tag:blogger.com,1999:blog-85342839407442206332024-02-06T22:01:34.997-08:00.... Welcome to My Home...Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.comBlogger483125tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-31408950073314451882020-08-23T10:22:00.007-07:002020-08-23T10:53:40.970-07:00Bu Tejo yang Viral, Budaya Ngrasani, dan Identitas Perempuan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtqW4pyL9pOZeF0QJvaZq0MxwZe16pZJ13ppq10EfoU3CGZSmRtTlwEKj1JV9IWlDo2K_KULShae7htOFh7h8qKDgLS-J9eAJGp-hgcrmbvHC7W34k9wVh-hn2RlKajUsGh-97kGieApc/s935/1292594-meme-bu-tejo.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="849" data-original-width="935" height="465" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtqW4pyL9pOZeF0QJvaZq0MxwZe16pZJ13ppq10EfoU3CGZSmRtTlwEKj1JV9IWlDo2K_KULShae7htOFh7h8qKDgLS-J9eAJGp-hgcrmbvHC7W34k9wVh-hn2RlKajUsGh-97kGieApc/w512-h465/1292594-meme-bu-tejo.jpg" width="512" /></a></div><p><i><span lang="">Wis lah yakin, bar iki mesti ono
sing menganggap film Tilik seksis. Melabeli perempuan sebagai ratu ghibah,
menjatuhkan sesama perempuan</span></i><span lang="">, <i>dan gampang kemakan hoax</i>. Itu
yang melintas di pikiran saat saya nonton <i>Tilik</i>
beberapa hari lalu.</span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">Tiba’e bener. Ada sejumlah tulisan yang mempersoalkan betapa film ini
tak lepas dari stereotipifikasi yang menganggap perempuan lekat dengan hal-hal
berbau gosip. Dan pikiran saya pun langsung gatel pengin ngulik pendapat itu. Trus apa lagi “cacat”
konstruksinya bagi mereka? Bahwa budaya tilik itu selama ini dilakoni perempuan, karena: a)
bojone kerja, jadi si bini yang menjenguk tetangga/kerabat yang sakit (larinya
akan ke pembagian kerja berbasis gender); atau b) perempuan identik dengan
tugas pengasuh dan perawat (<i>nurturing</i>)?
Aelah, haha.</p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;"><span lang="" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Membaca itu, saya sih senyum-senyum aja. Mengkritik mah bebas, ya, tapi kok lama-lama saya gelo. Dan lelah juga. Kenapa dalam beberapa produk –seperti
film, pandangan seperti ini selalu dan selalu mengemuka, bahkan melewati bangunan
opini yang mungkin (sengaja) disuguhkan si sutradara dan penulis naskah? Walau memang,
Tilik sangat membuka ruang untuk interpretasi sejumlah persoalan, tak hanya
gender, tapi juga sosial dan politik.</span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;"><span lang="" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Saya pikir, Tilik menarik karena melampaui urusan seksis ataukah tidak. Ini
film jujur. Yang suka atau tidak suka, memang akan berbenturan dengan nilai
yang dianggap ideal oleh sebagian orang. Kamu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ngakak</i> nggak, nonton ini? Atau datar saja dan sibuk mengomeli kejamnya
naskah yang menurutmu bias gender? Kalau saya sih, ngakak terus sejak awal sampai akhir. Bahkan
saya ikut nyumpah-nyumpah “asyu”, “nggaplekkiii”, dan “nggatheliiiii”, walau
tak sefasih logat bojone Mas Gotrek.</span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;"><span lang="" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Kenapa saya ketawa? Karena saya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">relate</i>
dengan film itu. Apakah perasaan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">relate</i>
itu karena saya perempuan dan doyan gosip? <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Yo
ora to, cuk. Ta cokot</i>, lho. Saya merasa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">relate</i>
karena <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tilik</i> mengupas banyak
persoalan dengan rasa yang sangaaaaaaaaaat lokal. Nah, ke-lokal-annya itu yang
membuat saya merasa dekat dengan film ini. Saya mengalami budaya tilik, ada di
rombongan penjenguk yang di perjalanan syibuk bergunjing, guyonan saru Ibu-ibu
soal ranjang yang emang bikin cekakakan, serta soal hoax yang bergelimang di
media sosial maupun grup whatsapp kawan/keluarga.</span></p><p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;"><span lang="" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Budaya ngrasani itu, betapa pun menjengkelkannya, memang terus ada di sekitar kita. Nggak hanya saat tilik, nggak hanya di Bantul, malah. Ngrasani juga dilakukan oleh kamu kamu yang di luar truknya Mas Gotrek. Bahkan sekarang banyak banget ngrasani virtual, alias rerasan di platform gosip yang memungkinkan Bu Tejo 1 dengan Bu Tejo 2 tukar informasi bak intelijen. Nah, di Tilik, Bu Tejo dkk ini ibarat netizen versi kearifan lokal. Wkwkwk. </span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;"><span lang="" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Hebatnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tilik</i>, semua itu
dibungkus dengan kemasan yang renyah, koplak, halus, tapi juga padat. Bayangkan
lho, cuma 30 menit filmnya, tapi banyak yang dibicarakan. Ada soal kemajuan teknologi dan arus
informasi, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sugarbaby </i>dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sugardaddy</i>, perasaan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">insecure</i>, juga tentang uang suap calon
pejabat. Bahwa di antara riuhnya percakapan Bu Tejo, Yu Sum, dan lainnya itu
ada persoalan perempuan yang dibangun, iya memang ada.</span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;"><span lang="" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Tapi alih-alih berkutat soal citra perempuan sebagai penggosip, saya
malah tertarik pada pertentangan antara Dian yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">single</i>, dengan para ibu-ibu yang
mempertanyakan identitas yang melekat pada perempuan muda itu. Dian adalah
perwujudan sosok perempuan yang mandiri, punya kuasa atas dirinya, bodo amat
sama persepsi netizen dan tetap posting yang dia sukai di media sosial, dan
bahkan (bisa jadi) dia menyadari ketubuhannya untuk mendapatkan apa yang dia
mau.</span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;"><span lang="" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Sementara di geng truk Mas Gotrek, tersebutlah perempuan yang bahkan tak
semuanya otonom dengan nama panggilannya. Memang ada yang dipanggil dengan nama
aslinya seperti Yu Sum. Sementara perempuan lainnya –seperti Bu Tejo dan Bu
Tri, memilih dipanggil dengan nama suaminya. Kuasa mereka adalah samar, semacam
bayangan yang tak utuh karena sebagai perempuan, ia menjadi “ada” karena identitas
suaminya yang lebih dominan (sudah-sudah, jangan malah meleng ke
eksistensialisme, hahahaha..).</span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;"><span lang="" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Pun hal dari Dian yang mengusik Bu Tejo dkk ini lagi-lagi, soal status lajangnya. Kebebasannya. Para perempuan di truk ini seolah tak rela ada Dian yang
cakepnya ditakutkan bisa membuat bojo mereka meleng dan tergoda. Eksesnya, menjadi
objek pergunjingan masyarakat (tak harus perempuan lho, ya) adalah harga
kultural yang seolah-olah wajar ditelan Dian karena dia “di luar normal”. Dian
menjadi liyan, karena memilih tidak/belum menikah, sementara (idealnya, bagi
netizen) perempuan seusianya sudah berkeluarga.</span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;"><span lang="" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Ah, selalu begitu. Perempuan dianggap rentan menjadi penggoda atau nakal
bila dia cakep dan belum menikah. Punya duit banyak aja langsung dipertanyakan,
dapatnya dari mana. Hahaha.. Sabar ya, Mbak Dian.</span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;"><span lang="" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Apapun itu, saya menikmati bagaimana <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tilik</i>
memframing budaya warga di sana dengan jenaka tanpa melukai siapa-siapa. Yakin saya,
walau “Bu Tejo asli” tahu ada potret dirinya yang difilmkan, ia tak akan marah
dan malah akan ketawa karena kelakuannya bocor alus di film itu. Buat saya, sutradara
dan timnya berhasil membuat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">road movie</i>
yang memorable, dengan sosok-sosok ikonik seperti Bu Tejo dan Gotrek, juga dialog
yang supeeeeeeer legit. </span></p><p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;"><span lang="" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Dadi wong ki mbok sing solutip ngono, lhooooooo... </span></p>Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-83834900112573444562019-12-07T01:35:00.000-08:002019-12-07T07:51:53.462-08:00Kim Ji Young, Patriarki, dan Feminisme di Drama Korea<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaNTDvQEocKuDx2GYBlP-KR_7X9YUOAZTyjxJVsYuYRuKsLy9AqJJBnnq_UC14Av-LMEoEZdFOKM5AfDYVqIfeuDjl9n5apV8eqV3HO7CrFWKdKMEThSwd9ln5iokNrsci3t1bOOaWvFQ/s1600/72848854-1412596655574009-1496311222239517195-n-b557b06c46a1e90861d2dd4a6ae5080c_600x400.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="600" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaNTDvQEocKuDx2GYBlP-KR_7X9YUOAZTyjxJVsYuYRuKsLy9AqJJBnnq_UC14Av-LMEoEZdFOKM5AfDYVqIfeuDjl9n5apV8eqV3HO7CrFWKdKMEThSwd9ln5iokNrsci3t1bOOaWvFQ/s400/72848854-1412596655574009-1496311222239517195-n-b557b06c46a1e90861d2dd4a6ae5080c_600x400.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">foto diambil dari IDN Times</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;">Apa yang
bisa diharapkan dari seorang perempuan lajang usia 30-an, yang seperti kebanyakan
lainnya, akan menikah, melahirkan, dan seperti yang sudah-sudah, terperosok dalam rutinitas domestiknya? Itu yang dibilang bos perempuan, saat Kim Ji Young
(diperankan Jung Yu Mi) bertanya mengapa bukan dia yang dipilih masuk ke
kelompok perencanaan kota. Sebab, katanya, JI Young adalah seorang perempuan. Karena
si bos tahu pada akhirnya Ji Young, sebrilian apapun, tak bakal bisa berfokus
pada karirnya setelah berkeluarga.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;">Karakter bos perempuan dalam film <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kim Ji Young,
Born 1982 </i>itu mungkin tak asing buat kita. Apalagi kemudian ia berkata,
bahwa sebagai perempuan, ia sudah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mengorbankan</i>
anak dan keluarganya demi bisa ada di jenjang karir yang sekarang. Bos
perempuan itu hebat dan maskulin, superior di rapat-rapat kantornya yang
berisi kumpulan lelaki nan seksis, tapi di satu sisi ia masih merasa bersalah. Merasa
bahwa bagi perempuan, urusan karir adalah transaksional. Ada harga kultural
yang harus kita bayar bila ingin habis-habisan di sektor kerja komersil. Tentu,
di ruang domestik sulit untuk menyebut menyapu, mengepel, dan lainnya itu
adalah kerja walau sama-sama berpeluh dan membikin stres. Karena semua itu
gratisan. Atas nama pengorbanan dan ketulusan yang entah apakah ada sirat
kesadaran palsu di dalamnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;">Film <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kim Ji Young, Born 1982</i>, diadaptasi dari
novel berjudul sama yang ditulis Cho Nam Joo dan terbit 2016. Setelah terbit,
novel ini ditonjok habis-habisan oleh sebagian warga Korea Selatan karena jalan
ceritanya yang sarat isu feminisme, hal yang dianggap tabu di negara itu. Rencananya
novel ini akan terbit juga di Indonesia dan sekarang sedang masuk proses
penerjemahan oleh Gramedia. Menulis novel itu disebut Cho tak menyulitkannya
karena ia yang mantan penulis naskah di salah satu stasiun televisi Korea
Selatan, merasa hidup Ji Young tak jauh beda darinya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;">Sedikit
Kim Ji Young juga mirip saya. Sedikit lainnya mungkin mirip kalian para Ibu: baik
yang memikul beban ganda di rumah dan di kantor, ibu rumah tangga, maupun yang
lebih banyak menghabiskan waktu untuk kerjaan ketimbang urusan privat. Kita
berbagi kesedihan yang sama. Kita ada dalam ruang yang sama dengan Kim Ji Young
saat bersinggungan dengan patriarki. Walau, ini tak untuk dibanggakan, kondisi
di Korea Selatan tampaknya jauh lebih menyedihkan ketimbang di Indonesia. Di
Korea Selatan, misalnya, pekerja perempuan hanya mendapat gaji 63 persen dari
yang diterima pekerja lelaki untuk posisi yang sama.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">The
Economist</i> pun menyebut Korea Selatan sebagai negara maju dengan peringkat
terburuk dalam hal perlakuan ke pekerja perempuannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzO5XJj7ED8KYlZ1Kl0V27KeieOjrhbLvnvEL8Ypwv2KQFkOyIsFTBkESfPkwu1SCDL4YdL3V3X2unhb4so_FpoeH6UCjF1uuw5pEvTErUwJSd1aTNTgE2HqCtQWHpO-KTpIR1v6eFVUs/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="281" data-original-width="500" height="222" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzO5XJj7ED8KYlZ1Kl0V27KeieOjrhbLvnvEL8Ypwv2KQFkOyIsFTBkESfPkwu1SCDL4YdL3V3X2unhb4so_FpoeH6UCjF1uuw5pEvTErUwJSd1aTNTgE2HqCtQWHpO-KTpIR1v6eFVUs/s400/images.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kim Ji Young, Born 1982</i>, adalah film subversif yang memakai pendekatan kilas
balik yang membuat kita membuntuti Ji Young, ibu dari satu balita, sejak ia belia. Kamera mengikuti Ji Young sangat dekat, bahkan mungkin tak sampai
10 sentimeter. Membuat kita mendengar napas Ji Young yang lelah dengan
aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga, bersirobok dengan tatapan matanya yang
ruyup, tubuhnya yang tak henti bergerak menyusuri ruang-ruang rumahnya: teras
untuk menjemur pakaian, dapur, ruang keluarga tempatnya melipat pakaian. Dan jika
pun Ji Young keluar dari rumahnya, itu untuk menjemput anaknya di tempat
penitipan, atau berkunjung ke rumah mertuanya. Yang sedihnya, di sana pun, ia
kembali bersamuh dengan tugas-tugas domestik seperti mencuci piring dan
memasak. Adegan-adegan yang “Asia banget”
sehingga membuat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kim Ji Young, Born 1982 </i>lebih
dekat dengan kita dibanding <i>Tully</i> (2018), film soal depresi ibu rumah tangga
yang dibintangi Charlize Theron.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;">Nah,
banyak orang menganggap Ji Young beruntung karena bersuamikan Jung Dae Hyun,
lelaki yang menyadari ada yang tak beres dari istrinya. Bisa dibilang, lelaki
yang paham ketimpangan relasi gender, langka di dunia apalagi di Indonesia dan
Korea. Karenanya sosok Dae Hyun pada awalnya ibarat utopia. Ia tak hanya
ganteng (wahai para perempuan dan lelaki, bersiaplah terperangah melihat keseksian
Gong Yoo di sini). Namun juga berinisiatif mendatangi psikiater karena
mencemaskan istrinya mengalami depresi post-partum. Ji Young, setiap di puncak
kelelahannya, berubah menjadi figur lain yang (diam-diam) ia rekam gesturnya.
Ia kadang menjadi ibunya, kadang juga menjadi neneknya, yang keduanya, juga mengalami represi berbasis gender dalam bentuk yang berbeda. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;">Apa itu depresi
post-partum? Sejumlah literatur menyebut sindrom ini kadang dialami oleh ibu
pascamelahirkan. Gejalanya, sebagian di antaranya, pernah saya alami. Walau entah
apakah saya betul-betul mengalami depresi itu karena tak memverifikasinya
langsung ke psikiater (seperti Ji Young, saya juga sempat keder pada tarif
berobat jiwa ini). Yakni merasa cepat lelah, mudah tersinggung dan marah,
sering menangis dan gelisah tanpa alasan, suasana hati jungkir balik, susah
tidur, malas bersosialisasi (ah ini sejak dulu sih), putus asa, dan ini
puncaknya, terpikir untuk bunuh diri. Kalau tak salah, Ji Young bilang pada
psikiaternya. “Kadang datang pada saya, perasaan semacam terperangkap...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;">Terperangkap. Mungkin itu diksi yang samar tapi tepat untuk menggambarkan kondisi sebagian ibu
rumah tangga. Sosok Dae Hyun boleh saja merepresentasikan lelaki feminis yang
mau turun tangan mencuci piring dan memandikan anak. Tapi lihatlah, ia
sesungguhnya sempat teramat sulit lepas dari belenggu patriarki. Dae Hyun tetap
merasa dilematis ketika berhadapan dengan kemungkinan istrinya bekerja di
kantor sementara ia menjadi bapak rumah tangga. Ia adalah bagian dari sistem
yang begitu erat mencengkeram kita. Hukuman untuk lelaki feminis pun berat:
karirnya biasanya melambat bila ia mengambil cuti melahirkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP1KyqmNhvkBKak4iJnXzEs25mRBm3Er0LidYpU09_56HIQb3DHZnv9Jwdn5Z4el-RwbB4cUBw6ErmyXwIot6UZjuIz0Z27nuwUar3sxIuihsMehv-JM9MsAe6N9zeo8u9_2eBAdPmER0/s1600/kim-ji-young-born-1982-gambaran-nyata-kehidupan-wanita-dalam-sistem-patriarki-1FVAZT64ke.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="533" data-original-width="800" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP1KyqmNhvkBKak4iJnXzEs25mRBm3Er0LidYpU09_56HIQb3DHZnv9Jwdn5Z4el-RwbB4cUBw6ErmyXwIot6UZjuIz0Z27nuwUar3sxIuihsMehv-JM9MsAe6N9zeo8u9_2eBAdPmER0/s400/kim-ji-young-born-1982-gambaran-nyata-kehidupan-wanita-dalam-sistem-patriarki-1FVAZT64ke.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;">Kondisi-kondisi
itu yang membuat para feminis di Negeri Ginseng makin lantang bersuara. Seperti
yang dilakukan Cho Nam Joo lewat novel, tetapi juga lewat drama korea (drakor),
yang bisa dibilang salah satu produk andalan industri hiburan Korea Selatan. Selama
ini drakor lekat dengan stereotip yang mengesalkan: tontonan cewek-cewek
melankolis, ceritanya menye-menye dan klise, pun aktor serta aktrisnya, hanya
berisi mereka yang modal tampang plastik hasil operasi dan tak bisa berakting. Padahal
tak semua begitu. Sama halnya kita tak bisa memukul rata bahwa semua film horor
Indonesia jelek dan memuakkan.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;">Setelah hiatus
sepuluh tahun, saya tahun ini mulai menonton lagi drama korea. Beberapa judul
tak bisa dipungkiri masih melanggengkan stereotip di atas, tapi ternyata banyak
juga ternyata yang membawa misi feminisme. Memang tak serta-merta drakor dengan
tokoh-tokoh cisbiner itu kencang melawan patriarki. Tetapi jika kita
perhatikan, apa yang tersaji sekarang sudah jauh lebih maju ketimbang sedekade
lalu. Resep lelaki tampan dan perempuan cakep tentu masih dipakai. Cuma tengoklah
judul-judul ini: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Second 20’s, Search: WWW</i>,
dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Because This Is My First Life</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;">Cerita <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Second 20’s</i> (2015) yang sepanjang 16
episode mungkin akrab dengan kita. Tetap relevan walau sudah dirilis empat
tahun lalu karena ide ceritanya yang kuat dan di dunia nyata masih terjadi
hingga kini. Syahdan Ha No Ra, perempuan 38 tahun, memutuskan kuliah setelah
sang suami ingin menceraikannya karena merasa tak selevel intelektual
dengannya. Sementara sang suami adalah calon profesor di sebuah kampus, Ha No
Ra adalah ibu rumah tangga yang waktunya habis untuk mengurus rumah dan
putranya. Yang membikin darah mendidih, Ha No Ra dulunya tak kuliah karena dia
menikah umur 19, selulusnya SMA. Eh kok setelah itu si suami minta bercerai
dengan alasan intelektualitas. Mana ternyata si suami berselingkuh dengan
sesama dosen! Kan brengsek.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiQrI7Ier8tW6aZeOH17HrQiNSTDjoyV0TE_DXMCHLvPm0hCeOdyF3uGpSXnSMeja9GZ2zW3gwOOmKEqnsZGns3KAssE2aE_Xz8_oQla0G4Xv7XrUrfJn3U3UdwwpXDSuONsgJLwmaXoo/s1600/81167011-second-20s-netflix-1_825x464.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="464" data-original-width="825" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiQrI7Ier8tW6aZeOH17HrQiNSTDjoyV0TE_DXMCHLvPm0hCeOdyF3uGpSXnSMeja9GZ2zW3gwOOmKEqnsZGns3KAssE2aE_Xz8_oQla0G4Xv7XrUrfJn3U3UdwwpXDSuONsgJLwmaXoo/s400/81167011-second-20s-netflix-1_825x464.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Second 20s</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;">Drakor
ini menarik karena subtil mengkritisi keputusan perempuan untuk berada di ruang
domestik alih-alih kuliah atau bekerja. Ha No Ra remaja digambarkan
mengempiskan hasratnya untuk berkarir dan menjadi penari, karena ia mengalah
pada suaminya, Kim Woo Chul. Ia tunduk pada pembagian peran yang digariskan
sang suami ketika menikah: sementara Woo Chul sekolah setinggi-tingginya, Ha No
Ra tak pernah punya kesempatan yang sama. Ia terjerembab pada rutinitas ibu
rumah tangga, dan selama bertahun-tahun </span><i style="font-family: inherit;">nrimo</i><span style="font-family: inherit;">
karena merasa itulah tugas dan kewajibannya. Ketika pada akhirnya kuliah di
usia 38 tahun, Ha No Ra menyadari bahwa sebelumnya ia berada dalam bentuk
hubungan yang salah dengan suaminya. Ia lalu memilih untuk melawan penindasan
yang bertahun-tahun menderanya, dan bercerai dari suaminya yang bajingan. Ha No
Ra, menjelang 40 tahun, merdeka dan menjadi dirinya sendiri.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;">Sementara
dalam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Because This Is My First Life </i>(2017), ada kalimat Yoon Ji Ho (tokoh utama) di episode 1 yang bikin saya langsung
yakin ini bukan drakor biasa: “Di usia 9 tahun aku mempelajari bahwa sebelum
meniup lilin kita harus membuat keinginan dulu. Namun, di rumah patriarkal
kami, seorang anak perempuan tidak akan punya kesempatan untuk membuat
keinginan.” Warga Korea Selatan, di tengah pelukan kemajuan zaman dan
modernitas, tetaplah menganggap anak lelaki sebagai simbol harapan dan
keberuntungan. Mau sehebat dan sepintar apapun anak perempuan, seperti halnya
Ji Ho, ia baru dianggap berharga jika sudah menikah, dan melahirkan anak yang
sukur-sukur lelaki.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;">Drakor
ini menyajikan problematika ketimpangan gender secara beragam. Ada Ji Ho yang
mandiri tapi langkahnya terantuk keluarganya yang konservatif. Ada juga Ho
Rang, sahabat Ji Ho, yang cita-citanya sejak kecil seperti Shizuka-nya Nobita:
menikah dan menjadi ibu rumah tangga. Ada juga Woo Soo Ji, perempuan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">fierce and fearless</i> yang ogah menikah. Selama
kebutuhan seksnya bisa terpenuhi, untuk apa kawin? Itu menurut Soo Ji yang
sehari-hari menjadi objek pelecehan seksual di kantornya. Gurauan-gurauan cabul
yang sama sekali tak lucu itu awalnya ditelan Soo Ji dengan pahit, sampai akhirnya
ia eneg dan memuntahkan amukan ke para perundung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSkAh3R22lY9adwn8gMTz-0VyUBQdiFYAmIvanJRQ3T6Rixg8X-XF1UcAIykHUTllEo0-o08XJK3rlBOYwTKHhzdpdoKe131FcMIy3THsnHXIWNRv_rZ9z6Ot1d6EvC3WPHDTnOQVfYbg/s1600/images+%25282%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="415" data-original-width="739" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSkAh3R22lY9adwn8gMTz-0VyUBQdiFYAmIvanJRQ3T6Rixg8X-XF1UcAIykHUTllEo0-o08XJK3rlBOYwTKHhzdpdoKe131FcMIy3THsnHXIWNRv_rZ9z6Ot1d6EvC3WPHDTnOQVfYbg/s400/images+%25282%2529.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Search: WWW</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;">Yang
paling baru adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Search: WWW</i>.
Awalnya saya nonton ini karena tokoh lelakinya kinyis-kinyis. Tapi ternyata latar ceritanya
sedikit mirip dengan kerjaan saya, karena mengambil <i style="mso-bidi-font-style: normal;">setting</i> di dua portal mesin pencari: Barro dan Unicon. Yang menarik,
tiga tokoh utamanya adalah perempuan perkasa yang sangat superior. Salah
satunya Bae Ta Mi yang mendedikasikan hidupnya untuk kata kunci di internet dan
ambisinya menjadikan Barro sebagai portal terbesar di Korea Selatan. Tokoh ini
menarik karena merepresentasikan sosok perempuan kota besar masa kini yang
malas berkomitmen. Dialog-dialog di drakor ini banyak mengutip isu feminisme. Termasuk
ketika Ta Mi memilih nyaman dengan status <i style="mso-bidi-font-style: normal;">single</i>-nya
dan larut berkarir. Si Bae Ta Mi ini mah kalau di Indonesia, sudah kena ghibah tetangga dan
teman kantor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;">Mungkin
masih ada drakor lain yang juga mengusung isu feminisme, dengan jalan cerita
tak kalah menariknya dari judul di atas. Pastinya menonton drama-drama itu
membuat kegelisahan kita bertambah. Sekaligus berharap suatu ketika sutradara
Indonesia membuat produk profeminisme yang tak kalah mengusiknya.</span></div>
Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-61851144307086651722019-01-23T08:04:00.000-08:002019-01-23T08:04:26.499-08:00Kenapa Orang Jadi Aneh di IG?<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: inherit;">Belakangan, saya jadi ngurangin Instagraman.
Pelan-pelan saya selingkuh ke Twitter, dan mungkin begitu lah rasanya cheating,
rasanya kok lebih menarik. Di Twitter saya seperti mendapat suntikan hormon endorphin.
Saya jadi lebih sering ketawa, sekaligus mendapat banyak berita baru. Tentunya,
dari akun-akun yang kemarin tidak saya unfollow hahaha..</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="EN-ID"><span style="font-family: inherit;">Enggak perlu ngecek juga apakah kamu saya unfollow
atau tidak, karena toh saya bukan Gal Gadot. Enggak rugi juga kehilangan saya
di dunia maya, yang penting rasa sayang saya ke kamu enggak hilang. Intinya, temlen
Twitter saya sekarang sudah lumayan bersih sebagai arena bermain dan belajar.
Uwuwuwu ceyuuuu<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="EN-ID"><span style="font-family: inherit;">Yang bikin saya heran, kenapa ya kok di Twitter orang
cenderung lucu? <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="EN-ID"><span style="font-family: inherit;">Tapi ketika di IG, dia jadi kaku banget kayak kanebo
kering. IG jadi kayak kursi panas, yang bikin orang seperti gampang banget
senewen. Dikit-dikit marah. Ada artis gendut, artisnya dimarahin. Kalau dia
udah kurus, dibilang kekurusan. Kalau artisnya tanning, dibilang jelek. Trus kalau
udah putih lagi, dibilang overdosis infus vitamin C. Trus kalo artisnya kesel
karena body shaming, dibilang baperan. Trus wong ki kudu piye to, netijeeeen?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="EN-ID"><span style="font-family: inherit;">Enggak hanya artis yang kena serangan para netijen.
Perempuan terutama ibuk-ibuk pun iya. Apalagi kalau udah nyangkut urusan anak.
Beuhhhh mati koen kalau salah sekali doang wkwk. Coba kalau berani,
sekali-sekali posting foto lagi dugem gitu, 7 hari setelah melahirkan. Waini… Hahaha..
Kemungkinannya dua. Ada yang kejam ngirim fotonya ke akun Lambe-Lambe buat
dighibahin, atau jadi omongan yang seru-seru gemes di kalangan ibuk-ibuk
komplek atau geng maksi kantor yang budiman.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="EN-ID"><span style="font-family: inherit;">Sementara kalau di Twitter? Hemmm paling mentok jadi
bahan meme kocak dan trending sebentar dengan hestek-hestek kocak yang bikin
makin semangat buat dugem lagi. Wkwkwk.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="EN-ID"><span style="font-family: inherit;">Di IG juga rasanya kayak sumpeeeeeek banget lihat
orang gampang banget ngeluh. Dikit-dikit ngeluh. Ketatap tembok kamar mandi,
di-IG story-in. Temboknya difoto, trus curhaaaat. Habis itu pake balsam,
balsamnya difoto juga. Nyebutnya my hero. Hero mbahmu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="EN-ID"><span style="font-family: inherit;">Wis lah pokoknyaa IG lagi tambah aneh. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-20299636485339921962018-11-23T22:00:00.001-08:002018-11-23T23:10:10.286-08:00Review Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald: Tanda Tanya Masa Lalu<div style="height: 0px;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn9SGvCUpt5B2wj8kLuK38_bZkzOveWJTl_JH0Yqp28-GiwmH9Q2wXfnQUQCma0lBbXGYdaydJ51NM4IiquXH44-7zsu6dQ7_o6fXCV-69RWl90V7S-T499TSiW1sGsd_ntkdStzsWzuE/s1600/maxresdefault.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn9SGvCUpt5B2wj8kLuK38_bZkzOveWJTl_JH0Yqp28-GiwmH9Q2wXfnQUQCma0lBbXGYdaydJ51NM4IiquXH44-7zsu6dQ7_o6fXCV-69RWl90V7S-T499TSiW1sGsd_ntkdStzsWzuE/s640/maxresdefault.jpg" width="640" /></span></a></div>
<span style="font-family: inherit;"></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Dari Manhattan, New York, 1920-an yang
dingin dan penuh kecemasan, kali ini kita ke Paris. Ini gara-gara Gellert
Grindelwald, penyihir bengis pra-Voldemort kabur dalam upaya migrasi penjaranya
dari Amerika ke Eropa. Grindelwald yang di film sebelumnya, Fantastic Beasts
and Where to Find Them (2016) ditangkap oleh pahlawan </span><i style="font-family: inherit;">nerdy</i><span style="font-family: inherit;"> kita yang hawt, Newt Scamander (Eddie Redmayne), kali ini
pamer kesangarannya.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Jadi, oh ini sedih sekali sih buat saya,
jangan harap kita bakal melihat banyak makhluk fantastik masuk ke koper ajaib
babang Newt. Beda dengan film pertama, sekuel ini cuma mempertontonkan
sekelumit makhluk menakjubkan, dan serta-merta aksi penaklukan oleh Newt hanya
numpang lewat. Buat syarat aja. Buat pantes-pantesan doang karena judulnya
Fantastic Beasts, ya masa isinya malah parade cowok-cowok seksih. </span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Bahkan misal Newt
nggak mampir juga nggak papa, jalan ceritanya masih akan sama. Eh tapi kalau
nggak ada babang Newt, dek Isma yang sedih ding. Wkwk.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Pun judul Crimes of Grindelwald, tak
sesempurna itu terejawantah dalam film yang skenarionya ditulis J.K. Rowling sendiri.
Nyatanya film ini belum menunjukkan kedigdayaan Grindelwald, yang konon
kekuatannya hanya bisa diimbangi Albus Dumbledore (Jude Law). Film ini sekadar pintu masuk, yang
mengenalkan kita pada zaman Hogwarts lawas. Saat Dumbledore masih muda, segar,
punya aura seksi yang </span><i style="font-family: inherit;">ngumpet-ngumpet</i><span style="font-family: inherit;">,
tapi sudah bijaksana.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<span style="font-family: inherit;">
</span>
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeX_DWBEKSMAbXqUfRYx6riO5050rAuwlyhRgSm-JigQF3McH5k6IE2sINtvFx0YmrrtI7FQM8QVfYmPOWw6lzW1ysHTS7z5YCujhtuN_kZLKeGkVGXaYj95qZ9ZsmqVVjd0uurg-Oudg/s1600/https_%25252F%25252Fblueprint-api-production.s3.amazonaws.com%25252Fuploads%25252Fcard%25252Fimage%25252F815301%25252F32ec3fe0-3a43-4e32-acb4-d69ce72ee067.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" data-original-height="534" data-original-width="950" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeX_DWBEKSMAbXqUfRYx6riO5050rAuwlyhRgSm-JigQF3McH5k6IE2sINtvFx0YmrrtI7FQM8QVfYmPOWw6lzW1ysHTS7z5YCujhtuN_kZLKeGkVGXaYj95qZ9ZsmqVVjd0uurg-Oudg/s640/https_%25252F%25252Fblueprint-api-production.s3.amazonaws.com%25252Fuploads%25252Fcard%25252Fimage%25252F815301%25252F32ec3fe0-3a43-4e32-acb4-d69ce72ee067.jpg" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: inherit; font-size: x-small;">Hey, Jude....</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Yup, ini adalah film tentang Grindelwald
(Johnny Depp). Potterheads pasti ngerti lah ya, bahwa sosok ini spesial banget
karena sempat bikin kacau dunia sihir lintasbenua. Sebelum Voldermort lahir,
Grindelwaldlah antagonis yang memainkan politik licik di kalangan penyihir
darah murni, dengan muggles alias </span><i style="font-family: inherit;">menungso</i><span style="font-family: inherit;">
seperti hamba dan sobat misqueen lainnya.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Grindrwald eh Grindelwald jugalah yang
membuat masa lalu Dumbledore jadi nggak lurus-lurus amat. Karena konon mereka
berdua punya hubungan uhuk-uhuk sampai bikin janji gak mau duel segala. Tapi plis
jangan tanya siapa yang bottom di antara mereka, karena jadi ngilu ngebayangin
babang Jude Law dan Johnny Depp “berduel pake tongkat”. Eh.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Nah film ini mengenalkan kita pada dunia
Dumbledore muda. Saat ia ngomporin babang Newt untuk melawan Grindelwald. Saat
Grindelwald menyadari kelicikannya lebih moncer ketimbang kekuatannya, sehingga
akhirnya mengajak </span><i style="font-family: inherit;">obscurial</i><span style="font-family: inherit;"> Credence
Barebone (Ezra Miller) bergabung ke pihaknya. Saat Newt dan Theseus, kakaknya
yang -ah yes!- manis manja dan suka berpelukan itu bersama-sama melawan
Grindelwald and the gang.</span><br />
<br /></div>
<span style="font-family: inherit;">
</span>
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZBzHBzEzVByajnRorhMMOxJKszzq7bHR8M0DgkxZvyR888nTx3mAS1nwFMznVfk-VIiWFTrhMU-ucpuqslDW7VPYeytIPE0bdBJCxniDmTGbgMutPmeoKfXNe-giroPOM44vli8rxTiM/s1600/fantastic-beasts-and-where-to-find-them2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" data-original-height="464" data-original-width="825" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZBzHBzEzVByajnRorhMMOxJKszzq7bHR8M0DgkxZvyR888nTx3mAS1nwFMznVfk-VIiWFTrhMU-ucpuqslDW7VPYeytIPE0bdBJCxniDmTGbgMutPmeoKfXNe-giroPOM44vli8rxTiM/s640/fantastic-beasts-and-where-to-find-them2.jpg" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: inherit; font-size: x-small;">Scamander and his "Salamander"</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Saat kawan muggle Newt, Jacob Kowalski,
menghadapi dilema romantikanya dengan penyihir Queenie. Saat mata Newt sesekali
menyalak penuh gairah bertemu dengan Tina Goldstein (Katherine Waterston). Saat
tabir rahasia keluarga Lestrange perlahan terbuka. Saat Credence melulu gelisah
mencari jati dirinya.. dan saat Nagini mulai muncul, sebagai anggota sirkus
sihir keliling di tengah Paris yang riuh.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Saya sebagai penggemar berat Potter -dan
bahkan sampai sekarang masih berharap dapat surat dari Hogwarts untuk belajar
di sana dan curiga bakal bergabung di Slytherin- merasa bahwa ini film yang
memang </span><i style="font-family: inherit;">didedikasikan</i><span style="font-family: inherit;"> untuk para
Potterheads. Sebab banyak sekali hal dalam film ini yang berpilin begitu saja
tanpa memberi penjelasan bagi mereka yang tak selera membaca novelnya, maupun
buku “karangan” Newt Scamander.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Tak ada penjelasan apa itu boggart,
misalnya. Atau soal cermin tarsah. Atau kenapa Dumbledore emoh duel dengan
Grindelwald. Atau kenapa Theseus ganteng dan baik dan auror dan ettt dah aku
ngaco. Sebelah saya di bioskop yang adalah dua lakik wangi dan tampak mesra
satu sama lain pun terlihat enggak paham dengan apa yang sedang mereka tonton.
Kalau pun salah satunya terdengar serius menjelaskan, aslik penjelasannya
ngawur sampai pengin saya </span><i style="font-family: inherit;">petrificus</i><span style="font-family: inherit;"> </span><i style="font-family: inherit;">totalus</i><span style="font-family: inherit;">-in dulu wkwkwk.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Karenanya film ini memang lumayan bisa
mengobati gelak rindu saya akan dunia sihir. Apalagi kita dibawa kembali ke
Hogwarts lewat tokoh Leta Lestrange (Zoe Kravitz), auror yang menyusuri lagi
kenangannya semasa masih sekolah. Pemandangan kelas Against The Dark Arts yang
diisi Dumbledore muda, kastilnya yang eksotis, juga Prof Minerva McGonagall seolah
membawa saya ke belasan tahun lalu. Saat Harry, Ron, dan Hermione masih bocah
dan punya segudang ide nakal di gubuk Hagrid.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Eh tapi katanya, kehadiran
McGonagall dipaksakan di film ini. Sebab berdasarkan </span><i style="font-family: inherit;">timeline</i><span style="font-family: inherit;"> para muggles, beliau mestinya belum mengajar di Hogwarts
ketika itu.</span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<span style="font-family: inherit;">
</span><o:p></o:p>
<div style="text-align: left;">
</div>
<span style="font-family: inherit;"><div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Sayangnya film ini terasa “kurang mantra”.
Bukan hanya karena ceritanya penuh sesak plot. Namun juga karena banyak yang
serbananggung sehingga di hati jadi kurang greng. Sudah tak banyak fantastic beast
yang muncul di sini, Grindelwaldnya kurang kejam pula kelakuannya. Masih kalah
menarik lah dia dibanding sosok Credence yang eksentrik. </span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Pertempuran antara
para auror dengan gengnya Grindelwald pun kurang klimaks. Walau tak bisa
dipungkiri, cara Grindelwald mengumpulkan bala-bala tralalanya jauh lebih megah
dan gagah ketimbang saat Voldie memanggil para Pelahap Maut. Buseeet beli kain
di Tenabang berapa ratus meter sih, Pak?</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</span><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMpdxN1SedNuhx4AdGC_xnLjaTiDHPeFFSJ2wvt3PaVvG9zH6G8YGl0YCCSEQEYN-5cDhwDDCoCMkEQyL81v59k6Ezb57Wam7kJod12H2usY3rKZb6nI81d4VxvQE5rAy1n7tXlT46H90/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" data-original-height="180" data-original-width="280" height="411" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMpdxN1SedNuhx4AdGC_xnLjaTiDHPeFFSJ2wvt3PaVvG9zH6G8YGl0YCCSEQEYN-5cDhwDDCoCMkEQyL81v59k6Ezb57Wam7kJod12H2usY3rKZb6nI81d4VxvQE5rAy1n7tXlT46H90/s640/images.jpg" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: inherit; font-size: x-small;">Gimana hasil bleaching rambut akuh, dek?</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: inherit;"></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Nah ini, apa karena Johnny Depp yang
memerankan Grindelwald ya, yang membuat tokoh sevital ini jadi kurang “hidup”?
Mungkin sayanya yang bosan dengan cara Depp berakting. Karena pada akhirnya
saya tak melihat Grindelwald di layar, tapi hanya Johnny Depp dengan pupur
putih supertebal dan softlens gajebonya. </span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Yang menurut saya menarik justru cara
Jude Law membawakan sosok Albus Dumbledore. Sesuai bayangan saya, Dumbledore
muda yang dibawakan Jude Law adalah tokoh sihir yang hebat, nyentrik, ganteng, dan
flamboyan. He’s my favorite gay human beings!</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Gongnya sih ada di akhir film. Plot twistnya yang ala sinetron beneran bikin isi perut jumpalitan. Betul-betul membuat saya dalam perjalanan pulang jadi mereka-reka silsilah keluarga Dumbledore, dan sampai sekarang pun masih dirundung penasaran. Jadi, siapa sih sebenarnya "dia"?</span></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<span style="line-height: 107%;">
</span>Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-1474625200614481232018-11-02T10:37:00.002-07:002018-11-02T10:37:51.474-07:00Tentang Tri Suharman (I)<br />
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Halo Bimo dan Arung. Mami nulis ini
bukan buat mengenang yang lama. Karena yang enak dikenang hanya rasa dan bau
Indomie di warung bubur kacang ijo. Namun untuk kasih tahu ke kalian, gimana
mami dan abahmu ketemu, dan akhirnya kalian lahir. Ya nggak <i>mak bedunduk</i> kami kenal trus mami hamil
gitu, dong ya. Ada bertahun-tahun yang kami lewati bersama, dan memang Nak, tak
semuanya menyenangkan. Walau tetap semua kami nikmati, karena ya mau gimana
lagi kalau udah nasib, wkwkwk.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Mei 2012.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Mami masih kinyis-kinyis waktu itu. Belum
kenal Abah, dan masih pacaran sama yang lain. Si om itu kerja di bank, Nak.
Ganteng, baik, tapi membosankan. Hahaha.. Hobinya nanya mami sudah makan atau
belum. Dan sering kesal kalau mami lama membalas pesannya itu. Lhah padahal kan
nggak mungkin to, orang kayak Mami ini lupa makan. Yang ada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mah </i>lupa untuk berhenti makan. Singkat
cerita, Mami sudah ingin mutusin dia. Tapi eksekusi masih ditunda, soalnya
malas drama-drama.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Singkat cerita, ada tragedi Nak, waktu
itu. Bimo dan Arung bisa googling, soal kecelakaan pesawat penumpang bikinan
Rusia, Sukhoi, di Gunung Salak, Jawa Barat. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Mami yang waktu itu piket pagi di kantor, diminta
redaktur untuk menelepon reporter bernama Tri Suharman yang sedang meliput di
Gunung Salak. Tri Suharman ini baru aja diangkat jadi reporter Tempo Jakarta.
Sebelumnya dia koresponden di Makassar. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Mami sempat menolak waktu itu. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pertama</i>, apaan deh manja banget itu si
Tri, pake minta laporan lewat telepon segala. Kenapa nggak dia tulis sendiri
coba, laporannya (next time Mami tahu alasannya, ternyata dia lagi malas.
Huekkk..). <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kedua</i>, males banget dah
nelpon Tri Suharman. Helaaaaw harus banget ngomong sama dia???<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Oke ada yang sekip. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Jadiii Mamimu ini lebih dulu sebel sama
Tri Suharman bahkan sebelum kenal sama Abah kalian itu . Ini karena dulu Abah
kalianlah yang gantiin Mami ngepos di Kejaksaan Agung. Mami ingat betul, saat
akan dinas ke Papua, ada whatsapp dari teman-teman Kejagung yang “ngelaporin”
kelakuan Abah ke Mami. Katanya Abahmu itu nyebelin, dll yah lengkap banget deh
laporannya. Dihujani puluhan curhatan, bahkan hingga berhari-hari kemudian,
Mami jadi makin kesal sama Abahmu. Pokoknya kalau ada kesempatan nggosipin
reporter baru yang namanya Tri Suharman, mami waktu itu join dan ikut
angguk-angguk kepala. Sok iye pernah diapain aja, padahal belum kenal wkwk.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Dan tiba masa harus nelpon Abahmu yang
mau laporan kecelakaan Sukhoi. Mami ingat betul waktu itu nanya ke Abah, “Lo
kapan balik sih Mas? Nyusahin aja laporan telpon gini.”. Dan jawaban Abahmu
waktu itu udah resek. “Kenapa sih? Kangen, ya..”. Huekkk.. wkwkwk. Tambah sebel
dah waktu itu pas tahu ternyata dia orangnya begitu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Ingat pepatah Jawa, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">gething kesanding</i>? Artinya kurang lebih, kalau terlalu benci
sesuatu, malah bisa jadi berjodoh dengannya. Itu yang mungkin berlaku ke Mami
dan Abahmu. Setelah dia menggantikan Mami di Kejagung, kami kembali terkoneksi.
Selang beberapa waktu, Abah dipindahposkan ke KPK bareng Om Rusman Paraqbueq.
Sementara Mami, saat itu ngepos di Pengadilan Negeri Tipikor, yang jaraknya
hanya 5 menit dari KPK. Sudah barang tentu kami ketemu. Apalagi kalau Bang
Rusman lagi libur, otomatis Mami harus back up Abah di sana. Kesal? Ooooo tentu
saja.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Tapi yaaaa tetap aja Mamimu ini masih
malas bertegur sapa dengan dia. Kalau pun di KPK, tetap aja Mami enggak ajak
ngomong apalagi ngobrol dengan Abah kalian. Pun Abahmu, malas juga nyapa Mami
wakakaka. Ya udah gitu aja, jadinya diem-dieman. Koordinasi seperlunya aja.
Yang penting kerjaan beres toh. Tukeran PIN BlackBerry juga karena ngomongin
kerjaan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Kejadian yang membuat kami akhirnya
ngobrol justru saat Mami habis putus. Hwakakaka. Abahmu ngomen status Mami di
BBM (iya sejadul itu). Dia sok akrab menebak kalau Mami habis putus. Mami sih
waktu itu lagi di Sevel -itu tempat ngehits untuk kelas menengah ke bawah pada
zamannya, bareng sama om A, mantan gebetan yang kini sudah beranak satu. Saat
itu Abahmu pede menawarkan jasa comblangnya ke Mami. Katanya ada teman dia yang
kerja di maskapai, wajahnya mirip Ariel NOAH. Eh kalian googling dulu coba,
NOAH itu band apaan. Ya googling soal video mesumnya Om Ariel juga boleh hihi.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Mami mau dong ya dikenalin. Siapa tau Om
Ariel KW 3 kawan Abah itu soleh dan rajin mengaji. Cocok dikabarin ke ortu,
walau enggak perlu dinikahin. Karena Mami nggak mau menikah waktu itu. Yang ini
nggak perlu tanya alasannya, sudah barang tentu kawin itu di mata Mami hanya
bikin sengsara. Karena menikah itu fana, pacaran abadi. Tapi itu dulu..<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Esoknya, Mas Tri ini nanya ke Mami, “Lo
jadi nggak gue kenalin...”. Mami bilang boleh, dah. Ya jawaban sok ngambang
padahal penasaran tampang Ariel KW 3. Kata Abahmu, oke, tapi ada syaratnya.
Walah, macem dukun aja dia, minta sesajen, Nak. Sajennya adalah traktir minum
Abahmu di Sevel Pasfes. Iya Nak, sengehits itu Sevel pada zamannya. Wkwk.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Ajaibnya, di Sevel waktu itu, kami
ngobrol kayak udah temenan sejak kecil hahahaha. Kayak oncom ketemu daun
pisang. Maunya dibuntelin. Eh salah, jadi nyambung banget gitu lho. Dia
ceritain lah itu semua mantan-mantannya, dari si A, B, C yang bikin Mami sejak
awal tahu nih orang brengsek juga dah hahaha.. Dia bilang juga kalau saat itu
lagi enggak punya pacar. Dia malu ngaku kalau lagi enggak laku, Nak. Jadi dia
sok-sokan bilang kalau pacaran cuma bikin cowok kayak dia jadi terkekang.
Karena dia paling malas terikat. Sok iye, kan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Mami sih tetap aja enggak setuju soal
ini. Pacaran yes, menikah no. Kayak jargon yang agamis itu lho. Eh kebalik, ya?
Wkwk. Gantian si Abahmu itu bilang Mami parah. Mami gila, katanya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Cuma semalam ngobrol, tapi setelah itu
Mami dan Abah jadi lupa kalau pernah “perang dingin”. Jadi lupa kalau dulu sok
saling enggak melihat di KPK. Jadi lupa kalau dulu pernah saling malas nyapa.
Teman-teman Mami di KPK yang tahu imej Abahmu yang resek, jadi heran melihat
perubahan ini. Sampai ada yang pernah bertanya, “Isma sehat?” wkwk. Yah
emangnya kejiwaan eike pernah sehat?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Bahwa Abahmu orang yang ternyata sangat
menarik, hemmm, iya deh. Mami nggak bisa memungkiri itu wakakaka. Tapi anehnya,
dia baru tampak menarik setelah kami berteman. Setelah Mami mulai melihat dari
sudut yang lain. Mami jadi melihat Tri Suharman yang berbeda. Iya memang dia
masihlah ndut ndut seperti saat kali pertama Mami lihat di tangga kantor Tempo
di Velbak. Namun di balik ndut ndut itu, dia teman yang sangat menyenangkan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Tri Suharman yang pintar, membuat kamu
merasa apa yang dia pikir dan ceritakan adalah hal-hal yang luar biasa. Tri
Suharman yang kocak dan jayus, ehm dia suka ngetawain ceritanya sendiri sebelum
orang lain ketawa. Tri Suharman yang jago nembus sumber dan dapat info keren.
Tri Suharman yang walau blengcek dan viktor juga mesum, tapi punya banyak
cerita seru dan kacau. Tri Suharman yang tampang luarnya gahar tapi sebenernya
baik banget dan penyayang *eh eh apa ini. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Mungkin juga karena kami sama-sama gila
sehingga akhirnya satu frekuensi dan bisa jalan bersama. Enggak pernah ada
pretensi apa-apa dari Mamimu ini Nak, karena berteman dengan dia udah luar
biasa aneh. Apalagi kalau ingat sesebal apa dulu Mami padanya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Baru mulai ada yang aneh saat sedang
tidak bersama. Kadang Mami mencari Abah, walau lebih sering Abah yang mencari
Mami (plis nggak usah memungkiri lo tukang ngabsen kek redaktur Kak, padahal
eike masih enak-enakan maksi di warteg). Mulai aneh juga saat makin lama yang
seru di antara kami bukan melulu Nunun Nurbaeti, M Nazaruddin, atau Angelina
Sondakh. Tapi soal kami. Soal saya. Soal dia.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Dan sampai akhirnya rindu itu tahu apa
yang harus dihabisi saat banyak tanya berjejalan di kepala. Bahwa si resek dan
blangsakan ini memang bukan teman yang biasa-biasa saja. Bahwa ada yang
berdesir dan berbeda ketika dia ada. Bahwa kami akhirnya memilih bersama.<o:p></o:p></div>
<br />Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-73732038227176699982018-11-02T10:35:00.000-07:002018-11-02T10:35:08.752-07:00Menikah yang Tak Bikin Gerah<div dir="auto" style="background-color: white; color: #222222;">
<span style="font-family: inherit;">Kemarin saya tak sengaja mengobrol dengan seorang kawan yang mengaku takut menikah. Dia pengacara. Dan beberapa kali menangani kasus perceraian. Katanya, gara-gara itu dia jadi menganggap perkawinan bukan ide yang menarik. Selain karena dia lebih percaya pada poliamori, dan pernah melakoninya selama beberapa waktu. </span></div>
<div dir="auto" style="background-color: white; color: #222222;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div dir="auto" style="background-color: white; color: #222222;">
<span style="font-family: inherit;">Saya bilang padanya, bahwa seburuk apapun banyak pernikahan, pada akhirnya saya memilih menjalaninya. Alasan utamanya tentu karena saya mencintai si bojo, dan tak berpikir sedikit pun untuk berpaling. Pun bila Chris Hemsworth dan Tom Hardy tiba-tiba nge-DM saya bilang mau main ke rumah untuk mengkhitbah. </span></div>
<div dir="auto" style="background-color: white; color: #222222;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div dir="auto" style="background-color: white; color: #222222;">
<span style="font-family: inherit;">Kenapa saya bisa menjadikan itu alasan menikah? Sebabnya lagi, tentu karena dia orang yang membebaskan saya. Bebas di sini tentu tidak sama maknanya dengan yang kawan saya itu inginkan. Sudah saya bilang, Chris Hemsworth saja lewat demi Tri Suharman. Jadi poliamori tentu bukan kebebasan yang saya inginkan. </span></div>
<div dir="auto" style="background-color: white; color: #222222;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div dir="auto" style="background-color: white; color: #222222;">
<span style="font-family: inherit;">Bebas yang saya mau adalah dukungan bojo buat saya melakukan hal-hal yang saya ingin. Untuk tetap bisa bekerja, menulis apapun, bertemu dengan siapa saja. Juga dukungan buat saya untuk melakukan dua hal yang sangat saya suka. Sendirian, dan plesiran. Bojo saya tahu sekali soal ini. </span></div>
<div dir="auto" style="background-color: white; color: #222222;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div dir="auto" style="background-color: white; color: #222222;">
<span style="font-family: inherit;">Bahwa saya sangat ingin ke Turki, ketergila-gilaan saya pada Bangkok, keinginan saya untuk terus mendatangi tempat-tempat baru dan menjajal sebanyak mungkin penganan aneh. Atau sekadar dukungan untuk saya menjadi ibu yang baik versi saya. Dan istri yang baik untuknya.</span></div>
<div dir="auto" style="background-color: white; color: #222222;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div dir="auto" style="background-color: white; color: #222222;">
<span style="font-family: inherit;">Sejak awal saya tidak menghayati pernikahan sebagai sesuatu yang romantis. Kalau menikah melulu hanya urusan itu, bisa kabur bojo saya karena saya mencintainya dengan cara yang berbeda. Tapi juga tidak semata urusan setia pada komitmen. Karena jika pernikahan hanya dilandasi komitmen, apa bedanya dengan akad KPR yang menyiksa itu.</span></div>
<div dir="auto" style="background-color: white; color: #222222;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div dir="auto" style="background-color: white; color: #222222;">
<span style="font-family: inherit;">Buat saya, pernikahan memang tidak sederhana. Sebab jika iya, siapa saja akan mudah menjalani tapi juga mudah menyerah atau meninggalkannya.</span></div>
<div dir="auto" style="background-color: white; color: #222222;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div dir="auto" style="background-color: white; color: #222222;">
<span style="font-family: inherit;">Oia, saya melantur nulis soal ini dalam rangka ulang tahun ke-3 pernikahan kami. Tujuh tahun bersama si bojo, tentu tak hanya hal menyenangkan yang kami lewati. Namun saya cuma in gin bilang, </span></div>
<div dir="auto" style="background-color: white; color: #222222;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div dir="auto" style="background-color: white; color: #222222;">
<span style="font-family: inherit;">Selamat ulang tahun buat keluarga kecil kita, sayang. Semoga kita bisa terus saling menjaga dan mencinta, ketika angin sedang kencang-kencangnya. </span></div>
<div dir="auto" style="background-color: white; color: #222222;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div dir="auto" style="background-color: white; color: #222222;">
<span style="font-family: inherit;">Semoga kamu kekal menjadi alasan yang membuat saya memaksa malaikat untuk menjagamu. Untuk memperhatikan setiap detail bahagiamu. Untuk tidak melewatkan salat-salatmu. Untuk terus menjadi alasan di balik doa-doa saya yang mengepul sejak dulu.</span></div>
<div dir="auto" style="background-color: white; color: #222222;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div dir="auto" style="background-color: white; color: #222222;">
<span style="font-family: inherit;">Lembar demi lembar setelah ini, setiap kekuranganmu mestinya jadi keistimewaan. Tak perlu saya melulu menggugat itu. Pun bila mungkin ada hari kita ada di ruang berbeda. Bukankah cinta tak hanya perkara raga? Seperti halnya kita yang bisa mencintai Dia, tanpa pernah melihatNya.</span></div>
<div dir="auto" style="background-color: white; color: #222222;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div dir="auto" style="background-color: white; color: #222222;">
<span style="font-family: inherit;">Kita mungkin bukan pendekar. Dan yang kita lakukan mungkin tak selalu benar. Tapi bukankah kita tahu hati selalu punya tempat ternyaman untuk pulang? Dan mestinya saya tak menyalahkan siapa-siapa, kalau sampai sekarang cuma genggammu yang terus membuat saya rindu.</span></div>
Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-11791124956532421002018-10-16T19:59:00.001-07:002018-10-18T03:57:46.971-07:00Akhirnya Sah Jadi Emak Dua Anak<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_FMwG9JTRBAgqC9EspIrERzXcdJ3IcG8oLwr3yo5vl3YGxqiG820YiWyYzakNatubclamO0HsX3WtGvZL0XI3pNrvxqxh1cpNVFaMUf2jMLAFMbvY9_VhgJxRAJkD-k5pTwalQjF0Udo/s1600/IMG-20181010-WA0041.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="905" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_FMwG9JTRBAgqC9EspIrERzXcdJ3IcG8oLwr3yo5vl3YGxqiG820YiWyYzakNatubclamO0HsX3WtGvZL0XI3pNrvxqxh1cpNVFaMUf2jMLAFMbvY9_VhgJxRAJkD-k5pTwalQjF0Udo/s400/IMG-20181010-WA0041.jpeg" width="226" /></a></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="color: #222222;">Hamil dan melahirkan anak kedua, saya pikir bakal lebih selow dan cincai
ya. Semacam udah tau tipsnya gitu loh *aelah gaya. Padahal sungguh, sikap sok
tau beginilah yang pada akhirnya bikin meringis di belakang wkwk. </span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="color: #222222; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Hamil kedua ini saya pooool nyante. Udahlah beneran gak mengurangi
aktivitas sama sekali. Baik di kantor, rumah, mol, ranjang, dan gegap gempita
dunia onlen shop. Bahkan saya pede baru cuti 23 September, padahal dokter udah
minta saya lahiran 27 September ahahaha.. Iye saya emang sinting. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="color: #222222; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Efeknya? Saya sering bikin ngilu orang dan "nambah kenalan". Kalo
pas di mol nih misalnya, saya bakal diajak ngobrol dan kenalan orang hanya
karena dia ngaku ngilu lihat saya yang perutnya segede semangka tapi masih aja
heboh belanja. Atau di bioskop pas saya lagi nonton dewean. Atau pas nonton di
Teater Jakarta, sampe banyak orang menawarkan diri buat memapah saya yang
superbuncit ini. Iya betul, MEMAPAH. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="color: #222222; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dan tiba masa saya ke Semarang buat lahiran 24 September lalu. Dokter
Muslich yang tatapannya penuh prihatin menyarankan saya segera melahirkan saja.
Tapi sayanya ngeyel. Minta lahiran 1 Oktober aja biar tanggalnya gampang
diingat. Maklum, bojo emang pelupa banget soal angka. Jumlah mantannya aja bisa
lupa. Hih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="color: #222222; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Karena saya maksa, dokternya nyerah juga. Saya akhirnya pesan kamar untuk
lahiran tanggal 1 Oktober. Bisa gitu, karena saya disarankan melahirkan secara
sesar. Alasannya banyak. Bukan semata karena mata saya minus di atas 3. Namun
juga karena kondisi bekas sayatan sesar sebelumnya nggak bagus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="color: #222222; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sambil nunggu hari lahiran, saya masih pecicilan kayak biasa. Foto studio
lah, kulineran, nongki, juga swafoto hamil di salah satu kafe Kota Lama
Semarang. Naik turun tangga saya jabanin dah. Demi....feed Instagram. Zzzzzz.
Nggak deng, demi konten jurnal bayinya Arung. Wkwkwk<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="color: #222222; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Tapi yaaa pada akhirnya si jabang bayi kesel juga saya ajak begajulan gitu. Pada 27
September, atau tepat di tanggal yang disarankan obgyn, dia bikin kehebohan
sejak pagi. Berupa rasa mulas yang supeeeeer kencang di rahim yang bikin saya
kaku kayak patung Pancoran. Karena pengasuhnya lagi pulang kampung, Bimo akhirnya
saya cuekin sementara. Untung aja ada dua tantannya yang syiap sedia penuh kerelaan handle Bimo yang polahnya ampun ampun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="color: #222222; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sumpah yaaaaa pas saya hamil Bimo dulu itu kontraksi palsu aja jarang. Kok
tiba-tiba sekarang dapet kejutan kayak giniiii.. Asli saya panik banget.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="color: #222222; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Segera saya kontak Mbak Ratna dan Tephi.. Kenapa dua orang itu? Selain
karena keduanya baru aja nongol di Instagram, mereka belum lama ini juga
lahiran. Jadi masih inget lah ya rasanya. Dan sukur-sukur bisa jelasin ini
kontraksi atau cuma kelaperan akut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="color: #222222; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sampai siang, mulas saya nggak hilang juga. Rasanya kayak nyeri mens hari
pertama tapi dengan kadar sakit lebih tinggi. Cuma kan ini saya nggak bisa
minum Feminax. Buat berdiri aja rasanya saya nggak kuat. Apalagi buat ke warung
tetangga beli gorengan. Duuuh berasa kapok hamil rasanya pas giniiiii.. Tapi
nggak kapok bikinnya yak. Ahahahaha<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="color: #222222; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Segera saya telepon ke RS buat mastiin ada obgyn yang praktik. Siapapun
dah. Yang penting mulas-mulas ini segera hilang. Diantar Chuppa, Alya, dan Bimok, saya akhirnya lari ke RS. Sampai RS, dokter kandungan yang ada hanya Bu
Yulice, obgyn adek saya yang lagi hamil juga wkwk. Lihat dokternya cuantiiiik
kek gitu, mules saya agak berkurang. Cakepnya rek....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="color: #222222; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Walau yah dese sempet-sempetnya pegang perut saya sambil bilang, "Wah
sampai kayak gini ya...". Apanya dok? Tanya saya. "Ini lho perutmu.
Tebel lemaknya."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="color: #222222; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">DUORRRRR!!! Inginku berkata kasar. Tapi kok kamu cyantik, dok. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="color: #222222; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kata dokter Yulice, saya kesakitan banget karena tekanan ke bekas jahitan
sesarnya makin kuat. Jadi nyeri paraaaah. Kalo saya nggak segera melahirkan,
risiko terburuknya adalah rahim bisa sobek karena sudah tipis. Denger
penjelasan serem kek gitu, saya langsung oke-in aja pas dia sarankan sesar
besok. Udah dah cepetan cepetaaaaan udah ga tahan juga ini sakitnya huhu..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="color: #222222; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Di RS, saya nggak ditaruh di kamar perawatan. Tapi langsung di ruang
bersalin in case tiba-tiba anaknya brojol. Suster saban jam juga terus meriksa
detak jantung bayi di perut, dan tekanan darah serta bukaan vagina saya. Mulas
yang nggak hilang-hilang ini beneran bikin saya nggak bisa tidur. Sementara si
bojo dan mami yang nungguin di kamar mah aya aya wae, tetap bisa ngorok, gitu..
Mantul dah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="color: #222222; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Karena udah nggak tahan banget, saya akhirnya maksa suster untuk minta dokter
Yulice majukan jadwal operasi, dari yang semula jam 13 jadi jam 8 pagi.
Pokoknya harus. Saya nggak mau tau. Siapa aja deh obgyn yang bisa brojolin bayi
gw secepatnya, plis dateng!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="color: #222222; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Untung aja dokter Yulice mau. Paginya saya sempet hepi lagi ketemu sama si
dokter cancik. Bawaan bayik laki kali ya, jadi seneng gini. Dan momen itu
tibalah. Saya masuk ruang operasi, dan menghitung detik demi detik proses
dikeluarinnya anak Tri Suharman dari perut nan besar ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Sementara proses persalinan Bimo hanya
memakan waktu 20 menit, adiknya jauh lebih lama. Sampai 2 jam. Ini karena
katanya, tingkat kesulitannya lebih tinggi. Di tengah operasi pula dokter
Yulice bilang air ketuban saya sudah hijau, dan betapa rahim saya udah sangat
tipis sehingga alhamdulillaaah banget operasinya maju.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Dalam proses persalinan ini, saya tak
lagi setegang dulu. Rasanya lebih pasrah. Mungkin juga karena sebelumnya saya merasakan
rentetan sakit yang teramat sangat. Yang membuat flashback berkelindan di
kepala. Masa keguguran sebelum ini. Rasa bahagia saya mendapati dua garis merah
di testpack tanda hamil lagi. Kenekatan saya pergi ke berbagai kota selama
kehamilan. Mulai dari Ambon, Pekanbaru, Dumai, Semarang, Solo, Yogyakarta, Makassar..
Hari-hari kehamilan yang penuh perjalanan dengan Gojek ke tempat-tempat liputan..
Muka iseng Bimo yang suka ciumin adiknya di perut..<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Ah, seru sih. </div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLVCSOuiX_27C3e0r-dhGC0FrHusWUQ13mOuwjW1JPh6TWXHlabFM4ODqZwTDJiI1CsyXsuaOb_eFwJb217bff-q9RQb-EVdqLcST9OYQrgqe_a2P5Ho-OzJusqXnkXE-d-XO24vCMHcw/s1600/IMG_20180705_111022.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLVCSOuiX_27C3e0r-dhGC0FrHusWUQ13mOuwjW1JPh6TWXHlabFM4ODqZwTDJiI1CsyXsuaOb_eFwJb217bff-q9RQb-EVdqLcST9OYQrgqe_a2P5Ho-OzJusqXnkXE-d-XO24vCMHcw/s400/IMG_20180705_111022.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Liputan di Riau</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZNiJe3kEyGCLiVrlf_IHkk3oycxX58_N6mDIxieci8PI4oU_uED3PJiDwTOBbpBK1Wl73b_rNOswjXu46xWaOnwItLOpudi2J5Pg9M1RdT5A7PtzeVys-Sgla2QDK-7VXa8nYhyphenhyphenV5hgg/s1600/IMG_20180918_192743.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZNiJe3kEyGCLiVrlf_IHkk3oycxX58_N6mDIxieci8PI4oU_uED3PJiDwTOBbpBK1Wl73b_rNOswjXu46xWaOnwItLOpudi2J5Pg9M1RdT5A7PtzeVys-Sgla2QDK-7VXa8nYhyphenhyphenV5hgg/s400/IMG_20180918_192743.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Liputan nobar wkwk</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<!--[endif]--><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Setelah pikiran jalan-jalan sembari
merapal ayat kursi, saya merasakan lelah yang teramat sangat. Saya sempat tak
bisa mengontrol untuk tetap sadar dan tidak tidur, tapi di sisi lain tak bisa
menahan sabar untuk bertemu dengan si bayi. Beda dengan Bimo yang ketika kelar
persalinan langsung diberikan ke saya, kali ini tidak. Saya harus menunggu
cukup lama karena katanya si bayi harus dihangatkan dulu karena tampak
menggigil.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Dan akhirnya bertemu jugalah kami di
ruang perawatan. Saya yang sebetulnya sudah di ambang batas kantuk, tak bisa
menahan tawa melihat bayi ini. Bukan apa-apa, tapi karena wajahnya persis
banget dengan Bimo dan abahnya. Ya Allah, gini amat jadi ibu ya HAHAHA.. Beneran
dia numpang besar di rahim saya, tapi entah kenapa semuuuuuanya kayak bapakke. Sabotase
cetakan muka ini mah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiDu_pusQQC17l2Wz7egfx5zQEZv6b1JOeMVim4SkCtY6t-aZw7J9GG9zzbq1-tfRSTB468o05U962SsohP81ORdexT5tpX5xFiOC4zY8RlxOAs6CXbd7f3ob1q66EM2RIe3sSmtNdpwU/s1600/IMG-20180928-WA0032.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1280" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiDu_pusQQC17l2Wz7egfx5zQEZv6b1JOeMVim4SkCtY6t-aZw7J9GG9zzbq1-tfRSTB468o05U962SsohP81ORdexT5tpX5xFiOC4zY8RlxOAs6CXbd7f3ob1q66EM2RIe3sSmtNdpwU/s400/IMG-20180928-WA0032.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Atas Bimo, bawah Arung</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv0hZ4J9f_AvUYtTSyPnBybjSzrXkZk74v8k-ilAPrIxtTFBvZShBn6kUdC5-s6d5dwEzBh2ftG-vXuJsQA22EMptvmLb3lul2JShatRQ2XwG9QAl0h7sflHIyOLDdrnAlnvPEKhP40uU/s1600/IMG-20181009-WA0010.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="970" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv0hZ4J9f_AvUYtTSyPnBybjSzrXkZk74v8k-ilAPrIxtTFBvZShBn6kUdC5-s6d5dwEzBh2ftG-vXuJsQA22EMptvmLb3lul2JShatRQ2XwG9QAl0h7sflHIyOLDdrnAlnvPEKhP40uU/s400/IMG-20181009-WA0010.jpg" width="302" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">kiri Bimo, kanan Arung</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Oya, ini semacam de javu, saya kebetulan
juga mendapat kamar yang sama persis dengan ketika Bimo lahir dulu. Ditambah wajah
si kecil ini mirip banget dengan Bimo, saya jadi sering ketawa-ketawa sendiri.
Alhamdulillah ya Allah, sudah percayai saya dan suami jadi orang tua untuk dua
anak cowok. Juga Bimo yang akhirnya jadi kakak hahahaha.. Bisa kayak anak
kembar kayaknya nih pas mereka gede.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 269.75pt;">
Selamat datang ke
bumi, Arung Saskara, anakku. Doa mamimu, semoga kamu menjadi anak yang
pemberani, penyayang, jujur, pintar, saleh, tak kompromi pada hal-hal yang
membuat sedih alam dan Tuhanmu.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 269.75pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 269.75pt;">
<br /></div>
Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-31877801811486329062018-05-10T21:55:00.001-07:002018-05-10T21:55:45.775-07:00Healing (II)Sejak minggu lalu, saya kembali melakukan sederet aktivitas yang dulunya "SAYA BANGET". Enggak banyak sih, misalnya:<br />
<br />
1) Kembali memasak<br />
2) Kembali urus tanaman<br />
3) Kembali icip kopi-kopi baru<br />
4) Mulai menyiapkan next destinasi plesiran<br />
5) Kembali ngeblog<br />
<br />
Hal-hal itu dulunya hampir saban hari saya lakukan. Bahkan dulu saya sering kurang kerjaan, sehari bisa masak beberapa kali hihi.. Jujur aja saya sempat ngambek enggak masak karena berantem mulu sama pembantu. Dia bekas juru masak katering, emang. Tapi jenis masakannya jujur aja enggak saya banget. Dia suka masakan yang "berat". Santan harus kental, garam mesti sampai asin banget, dan gula juga masih ia bubuhkan di segala masakan.<br />
<br />
Padahal saya enggak suka santan kental, enggak demen asin, enggak doyan manis. Heuheu..<br />
<br />
Jadilah setiap saya masak, dia hampir selalu mengkoreksi masakan saya. Misal nih, dengan pedenya dia akan nambahin garam di wajan saya, nambahin gula, ditambah ujaran menyebalkan seperti "Kalau masak ini harusnya itunya direbus dulu, Mbak..." dll yang bikin saya lama-lama gerah.<br />
<br />
sekarang sih udah bodo amatan ya. Saya langsung tegur kalau dia mulai resek hahaha..<br />
<br />
Saya juga mulai urus lagi tanaman yang sempat terbengkalai. Memang ada momen saya ngedrop banget sampai mengorbankan tanaman-tanaman tak berdosa itu. Sampai-sampai dua di antaranya mati kering begitu saja, hiks.<br />
<br />
Tapi kemarin saya kembali menyentuh mereka. Saya kasih micin (biar tambah subur dan seger bok yaaa wkwk), saya rutin siram, dan saya ajak obrol lagi kayak biasa. Beberapa di antaranya juga saya pindahkan ke vas baru biar dia gak jenuh dan hepi.<br />
<br />
Ternyata setelah itu, saya bahagia. Lega, plong. Yah, sesederhana itu.Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-16479113015557190332018-05-05T23:44:00.000-07:002018-05-06T04:33:25.529-07:00Healing (I)Siang ini saya melakukan satu hal yang dulu enggak saya banget. Saya sampai mute dua orang, baik dari Instagram dan whatsapp status. Bukan karena saya tidak suka padanya. Tapi sebatas untuk ketenangan jiwa. Kesehatan pikiran saya yang memang enggak bisa terelakkan, lagi agak sakit. Hahahaha..<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Saya ketemu beberapa oarang baru belakangan. Hampir semua dari mereka selalu bilang saya gila. Entah kelakuan maupun ujaran. Katanya mereka jadi ngakak mulu kalau saya ngapain gitu. Padahal sayanya juga enggak paham saya ngapain -___-</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tapi orang yang sudah sangat kenal saya, tak merasa demikian. Saya enggak seseru itu hahaha. Ada hal yang entah membuat saya berubah. Beberapa tahun belakangan ini. Dia mungkin bisa membandingan saya yang dulu. Yang anywhere anytime anyhow hepi dan mudah menepikan masalah. Sementara sekarang, saya memang ada kalanya memilih kabur biar kemarahan saya nggak mengenai orang sekitar.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kembali ke perkara mute media sosial tadi. Saya juga sampai mengunci akun saya hahaha.. Hanya karena memang saya sudah tidak menyediakan diri untuk gangguan yang bisa ngacaukan hidup. Sumpah rasanya saya sekarang jadi kayak batu kali. Item, gede, keras. Mau ditetesin air juga kalik lama terkikisnya. *ceileh</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tanpa sadar, mungkin saya belum segitunya berdamai dengan masa lalu. Ada hal-hal di masa lalu yang begitu traumatisnya sampai mungkin butuh waktu lebih lama buat saya untuk menyudahi ingatan akan rasa sakit itu. Tapi semua punya waktu, kan. Saya untung saja masih percaya, kalau akan ada masa saya bisa mensyukuri apapun, termasuk berbagai kejadian tidak baik di masa lalu.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kalau saat ini sih... misal ada yang kesal karena saya begitu susah move on, kadang malah bikin saya ingin menangis frustrasi sendiri. Kendati itu di tengah detlen atau keramaian ya hahaha.. Saya kayak pengin teriak, usir orang itu. Heran sih, kadang orang memilih untuk cerewet ketimbang peduli dengan cara diam. Jika tak bisa memahami atau berempati.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-20468788962020709442018-04-05T08:30:00.001-07:002018-04-05T08:30:17.044-07:00Mengurus Paspor Zaman Now, Ribet atau Lebih Mudah?<br />
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Lemah, letih, lesu. Bahkan bojo saya jadi masuk angin setelah kami
mengurus perpanjangan paspor di Kantor Imigrasi (kanim) Jakarta Barat yang di……Kota
Tua. Kalau di Google Map sih jaraknya lebih dari 30 km dari rumah kami di
Ciledug. HAHAHAHAHA.. Gak cuma pantat yang kebas, perut juga kembung karena
sepanjang perjalanan menelan entah berapa galon angin.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Pertanyaan salah seorang teman, “Kok ngurus paspornya di Kota Tua,
enggak di daerah domisili aja?”. Eng ing eeeeng. Jawabannya adalah, karena saya
dan bojo dapatnya di sana, buibuk.. Bulan lalu saya dapat penjadwalan juga,
tapi di Kelapa Gading (Kanim Jakarta Utara). Tapi karena pagi itu saya
gatel-gatel, batal berangkat deh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Nah urusan kanim ini emang tergantung keberuntungan Anda. Soalnya sekarang
nomer antrean tidak lagi diambil manual saat kita datang di kanim. Melainkan kita
dapat secara online dari aplikasi Antrean Paspor. Di aplikasi itu, ada sederet
daftar kanim di seluruh Indonesia. Kita bisa coba mengkliknya satu-satu
berdasarkan preferensi. </span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgM3Iu0_zfNOMSNzC83gci9-Qp7pWfH1lkchWunRNeL5jCu1IHdk2iG6JgOB-fTh0oSroB8EVcamZmz1xl-Bisbn7I2ZjHCIUddrksK0rU4HZ24SAcCa80dcMsKpH8iQHHcUtFaLZ6GpgY/s1600/Screenshot_20180405_221011.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="720" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgM3Iu0_zfNOMSNzC83gci9-Qp7pWfH1lkchWunRNeL5jCu1IHdk2iG6JgOB-fTh0oSroB8EVcamZmz1xl-Bisbn7I2ZjHCIUddrksK0rU4HZ24SAcCa80dcMsKpH8iQHHcUtFaLZ6GpgY/s640/Screenshot_20180405_221011.png" width="360" /></a></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Misalnya nih, saya klik mulai dari kanim terdekat:
Jakbar (yang deket rumah ye, bukan deket Jakut wkwk), Jaksel, maupun Jakpus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Tapi kenyataannya? Kanim-kanim itu selalu PENUH. *sigh *nowplaying The Long
and Winding Road</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP_UBKga1ULRIfV8g3ULNSlL0XeAJnotoqjWUUtb9K1QsUlgjx9V7xJgzFrFX3Ip2ANa1L7Pt9Ww5RnnUgYWUmtWURjKeYLi0g4FKfDz_u8SGLb2TZ2iq621JfiseDNOCO-Nbs7FPFA_E/s1600/Screenshot_20180405_221033.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="720" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP_UBKga1ULRIfV8g3ULNSlL0XeAJnotoqjWUUtb9K1QsUlgjx9V7xJgzFrFX3Ip2ANa1L7Pt9Ww5RnnUgYWUmtWURjKeYLi0g4FKfDz_u8SGLb2TZ2iq621JfiseDNOCO-Nbs7FPFA_E/s640/Screenshot_20180405_221033.png" width="360" /></a></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><o:p> </o:p></span>Bahkan mendapat kanim di Jakarta juga sebenarnya masih tergolong
beruntung. Saya beberapa kali iseng mengecek aplikasi itu, dan dapetnya di….
Karawang. Atau Serang. Atau somewhere yang yawloooo harus naik bus kota dulu
buat ke sananya hahahaha… Jadi ketika akhirnya dapat Kanim Jakbar di Kota Tua,
ya udah deh ya ambil aja. Walau dapat jam antrean sore, pukul 14-15 yang patut
diduga tak jelas kapan kelarnya.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Saya pikir, antrean online ini nantinya memudahkan saya ketika sudah
datang di kanim sesuai jam yang ditetapkan aplikasi. <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Ternyata?</b> Tidak sodara-sodaraaaaa… ketika saya datang, saya dapat
NOMER ANTREAN LAGI yakni nomer 216, sedangkan bojo dapet nomer 209. Kirain
ketika itu petugasnya udah urus nomer 170 an gitu ya.. <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Ternyata?</b> Masih nomer 134. *tremor *butuh nafas buatan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Buset emang ini pegawainya pada mau lembur, apa yak… Saya kira juga
selisih antrean bakal ditangani dengan cepat. <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Ternyata? </b>Cuma ada 3 petugas yang nanganin kami. Jam 16.30, saya
mulai gelisah. Antrean masih aja mandek di urutan 180 an. Lha trus uwe kapaaaan
huhuhu… Pun si bojo, langsung bertindak karena dia sebenarnya kudu ngantor jam
5 sore *nowplaying Bojoku Galak by Via Vallen<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiodxH3VbRTz3Ipwcqr-MAAD76RW4Cl6zYx-uo33oag_upRs6UjPw58TYUG5B38KW3-4meqa3rFWQFqpEgsigzg3eBzJrGv70EnNiaEdnEmUTt4I-oYm_VrUW727g5locIFxCOVOEG4D5c/s1600/IMG-20180405-WA0034.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="780" data-original-width="1040" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiodxH3VbRTz3Ipwcqr-MAAD76RW4Cl6zYx-uo33oag_upRs6UjPw58TYUG5B38KW3-4meqa3rFWQFqpEgsigzg3eBzJrGv70EnNiaEdnEmUTt4I-oYm_VrUW727g5locIFxCOVOEG4D5c/s640/IMG-20180405-WA0034.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Yang warna merah berlabel PRIORITAS itu diperuntukkan bagi manula dan difabel</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Di tengah segala ketidakpastian itu, untung saja saya mendapati banyak
hal baik di sana. Ya paling nggak saya gak merong-merong frustrasi sendiri lah.
Salah satu hal baik itu adalah pelayanan para petugasnya yang jauuuuuuuuuuuuh
lebih oke ketimbang dulu. Ganteng, cantik, murah senyum, dan informatif. Trus
saya baru tahu juga ada antrean khusus untuk para manula dan difabel. Ada juga
jalur untuk difabel daksa di sana. Wah, perkembangan nih. Dulu di Kanim
Semarang dan Jaktim belum ada begini hahaha..</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Sekarang bayarnya juga sudah nontunai, alias transfer ke multipayment
dengan kode bayar khusus. Lumayan lah ya buat menekan pungli hahahahaha..
Padahal sebelum berangkat saya udah ambil duit dulu di ATM karena ngirain masih
manual bayarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Jadi begitu lah, sistem perpanjang paspor ini ada plus dan minusnya. Dulu
pas di Semarang dan perpanjang lagi di Jaktim, saya masih pakai cara manual. Datang
ke kanim jam 6 pagi (YASSSSSSS kayak mau upacara Senin) buat antre di depan
pintu. Trus begitu jam 7.45 an pintu dibuka… BROOOOOL. Saya dan pengantre lain
langsung lari ambil nomer antrean loket. Hahahahaha.. Nah pas masih manual ini,
pengurusan paspor masih berlangsung sampai sore. Saya sih ketika itu masih
nyantai karena udah denger banyak cerita orang kalau emang begitu urus paspor
lewat jalur legal. Misal pake calo mah tinggal datang buat foto hahahaha..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Trus pernah lagi urus paspor secara online. Ini di eranya Menkumham Amir
kayaknya. Nah sistem kayak gini yang paling ntaaaaps. Via situs Kemenkumham, <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">dulu</b> kita bisa mengunggah dokumen
syarat paspor seperti KTP, KK, paspor lama, sebelum akhirnya dapat
pemberitahuan, hari apa mesti datang ke kanim (yang kita pilih sendiri) untuk
mengurusnya. Begitu datang di hari yang ditunjuk, petugas hanya mengecek ulang
dokumen asli, wawancara bentar, trus foto. Udah, deh. Ringkas juga waktunya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Sayangnya sistem ini nggak langgeng. Alih-alih mengembangkan model
pendaftaran online, Kemenkumham malah stop memberlakukannya. Alasannya sih
waktu itu itu karena situsnya jebol wkwkwk. Gitu ya mbok diperbaiki, lho.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Harapan saya sih semoga nanti sistem yang sekarang diperbaiki lagi. Saya
kemarin mau bikinin Bimo paspor juga tapi akhirnya menundanya setelah dapat
kanim nun jauh di Kota Tua. Kalau someday kita bisa milih kanim yang deket
domisili kan enak. Memudahkan para emak, manula, dan difabel juga buat pengurusan
paspornya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><span style="color: #990000;">Jadi kesimpulannya,<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><span style="color: #990000;">1) Sering-sering mengecek aplikasi Antrian Paspor untuk menjajal
keberuntungan mendapatkan kanim yang dekat domisili. Sehari, coba cek tiga
kali. Subuh, sore, dan malam sebelum bobok. Jangan lupa Baim baca bismillah
dulu yaaa<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><span style="color: #990000;">2) Kalau sudah dapat kanim, siapkan mental untuk menanti. Untung saya
udah kebiasa nunggu bojo macak yang bisa hampir 1 jam sendiri. Jadi lumayan
sudah teruji lah ya wkwkwk<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><span style="color: #990000;">3) Pas di kanim, pasang telinga dan tajamkan penglihatan. Kadang ada
pengumuman mendadak dari petugas, nomer sekian sampai sekian harus pindah
gedung untuk melanjutkan antrean pengurusan<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><span style="color: #990000;">4) Semua berkas difotokopi di kertas A4. Jangan lupa beli materai 6 ribu
dulu di luar yaaa.. Karena yang dijual di kanim serbamihiiil<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><span style="color: #990000;">5) Nggak perlu siapkan cash buat bayar paspor, karena bayarnya itu ntar
via ATM. Kode pembayaran baru didapat setelah kelar wawancara dan foto.</span><span style="color: #c27ba0;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Jadi itu saja zurhatan sayah hari ini. Zemoga sakses dan selamat bercelana
eh berkelana :*</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></div>
Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-37380502795523272712018-03-29T00:50:00.001-07:002018-03-29T00:50:08.348-07:00Review Love for Sale: Kesendirian yang Bisa Membunuh<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik23QYHbr_CZwSGGu1KGykuBrN0yiWvREXWWh7rxbsXTKs7VfURkI7pFMPgM_X2Kn7dXv8vkoXLUU64TFkbSC-7qMUyeGshaMKQm-ftovGYM6cK4G05cn86jTQ5CWQsj83ip5FCaLDbkU/s1600/Sebelum-Nonton-Filmnya-Ketahui-Fakta-fakta-dibalik-Love-For-Sale-gading-marten-della-bookmyshow-e1520846078501.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="516" data-original-width="980" height="336" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik23QYHbr_CZwSGGu1KGykuBrN0yiWvREXWWh7rxbsXTKs7VfURkI7pFMPgM_X2Kn7dXv8vkoXLUU64TFkbSC-7qMUyeGshaMKQm-ftovGYM6cK4G05cn86jTQ5CWQsj83ip5FCaLDbkU/s640/Sebelum-Nonton-Filmnya-Ketahui-Fakta-fakta-dibalik-Love-For-Sale-gading-marten-della-bookmyshow-e1520846078501.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-size: 13pt;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 13pt;">Stigma “jomblo merana” emoh diakui Richard, pria Ibukota yang hidup sendiri
di usia 41 tahun. Maka alih-alih menertawakan kejombloannya, ia memilih untuk
mengelabui kenyataan. Di hadapan geng cowonya yang superkurang ajar tapi
menyenangkan itu, Richard mengaku sudah punya pacar, tapi tak ia pamerkan.
Richard juga menolak terlihat nelangsa di media sosial. Ia jarang galau, dan
malah kerap mencuit puitis di Twitter.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: inherit;">Haha, ini ironis. Sebab di rumahnya di Jakarta Pusat, Richard yang pengusaha
percetakan ini kerap menghabiskan waktunya sendiri. Sebetulnya berdua bila kita
menghitung kura-kura daratnya nan gembul, Kelun. Dengan Kelunlah Richard biasa
sarapan bareng, nonton sepak bola di tivi, sampai akhirnya ketiduran di sofa.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: inherit;">Menjadi petaka saat seorang kawan Richard kawin. Ia jadi objek taruhan
dan dipaksa membawa pacarnya ke pesta kawinan. Richard yang sok-sokan selo,
nyatanya kalang-kabut juga. Ia mengontak beberapa kawan sekolahnya, tapi jarang
ada yang jomblo. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8s8cErnW_tumzoTUJVzhasZYfJr7v5L4DKxgANXp5rGCEmK9N6pHc-cJzzg5dwe5N23TNUy_sy_5ugtFcb8a1eBZEDwfsaZHyNVmDiXvuxSvD5_DFDiNsp8m1kQv8MG1equvPHssgLus/s1600/love2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8s8cErnW_tumzoTUJVzhasZYfJr7v5L4DKxgANXp5rGCEmK9N6pHc-cJzzg5dwe5N23TNUy_sy_5ugtFcb8a1eBZEDwfsaZHyNVmDiXvuxSvD5_DFDiNsp8m1kQv8MG1equvPHssgLus/s640/love2.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 13pt;">Ini semacam perwujudan tuntutan masyarakat selama ini. Usia segini lo
harus lulus kuliah. Trus kerja. Trus kawin. Trus beranak. Trus beranak lagi.
Padahal, flowers don’t grow at the same speed, kan. Kita punya momen sendiri
kapan mau kawin. Atau pun memutuskan enggak kawin. Sayangnya orang lebih sering
riweh ketimbang kitanya sendiri.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: inherit;">Oke lanjut. Sebuah kebetulan membawa Richard ke aplikasi Love.Inc. Di
aplikasi jasa cinta online itu, Richard tak hanya bisa menyewa jasa perempuan untuk dibawa ke
kondangan. Tapi juga bisa memilih tampang perempuan sesuai seleranya. Lumayan
lah ya, ketimbang mesti berurusan sama perasaan orang ahahaha *Vitri kumat<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: inherit;">Di sinilah konflik bermula. Richard bertemu dengan Arini, perempuan Jawa
Timur supermanis yang loveable, selera kebanyakan cowo banget. Cakep, seksi, seru,
lembut, suka sepak bola, enggak drama, jago masak, dan pintar. Tak heran kalau
Richard akhirnya jatuh cinta juga.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: inherit;">Yang menarik, ada perubahan emosi dalam diri Richard setelah dia mulai
membuka hati buat Arini. Ia menjadi sosok yang hangat, menyenangkan, dan tak
mudah ngamuk ke pegawainya. Richard yang dulunya hanya mengerti urusan kerjaan,
kini mulai ngeblend dengan bawahannya. Dan ada perubahan Richard dari yang
semula menganggap Jakarta Selatan itu jauh –yowlo gemes gak sih- menjadi doyan
eksplorasi tempat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: inherit;">Maka betul, cinta bisa mengubah seseorang. For good, and bad. Saya yang
semula kesal pada sosok Richard pun perlahan mulai simpati, dan bersorak atas
perubahan positifnya. Padahal asli, sebelumnya saya sebal melihat Richard
jomblo yang meneguhkan stigma bahwa orang yang tak punya pasangan itu kejam dan
jutek. Richard semacam monster sensitif yang enggak rela melihat orang lain bahagia.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3p7ZC8rKIEJWP3wHDMgoqIs1ervwHsWMh8mtpPH0WSk4uoNYp-tLNG-fuaH4qnlwiADKY-igHcJBdinnmYlYgYMeBV6xf3yIT6bXVpseL62R2Qa4WzOkBf-kn3XCcSC8n37kazry-ZW4/s1600/26b00b45-2b1d-406d-afd5-b3727ffdbb82_169.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="365" data-original-width="650" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3p7ZC8rKIEJWP3wHDMgoqIs1ervwHsWMh8mtpPH0WSk4uoNYp-tLNG-fuaH4qnlwiADKY-igHcJBdinnmYlYgYMeBV6xf3yIT6bXVpseL62R2Qa4WzOkBf-kn3XCcSC8n37kazry-ZW4/s640/26b00b45-2b1d-406d-afd5-b3727ffdbb82_169.jpeg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 13pt;">Tapi saat saya tengah terlena, Richard harus dihadapkan fakta. Arini
pergi. Masa kontraknya habis. NAH LO. Jadi ingat ye kan kalau Jeng Arini yang
supersempurna ini ada masa berlakunya juga. Kayak paket internet provider. Pas
habis ya bye. Sayangnya, Richard tidak bisa “isi ulang”. Aplikasi Love.Inc
ternyata ikut hilang bersama Arini. Duh..</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: inherit;">Hati saya ikut mencelos setelah Jeng Arini pergi. Ih mbaknya kamu ke
manaa… Mbok ya siapin tulisan di kertas gitu kayak di sinetron-sinetron,
sebelum pergi. Tapi ya, Love for Sale memilih tidak seperti itu. Tentunya. Film
ini sejak awal sudah bilang ke kita, kalau emoh bergelut dengan drama bak
sinetron Anugerah Cinta.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: inherit;">Kita pun dibawa meratapi (lagi) kesendirian Richard, yang kembali harus
kelon dengan Kelun saja. Kita juga diajak merenungi kosongnya hati Richard,
yang semula “penuh” oleh Arini. Ini secara simbolik juga mewujud pada
scene-scene ruang rumah Richard yang dulunya riuh tawa Arini, tapi kini sepi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: inherit;">Asli saya menangis di ujung film. Tapi bukan pada kepergian Arini yang
begitu misterius dan pengin bikin bilang “Mbak, kamu jahat!”. Melainkan karena
kepergian Arini menyisakan Richard yang baru. Yang berpikir positif, baik pada
banyak orang (adegan Richard kasih barang-barang ke pegawainya itu bikin saya
mbrebes mili sumpaaah), dan memutuskan untuk melihat dunia yang lebih luas.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: inherit;">Akting Gading Martin beneran bagus banget di sini. Saya sama sekali
enggak demen dia, buka IG nya pun hanya buat lihat Gempita, anaknya nan semanis
lemon tea. Tapi film ini menunjukkan Gading ternyata aktor yang keren, dan
mungkin pantas buat peran yang mendalam lagi. Walau yaaa agak gimana juga mesti
lihat Gading cuma pakai singlet n celana dalam, belahan bokongnya kelihatan,
dan anunya nyembul. Ya wis lah ya, mungkin segitu jorsenya si Richard ini haha.
<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: inherit;">Chemistrynya dengan pemeran Arini (Della Dartyan), juga dapet banget. Suka
deh dengan kemampuan sutradara Andibachtiar Yusuf buat ngompakin keduanya. In
the end, saya juga berterima kasih ke Andi karena bisa bikin film yang temponya
pas. Baik itu ketika lambat banget (kayak hidupnya Richard yang so boring),
cepat dan menyenangkan (saat Arini masuk), dan kembali lambat (ketika Arini
pergi).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfQj7cdN6h4q0X6l0yDMLlSM9JzxhAKGbfmXKV4XwpcHr-zznaNKlBxx85wwr1Zr_qFw4TtUJPqV9-xsxXQjvhQhOWJ9sJWh5RL_zD_tgZMsTqIGhhN7GGw8vGfE-2jeU0RrmgKSArOEs/s1600/love-for-sale.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="1000" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfQj7cdN6h4q0X6l0yDMLlSM9JzxhAKGbfmXKV4XwpcHr-zznaNKlBxx85wwr1Zr_qFw4TtUJPqV9-xsxXQjvhQhOWJ9sJWh5RL_zD_tgZMsTqIGhhN7GGw8vGfE-2jeU0RrmgKSArOEs/s640/love-for-sale.png" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 13pt;">Film yang punya banyak kemiripan dengan Her ini juga tak seperti drama cinta kebanyakan. Ada menye-menyenya,
tapi wajar. Love for Sale mengajari kita juga akan banyak hal. Banyaaaak sekali.
Tapi tanpa menggurui.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: inherit;">Bahwa saat mencintai, kita memang mesti mengambil risiko. Jika pun
nantinya kita jatuh, dan tidak mendapat hasil sesuai harapan, tak apa-apa. Kitalah
yang mesti ikhlas, menerima bahwa orang yang kita sayangi bisa pergi kapan
saja. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="font-size: 13.0pt; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: inherit;">Toh cinta mungkin ada di tempat yang kadang tidak kita “lihat”. Di teman-teman
kerja, para sahabat, keluarga, panti jompo, atau bahkan di hewan peliharaan
kita. Bukan hanya romansa, berguling-guling manja di bawah bed cover saat subuh
tiba. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-37295184040590165702018-02-12T05:20:00.001-08:002018-02-12T05:39:07.186-08:00Dilan, Naksir Kamu Sungguh Tak Berat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYmx8PyGNsCDQQ3wEp4t36HcTLJZbM5Nt8vCVZ0VkefDvGoRIne6z06tA7TA_VB7o2_S_M-33jqMGZZsYfDbUEuDKNeft7QYG_2uRgdEE-4mwyVADrnUWYDKyPxyxfm00RRPN4USnoU0g/s1600/dilan-tabloid-nyata04.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="1000" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYmx8PyGNsCDQQ3wEp4t36HcTLJZbM5Nt8vCVZ0VkefDvGoRIne6z06tA7TA_VB7o2_S_M-33jqMGZZsYfDbUEuDKNeft7QYG_2uRgdEE-4mwyVADrnUWYDKyPxyxfm00RRPN4USnoU0g/s400/dilan-tabloid-nyata04.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Oke ini keterlaluan. Umur saya udah 31 tahun bulan
ini. Udah dipanggil mami sama satu bocah 17 bulan, dipanggil bini oleh bojonya
*ya iyalah masa oleh driver Uber. Yha… Tapi masih dengan pedenya naksir dek
Dilan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Tau kan dek Dilan? Tak tahu juga tak apa. Biar saya
aja, biar ndak banyak saingannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Entah Dilan atau pemerannya –Iqbaal eks Coboy Junior
oemjiiii dia sudah akil baliq!- yang sebenarnya saya taksir. Yang jelas saya
suka lihat tatapannya Dilan yang seolah membuat adem hati yang gelisah. Suka pada
senyumnya yang tipis-tipis ngangenin dan bikin ser-seran. Suka SEMUA
gombalannya yang iyeeeeee emang receh banget. Tapi buktinya aku suka recehan
huaaaaa..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">*merasa murah untuk dek Iqbaal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Dengan enggak tahu malunya, kelar nonton Dilan 1990 saya
langsung fangirling dia. Kayak gadis remaja yang dimabok cinta, cerita ke grup
whatsapp Laktasi Tempo yang isinya jelas mamak-mamak semua. Tapi oh apa daya
hanya aku yang syukaaa… Apa mungkin kalian sukanya Barry Prima ya, mak? Wkwkwk <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Keren banget asli aktingnya Iqbaal sebagai Dilan. Tengilnya
dapet, gemesinnya dapet, manisnya dapet, <s>hati aku juga dapet</s>.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsk9pLw36dp2uS_nND-NKD3c6zUVR0mhbqETYf1C1iAZzP9munX0suDPDVnal0cQM1ye0q60UI0b5Jxtkx_IDCYMsfuFlcnTcYbLqf20NoTGwglQGN4NOeXTtDlCgAexJxmMbzuhn5ec0/s1600/Screenshot_20180212_200521.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="720" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsk9pLw36dp2uS_nND-NKD3c6zUVR0mhbqETYf1C1iAZzP9munX0suDPDVnal0cQM1ye0q60UI0b5Jxtkx_IDCYMsfuFlcnTcYbLqf20NoTGwglQGN4NOeXTtDlCgAexJxmMbzuhn5ec0/s400/Screenshot_20180212_200521.png" width="225" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Selain ngluapin histeria ke grup mamaks dan ciwi-ciwi,
saya juga langsung baca blognya Gustay. Seperti biasa tu bocah kocaknya bikin
pengin pipis. Saya beneran lagi antre toilet sih pas baca blognya. Dan sukses
ngakak sendiri di dalem toilet, sementara di depan pintu ada banyak yang antre.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Dari Gustay pula saya tahu ada review yang amaaat
ciyus membahas pilem Dilan. Review yang seketika sempat membikin saya “uh oh
ampuni saya mbak-mbak feminis” tapi beberapa detik kemudian “ah ya sudah, saya
syeneng kok sama Dilan. Apalagi pas dia bilang ‘sun’, bukan ‘cium’,”. Gemes
tauk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Abisnya, ya.. namanya lagi mabuk azmara. Omongan kayak
apa pun mana ada yang bisa mengusiknya. Wkwk. Walau dibilang Mileanya terlalu
inferior, kalah dari karakter Cinta dalam AADC yang independen dan proaktif,
toh saya enggak peduli. Lebih ke ini sih -></span><span lang="EN-ID"> serah lo lah mau apain Milea. Gue demennya sama Dilan kok wkwkwk. *Mule
jahara *Dan hilang akal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Intinya sih ya, film ini manis bangeeeet. Bisa bikin
diri saya yang lain “keluar”. Lhah iya. Kalau mas bojo di rumah bilang “Wiiih
cakepnya binikuuuu..” saya mah melengos aja ya. Soalnya kurang meyakinkan gitu
kamu sayang, ngomongnya. Mukanya mesum. Wakakaka. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Coba kayak dek Dilan. “Selamat uang tahun Kak Isma.
Ini hadiah untukmu, cuma TTS, tapi sudah kuisi semua. Aku sayang kamu. Aku
tidak mau kamu pusing kalau harus mengisinya.” DEK DILAN TULUNG DEEEEEK…
KERJAIN JUGA TULISANKU…. KELARIN JUGA DETLENKU DEEEEK…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Oke saya halu. Masih efek habis nyetor tulisan ke Mbak
Ndari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Ummm kalau gombalan itu yang ngomong Mas Bojo gimana
ya? Kok curiga saya bakal sewot wkwkwk. “Kamu menghina aku ya? Kamu pikir aku
gak mampu jawab TTS? Kamu pikir aku bodoh sampai semuanya kamu isiin sendiri?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Oh the end.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Atau, “Lhaaah kan aku maunya dibeliin mukena! Yang ada
behelnya itu lho!”. (serius lho baru tau di Shopee ada yang namanya mukena behel.
Mungkin kalau pake itu saf solatnya jadi rapi ~~~~ )<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Beneran dah tapiiiii saya syuka banget film Dilan
syukaaaa.. walau saya nggak kuat baca novelnya karena terlalu ehm apa ya,
remaja tingting banget. Tapi tak kusangka filmnya bikin bahagia… Bahkan oh
bahkan saya mulai membandingkan diri saya sama Milea. *Kalau saya Mileanya
mungkin novel Dilan nggak akan ada karena Dilan sampai kapan pun nggak akan
naksir Milea.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Dan mungkin kutipan “Milea, kamu cantik. Tapi aku
belum mencintaimu. Nggak tahu kalau sore, tunggu aja.” ----- bisa berubah jadi -----></span><span lang="EN-ID"> “Milea, kamu sok
cantik. Aku sebel lihat kamu. Kalau nanti sore kamu ke kantin, tunggu aja. Aku
kabur.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Yaaaah… jangan deh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Kenapa saya mulai membandingkan diri dengan Milea?
Karena saya merasa dia terlalu polos! Jiah kalau saya digombalin sama Dilan, saya
mah gak bakal senyum kinyis-kinyis kek gitu. Kuno! *untumu sing kuno. Saya
bakal kasih Dilan tatapan tersayang dari dalam hati sambil bilang “Mas, jupuk
aku, Mas. Jupuk aku.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Trus Dilan kabur. Yaaaah… jangan deh. (2)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Sebenarnya saya sempet bingung juga. Kok sampai
kesengsem banget sama dek Iqbaal ini kenapaaaa.. Padahal di rumah juga ada
suami yang sama gombalnya. Padahal kalau ngomongin tingkat kegantengan, dek
Iqbal masih kalah dari Chris Hemsworth (aku gak nemu pembanding yang lebih
dahsyat. Wakakaka) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Setelah melewati perenungan di ojek sembari stalking
IG dek Iqbaal, saya tahu jawabannya. Karena ada ketulusan, kemurnian semurni
Bear Brand, dan kegemasan yang disampaikan mata dan kata-kata Dilan pada Milea.
Ada rayuan-rayuan yang bagi saya sekarang receh banget karena hati ini sudah
kotor dan penuh rasa curiga pada sesama *mari kita ucapkan astaghfirullah,
tetapi karena diucapkan dengan tatapan semurni milik dek Iqbal, jadi bikin
glagepan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Asli. Saya mengakui jiwa keibuan saya memberontak
melihat cara Dilan menatap Milea. Memberontak ingin bilang “setop nak setoooop,
mami udah klepek-klepeeek…”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">DEK -----></span><span lang="EN-ID"> NAK.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Akhirnya saya sadar selisih usia kami.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-ID"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPhsDWq2wyAjiwmpTdQaP6_7Gm3eG_DKnwkvND2CbI5UgcsqH2qd53MdwPopv2mMSw442co9xgXw0Xat94PP7oPZwj_QjOavOfchWa4jJI6k1jBNvGleQ6Aj9dUbK0MCkOkslWWO5Tw7o/s1600/Screenshot_20180212_200210.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="412" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPhsDWq2wyAjiwmpTdQaP6_7Gm3eG_DKnwkvND2CbI5UgcsqH2qd53MdwPopv2mMSw442co9xgXw0Xat94PP7oPZwj_QjOavOfchWa4jJI6k1jBNvGleQ6Aj9dUbK0MCkOkslWWO5Tw7o/s640/Screenshot_20180212_200210.png" width="164" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Nah lo temen saya yang follow dek Iqbaal udah pada mamak-mamak. Bahkan ada yang terang nama akunnya Mama****</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Dan ya mungkin saya dan banyak perempuan lain –SEUMUR SAYA
ATAU BAHKAN LEBIH TUA- ngefan Dilan karena merasa ada harapan. Bahwa nanti anak
kami bisa semanis itu. Sesantun itu. Semenggemaskan itu saat menatap.. apalagi
pas lomba cerdas cermat itu loh. Kyaaaaaa.. *LHO kok kumat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Juga mungkin kami pada dasarnya tetaplah orang yang
senang disayang-sayang.. dianggap penting, dianggap prioritas utama, dan
dianggap dunia oleh pasangan, …… DAN ANAKNYA.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">END. KEMBALI KE DUNIA NYATA. Kembali fangirling dek
Iqbaal.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqE4Ik8VkpSaj_3dbdEB_xR2DT72EzlkYBdscUM419gaE-YV4p2PvOEMD1x3AWL1ZUmydmlB965NQcpWXAOLVEGvsbMg2PaXP1afw9ZrKyZ6Y4iqho3osuOGP3GtR9BfGDI5tdywL77uw/s1600/728x381--31370-6-scene-lucu-di-film-dilan-1990-yang-bikin-penonton-satu-studio-ngakak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="381" data-original-width="728" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqE4Ik8VkpSaj_3dbdEB_xR2DT72EzlkYBdscUM419gaE-YV4p2PvOEMD1x3AWL1ZUmydmlB965NQcpWXAOLVEGvsbMg2PaXP1afw9ZrKyZ6Y4iqho3osuOGP3GtR9BfGDI5tdywL77uw/s400/728x381--31370-6-scene-lucu-di-film-dilan-1990-yang-bikin-penonton-satu-studio-ngakak.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gak papa dek kamu gak jawab pertanyaan.. Karena kamu adalah jawaban atas doa-doaku.</td></tr>
</tbody></table>
Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-32433934687634654302018-01-01T07:24:00.000-08:002018-01-01T07:24:09.563-08:00Saat Tete Tetiba Kopong<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipsAOIz8qX9F0Hl08HXHT9dnA9na4vlshu6kR34NOqTrz2BYkJbf1uJLCIRTmfh43f8yB7uf5YWtdSbARgp_TOys1272OMe_RRpDqgS1p0NyfR7JuHrJsS_OuI65fc9P_CsS2yc302TK0/s1600/meme+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="720" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipsAOIz8qX9F0Hl08HXHT9dnA9na4vlshu6kR34NOqTrz2BYkJbf1uJLCIRTmfh43f8yB7uf5YWtdSbARgp_TOys1272OMe_RRpDqgS1p0NyfR7JuHrJsS_OuI65fc9P_CsS2yc302TK0/s640/meme+1.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Bangun tidur pertama saya di 2018 sungguh kurang mengenakkan: <i>saya megang tete, dan merasa kopong</i>.
Yes, bukan hati yang kopong, tapi tete. Ini sama menyedihkannya sih. Apalagi buat
saya yang sedang menyusui balita yang mimiknya superbanyak, Bhima Sugidinawa.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Udah dua bulan terakhir produksi ASI saya anjlok lumayan drastis. Kalau
saya gambarkan sih begini: dari yang dulu sekali mompa bisa 500-600 ml, lalu
turun jadi 400, kemudian 300, 150, 100, 80, 70, dan sekarang ya paling antara
20-40 ml. Well, itu gak sampai 10 persennya hasil pompaan pertama lho. Ada yang
bilang “Ih masa dulu donorin ASI ke mana-mana, sekarang tetenya kering?”.
Etdah, dipikir tete gue pabrik Dancow yang bisa terukur hasil produksinya! <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Berbagai saran ibu menyusui (busui) yang bertebaran di forum percakapan
internet dan Instagram, sudah saya praktikkan. Tapi percayalah, enggak semuanya
bisa mendapat hasil yang sama. Saya pada akhirnya mesti percaya kalau menyusui
itu memang ada teori dan tekniknya. Tapi seperti halnya rezeki, sekeras apapun
kita berusaha, Tuhan yang menentukan. *HR Ismatun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<b><span lang="EN-ID">1)”Kuncinya itu sering-sering mompa.
Karena ASI itu prinsipnya based on demand.”<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Oh yes itu betul. Tapi anak saya kurang sering nenen apa sih? Tiap saya
di rumah, dia bisa belasan bahkan puluhan kali kayaknya, nunjuk-nunjuk tete
saya trus minta nen. Frekuensi mompa yang katanya usahain 2 jam sekali? Dulu
sih bisa yaaa… zaman masih cuti melahirkan. Tapi sekarang? Saat Bimo sudah
aktif ngacir ke mana-mana, rumah mesti diberes dan bersihin, dan kerjaan kantor
nunggu digarap? Hahahahaha.. mbahmu kempiiiiing.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Sebenarnya saya sudah menyempatkan untuk mompa ASI walau di rumah. Tapi
betul masih gagal paham kenapa ini anjlok banget ASI-nya. Buat buibu yang masih
saja menyebut orang kayak saya kurang usaha mompa, situ mau garapin tulisan
saya sambil beres-beres rumah? Pun di kantor, mall, saya juga mompa paling
enggak 3 jam sekali lho.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<b><span lang="EN-ID">2) Sempatkan mompa walau di mana
aja. Kan tinggal pakai apron buat nutupin tete.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Bukan perkara tete ketutup sih. Tapi emang ini udah bukan problem buat
saya. Saya mah bisa aja mompa di kereta, pesawat, Go Car, pun walo sebelah atau
depan saya cowo. Selo ae. Tapi sekarang mah ASI emang segini-gini aja. So how.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<b><span lang="EN-ID">3) Kurang minum booster ASI<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Bok yeee sampe eneg lho makan pare, bayam, daun katuk, gado-gado, kacang
panjang, tahu, telur, toge, trus Mama Soya, teh booster, kemarin juga nyobain
jus bangun-bangun. Buat ibu-ibu yang udah nyoba macem-macem tapi ASI nya lagi
upacara alias gerak d tempat, I feel you. Hahahaha<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<b><span lang="EN-ID">4)”Kamu capek kali.. Setres, kurang
jalan…”<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Saya curiga ini sih. Dulu sebelum kewong mah bisa paling nggak
jalan-jalan 2x ya setahun ke mana gitu. Tapi sekarang boro-boro. Selain soal
budget, juga karena enggak tega ninggal anak. Ini dilema banget sumpah dah.
Kalau ada tips buat saya soal ini, lemme know yes.. Ngemal mah sudah, tapi
memang jujur aja di tengah jalan suka inget anak. Bawaannya pengin buru-buru
pulang, karena ingat suami dan anak di rumah. Enggak tega lah, kangen lah,
merasa bersalah sama mbak pengasuh lah..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5D9XAB7pKRJ8_r2X_bpWD4MmLgYAsF0EEeCdFw4dAHlMdxTQxBPtXXdr5RapB0aun0mxejsroLOoG4taWUr8jrazRl25w5GDdyXLEbViM63yeJNHTViO1mbxO9g1QwAipI3umiMTNNeQ/s1600/b497b72c029827c7b76e084daf7b8e5f--mama-memes-lie-detector-test.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="361" data-original-width="539" height="428" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5D9XAB7pKRJ8_r2X_bpWD4MmLgYAsF0EEeCdFw4dAHlMdxTQxBPtXXdr5RapB0aun0mxejsroLOoG4taWUr8jrazRl25w5GDdyXLEbViM63yeJNHTViO1mbxO9g1QwAipI3umiMTNNeQ/s640/b497b72c029827c7b76e084daf7b8e5f--mama-memes-lie-detector-test.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID"><br /></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<i>Dari semua ini saya ingin bilang, menyusui tidaklah mudah.</i></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Kami yang ke mana-mana membawa <i>cooler bag</i> ini, mompa ASI di mana pun dan kapan pun ini, sudah berusaha keras untuk
memberi yang terbaik buat si bocil. Jadi tolonglah jangan persulit dengan ujaran-ujaran
yang kontraproduktif. Sungguh enggak mudah lho mengurus anak, rumah, kerjaan,
dan menyempatjkan diri di sela-selanya untuk memompa ASI.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Jangan pula membebani dengan ujaran bahwa kami kurang berusaha atau
kurang membahagiakan diri. karena mungkin kami sudah terlalu “sibuk” sampai
lupa waktu untuk menyenangkan diri sendiri…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Mungkin saya, juga busui lainnya, kadang ingin menyerah. Walau berat,
walau waktunya kadang sampai entahlah pontang-panting sekali, walau mata hitam
karena kurang istirahat, tapi saya yakin, pada akhirnya kami masih terus
berusaha… Semangat!! ^^<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-53546966074358780292017-12-13T09:47:00.003-08:002017-12-20T04:37:12.442-08:00Kuasa Lipstik Atas Tubuh Perempuan. Menguatkan atau Melemahkan?Saya ingat sekitar empat tahun lalu, saat pada sebuah malam saya memakai lipstik warna merah kecoklatan saat makan di deket kosan saya di Tebet. Si bojo -waktu itu masih pacar-, meledek saya terus. Sedikit-sedikit, dia juga menoleh ke arah saya, lalu tertawa dengan nada menyebalkan. Tak lama, dia bernyanyi. Ya, bernyanyi di dalam warung penjual roti bakar. "Bertamasya ke binaria.."<br />
<br />
Jeglerrrr... Kalau ini kartun, pasti di tangan saya tiba-tiba sudah ada sapu yang bisa ditebak, akan saya sodokin ke si pacar. "Gue ngerti maksud lo!" wkwkwkwk<br />
<br />
Saya yang superkesal, gabisa menahan omelan. Saya bilang janganlah dia bereaksi menyebalkan dengan lipstik yang saya pakai. "Memang kenapa kalau aku pakai lipstik merah?". Dia masih tertawa. Ya, selalu begitu karena baginya saya kocak kalau marah. "Enggak, saya lebih suka kamu enggak pakai warna yang seperti itu."<br />
<br />
Saat itu juga saya jelaskan padanya kalau saya memakai lipstik bukan buat dia. Tetapi buat diri saya sendiri. Karena saya senang. Saya merasa mood saya seketika baik. Saya merasa lebih cakep. Dan tentunya saya merasa memakai lipstik bisa membuat saya lebih percaya diri.<br />
<br />
Tak mudah mengakui ini, tetapi saya pernah ada dalam fase krisis percaya diri. Penyebabnya karena body shaming.. banyak komentar orang soal fisik saya (dan herannya yang ngomong itu PEREMPUAN juga OMG!!) yang emang menggemuk setelah di Jakarta, juga karena habis patah hati ditinggal kawin. Wkwkwk. Buat banyak orang, bullying fisik mungkin bisa diobati dengan belanja, mabok, ke salon, traveling, atau mungkin bekerja. Well saya sudah mencoba banyak, tetapi memang nyatanya perasaan rendah diri itu tidak mudah dihilangkan begitu saja.<br />
<br />
Ada banyak hal yang berseliweran di pikiran ketika orang merundungmu secara fisik. Hebatlah kalian yang bisa menghadapi itu dengan santai, tanpa harus baper. Tapi saya jujur saja baperan soal fisik, jadi apapun yang orang katakan pernah sangat mengganggu dan lambat-laun membuat saya merasa tidak menarik sama sekali. Sungguh, masalah kepercayaan diri tidak ada kaitaannya dengan capaian karir, percintaan, maupun keuangan (ramalan zodiak banget anjir).<br />
<br />
Saya di satu sisi merasa bahagia karena bekerja di tempat dan posisi yang saya inginkan, punya keluarga yang sangat menyenangkan, sahabat yang entah gimana saya menyatakan cinta iniiiii *huekk wkwk, juga pacar yang selalu bilang bahwa dia mencintai saya tanpa peduli warna lipstik atau blush on yang saya pakai (lha wong ancen kowe ga mudeng lipen og kak).<br />
<br />
Tapi ada saatnya satu omongan orang soal fisik jadi begitu mengganggu, dan membuat saya merasa buruk banget. Ya gitu deh, saya jadi iseng aja nyobain lipstiknya Nindy. Apa ya waktu itu, lupa hahaha.. Pokoknya setelah itu saya mulai deh beli dan pakai lipstik, sampai akhirnya merasa ketagihan, seneng, beli lagi, tambah seneng, beli lagi, dan ujung-ujungnya saya merasa bodo amat sama omongan orang soal fisik. Hahahaha<br />
<br />
Setelah doyan lipen, saya pun jadi belajar pakai bedak. Dulu mah enggaaak.. Trus berlanjut jadi punya eyeliner, blush on, eye shadow, pensil alis, maskara, dll. Duuuh ternyata mainan kosmetik itu seru banget. Nggak tau apa ada hubungannya dengan kesenangan saya menggambar, tapi saya menikmati banget tuh semua tahap make upin muka. Semacam bermain, dengan wajah kita sendiri sebagai medianya.<br />
<br />
Jadi saya agak gimana gitu sih kalau ada teman yang kemarin bilang kalau dia kasihan pada perempuan yang boros di dandanan demi bisa tampil maksimal. Kata dia, kalau cowok memang jatuh cinta pada kita, bukan fisik yang utama, tetapi kenyamanan. Bahwa pribadi kita yang lebih penting dan karena kita "natural".<br />
<br />
Well, saya enggak setuju dengan sebagian besar pendapat itu. Pertama, perkara dandan dan "ketertarikan lelaki pada fisik" adalah dua hal yang berbeda. Plis deh, jangan semua hal yang kita lakukan -termasuk dandan dan tampil keren- itu kita perempuan lakukan buat laki-laki.<br />
<br />
Kita perempuan yang otonom kok. Kita punya sikap, punya kemauan, dan punya kesadaran untuk memilih cara yang membuat kita bahagia. Kalau cara kita senang adalah dengan dandan, memangnya kenapa? Kalau saya bisa beli make up dengan uang saya sendiri "demi tampil maksimal", letak "perlu dikasihani"-nya di mana?<br />
<br />
Saya justru heran kalau ada perempuan yang mengkasihani perempuan lain karena hal semacam ini. Heran juga kalau ada perempuan yang sampai mengubah sejumlah hal dari dirinya demi laki-laki.<br />
<br />
Banyak orang mungkin menganggap perempuan sebagai korban industri kecantikan. Yang menuntut perempuan untuk "tampil maksimal": berkulit putih, berhidung mancung, langsing, dan berbetis jenjang. Tapi menurut saya, tidak ada yang salah bila perempuan mau dan ingin terlihat lebih cantik. Suka-suka dia, lah. Sekali lagi, jangan melulu berpikir soal "male gaze": bahwa semua hal dilihat dari sudut pandang laki-laki. Bahwa kecantikan perempuan didefinisikan oleh laki-laki.<br />
<br />
NO. Jangan melulu berpikir bahwa kami perempuan serendah itu. Ngapain kami sekolah tinggi-tinggi, baca banyak buku (bahkan lebih banyak dibanding yang dibaca laki-laki, mungkin), jalan ke banyak tempat, kalau pakaian dan make up yang kami pakai sebatas agar menarik di mata laki-laki? Lalu kenapa juga kami perempuan yang bekerja tak kalah keras dari laki-laki, lalu ingin menyenangkan diri dengan make up dan pakaian kece, perlu dikasihani?<br />
<br />
Orang banyak yang lupa, melihat baju dan kosmetik sebagai salah satu sarana ekspresi diri. Saya memang kadang tampil tanpa make up, tapi saya merasa lebih bahagia dan power saya bertambah bila saya dress up dan memulaskan make up. Yaaa mungkin para feminis gelombang kedua bakal mencibir ini hahaha..<br />
<br />
Bukannya saya lupa isi buku The Beauty Myth-nya Naomi Watts. Atau teori liyan-nya Simone de Beauvoir. Kata bu Beauvoir juga, perempuan yang mempercantik diri tak ubahnya menjadikan dirinya sebagai objek seksual. (Kalau ibu hidup di zaman now dan kenal lipen matte dan lip cream, pasti pengin icip deh...wkwk)<br />
<br />
Tapi bagaimana bila memang perempuan -dengan segala kesadarannya (bukan false consciousness ya) memang sengaja mempercantik diri? Bagaimana jika perempuan memang ingin menaklukkan dunia -dan tatapan laki-laki dengan seksualitasnya? Bagaimana bila perempuan-perempuan perkasa -secara ekonomi dan prestasi, memang ingin membahagiakan dirinya dengan secuil dua cuil (atau bahkan berjuta cuil muahahahahaha) lipstik?<br />
<br />
Apa yang salah? Apa yang perlu dikasihani? Pernah dengar kalimat ini, kan? Men-judge seseorang tidak mendefinisikan siapa orang itu, tetapi menjelaskan diri kamu yang sebenarnya?<br />
<br />
So please.. Please stop judging others..Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-7037305516253485352017-12-04T09:02:00.002-08:002017-12-04T17:56:49.037-08:00Gara-Gara Ayu Utami<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCzf1ywuzUTrC3LJNvD42ufpGO_ocf9PZnRxTh5aG3RQbYR3snBwgrqUxlb5txWyeQiEwOMAjrpcMVJ2IqiDf1lbD2kjizkb4xT0KOQKgPnSUPkgN3gx2Ysqh_EzluCTHMaCjwC-AN8yA/s1600/Sebelum-dan-Sesudah-Menikah_10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="679" data-original-width="679" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCzf1ywuzUTrC3LJNvD42ufpGO_ocf9PZnRxTh5aG3RQbYR3snBwgrqUxlb5txWyeQiEwOMAjrpcMVJ2IqiDf1lbD2kjizkb4xT0KOQKgPnSUPkgN3gx2Ysqh_EzluCTHMaCjwC-AN8yA/s640/Sebelum-dan-Sesudah-Menikah_10.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Saya ingat
puluhan tahun lalu (OMG saya sudah 30). Dalam pelajaran Agama, saya
bertanya pada Bu Ashoma, almarhum guru SMA yang jago baca pikiran orang. “Seberapa
wajibkah menikah bagi seorang muslim? Apa dosa yang harus saya tanggung bila
tidak ingin menikah?”<br />
<br />
Bu Ashoma terlihat enggak kaget dengar pertanyaan saya itu.
Ya karena beliau orangnya nyentrik dan cukup terbuka sebagai guru agama, sih.
Saya lupa jawaban persisnya. Tapi kira-kira, beliau bilang bahwa banyak hal
baik yang akan kita dapat setelah menikah. Kalau tidak, tentu itu tidak menjadi
sunah Rosul.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Karena sedang
jatuh cinta pada novel-novel Ayu Utami yang pada masanya begitu mengobrak-abrik
jiwa, saya tak lantas percaya pada jawaban Bu Ashoma. Pokoknya saya mau
melajang. Titik. Pacaran nggak apa-apa, seperti Ayu Utami dengan Erik. Tapi
enggak usah kawin. Karena pernikahan itu belenggu. Penjara. Sumber nestapa. Kalau
sudah menikah, kamu tidak akan bisa lagi menikmati kebebasanmu. Kamu akan
menjadi pelayan suamimu di dapur dan ranjang. Ih ogah banget, kata Vitri
remaja. Mestinya suami dong yang melayani istrinya di ranjang muahahahaha</span><br />
<span lang="EN-ID"><br /></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Belakangan
saya membaca buku Ayu Utami lainnya. Yang judulnya Pengakuan Parasit Lajang. Isinya
sungguh membuat saya tak tahan membacanya sampai akhir. Mbaknya hanya
memamerkan sederet pengalaman seksnya yang penuh lenguh dengan sejumlah pria. Tapi
ujung-ujungnya, dia menikah juga. Hih trus yang dulu kamu tulis itu apa, Mbak? Fiksi?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Niat hati
mau protes. Tapi apa daya, saat membaca itu saya sedang hamil. Lho saya kawin
juga, ternyata. Wakaka.. Mamam dah! Dan <s>sialnya</s> saat membaca itu saya
tengah merasa sangat hepi. Atas pernikahan, kesadaran saya untuk menikah,
sosok lelaki yang saya nikahi, dan kesadarannya juga untuk memperistri saya yang
aneh dan menyebalkan ini. Eh tunggu, tunggu. Kamu dalam kondisi sadar kan,
Dolphin?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Seorang
kawan pernah bertanya. Apa yang membuatmu merasa bahwa pacarmu layak untuk
dikawini? Dia bertanya begitu karena belakangan, di Instagram banyak sekali
berita soal pelakor dan lelaki titit gatel. Dia takut menikah. Dia tidak mau
menikah kalau ujung-ujungnya dia malah akan punya lebih banyak masalah. Dia maunya
menikah itu menambah kebahagiaan saja. Kalau masih sedih, ngapain menikah
cepet-cepet? Katanya sih gitu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Sebenarnya
ya cuk, sebelum ngomongin pernikahan itu kita mesti udah selesai dulu dengan
konsep hubungan. Dan punya wishlist yang saklek tetapi sejalan dengan pasangan.
Perkara ada masalah atau nggak dalam menikah, yo kabeh ono lah cuk. Emangnya pernikahanmu
cuma buat seneng-seneng atau nyenengin orang? Mati koen.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Saya yang
enam tahun bersama si bojo ini aja masih sering berantem
kok. Penyebabnya sepele pula. Misal, karena rebutan hanger pakaian, atau karena
dia pakai piring pink saya. Tapi kalau perkara yang besar-besar ya sudah
selesai semua. Termasuk soal badan saya yang besar ini. Enggak papa katanya,
karena dia bahagia lihat saya makan banyak. Wkwkwk nek ini saya ngarang.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzSMHalHkW67lm-i_1c5Fse7VIX4dMkBQlo_wQ0M9ZS0W0StVShSErgzsY-AHoW0KR5fb_BAFOHgl69bvRpk0hqlEE6BDVQTAj38bM3OFrcr-jbbPnu6_l-tco7SzuOrjD2L9tqvhna6Q/s1600/Sebelum-dan-Sesudah-Menikah_7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="679" data-original-width="679" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzSMHalHkW67lm-i_1c5Fse7VIX4dMkBQlo_wQ0M9ZS0W0StVShSErgzsY-AHoW0KR5fb_BAFOHgl69bvRpk0hqlEE6BDVQTAj38bM3OFrcr-jbbPnu6_l-tco7SzuOrjD2L9tqvhna6Q/s640/Sebelum-dan-Sesudah-Menikah_7.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID"><br /></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Yang jelas
satu hal yang saya syukuri dari bojo saya, begitu juga sebaliknya. Adalah kami
terus belajar untuk saling percaya. Saya bilang terus belajar, karena memang
ini hal yang paling tidak mudah dalam sebuah hubungan. Tapi karena saya cinta
ya saya mesti percaya. Urusan saya adalah sayang sama dia dan mempercayainya. Perkara
kepercayaan kita diperlakukan seperti apa, itu urusan pasangan kita. Kan Tuhan
selalu lihat dan tau. Itu aja sih. Pun si bojo, ya, Jo. Kamu jangan curigaan
kalau saya seharian di kantor. Masa iya harus vidcall terus sih buat buktiin
kesetiaan adek.. Eciye.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Kalau ada
teman yang kemudian berantem dengan bojonya dan lantas curhat, saya anggap itu
wajar. Justru baik karena dia mau mencari solusi atas pernikahannya, tidak
malah menyelesaikan masalah dengan masalah (apa sih apaaa.. woi!). Maksud saya enggak
malah selingkuh, gitu lho. Ya cukup tau sih, godaan setelah menikah itu banyak
banget ya cuk. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Selingkuh
is big no no. Dalam bentuk apapun. Meski sekadar kirim emot cium atau mancing-mancing
chat di Facebook itu juga udah enggak pantas kali dilakukan. Pertanyaannya,
emangnya kamu mau kalau pasangan kamu diam-diam (sekadar) chat iseng atau malah
saling kirim foto? Maukah? Jika tak merasa bersalah melakukannya, atau bahkan
tidak takut untuk mengulanginya, mungkin sudah saatnya kamu pergi dari dunia
ini. Eh maksudnya minta ampun gitu ke
pasangan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Ya kalau
Tuhan sih emang Maha Pengampun ya. Kalau kita manusia mah apa. Brewok suami
yang dicukur abis aja bisa bikin kita merong-merong, wkwkwk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Kembali ke
alinea pertama, jadi kenapa saya mau menikah? Kenapa wahai, Soledad? Tak ada
alasan selain karena saya percaya, hanya dia yang mau sama saya. Wkwkwk. Yang mau
tahan dengan saya yang suka ngapa-ngapain sendiri, suka lupa kasih kabar,
najong cueknya, <s>cakep tanpa sebab</s>, sering manja level lima, dan malas
pakai baju sopan. Eh. Wkwkwk. Kamu itu walau super resek dan menyebalkan tapi sabar banget Dolphin sumpaaaaaaaaaaah
hahahaha<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Enggak sih,
sebenarnya alasannya itu saja. Saya sayang kamu, Dolph. Kamu itu, walau dulu
kubenci dan amit-amit banget reseknya hih!, tetap yang terhebat buat saya. Dan akan
selaluuuuu begitu. (</span>Ya iyalah wong kita sama anehnya akakaka). Huhuy!</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7J7b0MeElJGVZLoI2VcN3_WPRxVD4O2z4tRUHQnZERLU9yOb8mh6J24RfQhMXLFDG5_X8ucSPsH_dYtPDJu-bMhqLAbodumx3e6NkcrC77w-n02_dqNyf30fNBLQ6ffWwjQawRvMHuJ0/s1600/Sebelum-dan-Sesudah-Menikah_2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="520" data-original-width="679" height="490" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7J7b0MeElJGVZLoI2VcN3_WPRxVD4O2z4tRUHQnZERLU9yOb8mh6J24RfQhMXLFDG5_X8ucSPsH_dYtPDJu-bMhqLAbodumx3e6NkcrC77w-n02_dqNyf30fNBLQ6ffWwjQawRvMHuJ0/s640/Sebelum-dan-Sesudah-Menikah_2.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-27698699374597205932017-11-18T05:06:00.000-08:002017-11-18T05:06:30.777-08:00Review Film Posesif: Kebenaran yang Memaksa Kita Bercermin<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibY_coLLOQkkIFYf4ZwPhYmQ8rF29NT47buQuBfkfLv3MB6ntPbKHe5MsmAGVlaWr8uchniNA9gI1FY2wY77eCO5rRcMh2ySw3MGZGXNReOffQzHGEH3ZK9_YGmkUjcHxiR7JXJ0l-_w0/s1600/download.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="174" data-original-width="290" height="384" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibY_coLLOQkkIFYf4ZwPhYmQ8rF29NT47buQuBfkfLv3MB6ntPbKHe5MsmAGVlaWr8uchniNA9gI1FY2wY77eCO5rRcMh2ySw3MGZGXNReOffQzHGEH3ZK9_YGmkUjcHxiR7JXJ0l-_w0/s640/download.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Sudah lama saya tidak mereview film. Tapi demi Posesif, saya rela
menyempatkan waktu. Halah. Wkwk. Kan aku emak sibuk <i>ngono</i>, lhooo..</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Bahwa banyak film Indonesia bagus tahun ini, iya. Tapi seperti yang pernah
saya cuit di Twitter, Posesif beda. Film ini membuat kita merefeksikan kembali
sebuah hubungan, diri kita, kepatutan sikap pasangan pada kita, serta –yang sebal
adalah- membuat ingat masa lalu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Tak semua masa lalu enak diingat, apalagi ketika itu kemudian merongrong
terus setiap kita bangun dan hendak tidur. Karenanya saya bilang ke sejumlah
kawan, jangan tonton Posesif ketika kamu sedang banyak pikiran. Tunggulah nanti
ketika pikiranmu tenang, dan punya ruang untuk bicara pada diri sendiri. Ya karena
istilah kontemplasi selalu terasa berat buat saya haha.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Ah apakah filmnya semenakutkan itu? Buat saya iya. Siapa yang tidak
takut berhadapan dengan pasangan yang begitu dominan, bahkan sampai suka
menyiksa kita dengan lisan dan fisik? Siapa yang tidak takut gagal untuk bisa
menyenangkan orang tua, dan merasa tak sebegitu membanggakannya sebagai seorang
anak? Siapa yang tidak takut membayangkan anak kita menjadi submisif lantaran
memacari orang “sakit” namun sangat dicintainya? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Dan siapa yang tidak takut mendapati kemungkinan, bahwa sebenarnya, kita
adalah penjahat bagi orang-orang yang kita sayangi?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfkQPMNGzVie4vxPQGejBFqZRcSzrNiXp9ezM0QRNWsE78NRz8G8YdlyrPBNlboKPjTQPNyXolw0YE0PdqXgvnATwAXaEuKEReakUa6kBZM4LZgIt_w_frxd5yaZevvDlkNfabeUWlRyU/s1600/possessive-penguin_o_345003.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="511" data-original-width="625" height="522" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfkQPMNGzVie4vxPQGejBFqZRcSzrNiXp9ezM0QRNWsE78NRz8G8YdlyrPBNlboKPjTQPNyXolw0YE0PdqXgvnATwAXaEuKEReakUa6kBZM4LZgIt_w_frxd5yaZevvDlkNfabeUWlRyU/s640/possessive-penguin_o_345003.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Posesif berkisah tentang sepasang kekasih Yudhis dan Lala yang satu SMA.
Yudhis yang anak baru, kecantol pada Lala si atlet loncat indah. Kehidupan Lala
yang semula teratur –dan mulus-mulus aja, mendadak seperti <i>roller coaster</i>. Ada masanya Lala amat bahagia karena memang Yudhis
mau melakukan semua hal buatnya. Tapi ada waktunya pula Lala dibuat ngeri.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Yudhis, bawa-bawa rasa sayang dan pengorbanan, minta Lala mengatur ulang
hidup dan cita-citanya demi dia. Tak hanya karir atlet yang kemudian Lala
korbankan, tetapi juga hubungannya dengan sang bapak. Bahkan Yudhis juga sampai
nekat melakukan banyak hal gila saking takutnya kehilangan Lala. Namun Lala tak bisa berbuat apa-apa, di bawah hegemoni Yudhis yang tersamar cinta. Yaah
entah cinta atau posesif, yang terang Yudhis mau Lala ikuti kemauannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Bahwa film ini <i>creepy</i> tanpa
kemuculan satu hantu pun, itu di luar prediksi saya. Posesif, lewat tokoh Lala
dan Yudhis, bisa membangun kesan itu. Sungguh ya, orang kayak Yudhis itu
beneran ada. Hahahaha.. dan seringnya justru mereka tidak sadar bahwa hal-hal
yang mereka lakukan itu bukan bentuk sayang. Tapi malah secara perlahan
membunuh jiwa si pasangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Salah satu adegan yang mencekat adalah saat Lala memutuskan tetap mau
kuliah di kampus impiannya. Yudhis yang marah mengetahui hal itu, lantas melakukan
kekerasan fisik dan melecehkan Lala secara lisan. Dia menyerang Lala dengan
pertanyaan (yang lebih mirip tuduhan) soal “itu cewek udah pernah dipakai
berapa orang”. Damn, saya nangis aja gitu pas adegan ini hahaha.. Sial bener. Yang
sebal justru malah ada lho penonton di bioskop yang ketawa. Muke looooooo<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Film ini entah apa cacatnya. Saya mah menikmati semuanya. Skenarionya,
penata rias, setting tempat, dan tentu saja akting para aktornya, terutama
pemeran Lala dan bapak. Saya sayang kalian berdua!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID">Untung saja ending cerita film ini sesuai dengan harapan saya. Hahaha.. Paling
tidak, itu menjadi pengingat, buat kita yang sudah telanjur tua. Juga buat
dedek-dedek gemes yang menyerahkan diri dan hidupnya untuk pasangan atas nama
cinta. Dek, plis ya. Hidupi dirimu sendiri, cita-citamu, dan jangan biarkan
siapapun merusak bangunan itu walau orang itu <i>ngaku</i> pacarmu.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
Karena kita enggak pernah tahu, sampai kapan orang itu ada di sisi kita.
Dan bisa jadi kita tak tahu, apa sesungguhnya dia betul menyayangi kita,
ataukah sekadar menjadikan kita sebagai <i>salah
satu</i> sekrup mimpinya. Yang bisa dia lepas kapan saja.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPL6KQ-wM2MYYLhzNUbmw3YYhT8YBSBsv_0r0fjuVjDRfrsNAf4WgPgi8SszL8lBky-ZbpbSeQS1uOAheFHOzS4HZCj4BzoZP4DAqggu-gzOUGXjMHEmmb9ueVueKVGV0oFmI61Xx6a4I/s1600/Possessiveness_Quotes6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="374" data-original-width="500" height="478" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPL6KQ-wM2MYYLhzNUbmw3YYhT8YBSBsv_0r0fjuVjDRfrsNAf4WgPgi8SszL8lBky-ZbpbSeQS1uOAheFHOzS4HZCj4BzoZP4DAqggu-gzOUGXjMHEmmb9ueVueKVGV0oFmI61Xx6a4I/s640/Possessiveness_Quotes6.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID"><br /></span></div>
Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-79391174203391608262017-04-23T10:11:00.001-07:002017-04-23T10:12:14.233-07:00Review Film Kartini: Kartini Kekinian versi Dian<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwFlDmihTjdvujcp890OuoJ2diGLDie_Sq2Wv2YVvkimtNcixp-QdR7kYuUBnh4c0MM0oxL2RMCj9DRtx5VQZMrWonZoO1sJtdTF5UO_UGMtXN8Cv2PDlEnigCMQVDUh_bAHCsJht8l0s/s1600/Gambar-3.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="402" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwFlDmihTjdvujcp890OuoJ2diGLDie_Sq2Wv2YVvkimtNcixp-QdR7kYuUBnh4c0MM0oxL2RMCj9DRtx5VQZMrWonZoO1sJtdTF5UO_UGMtXN8Cv2PDlEnigCMQVDUh_bAHCsJht8l0s/s640/Gambar-3.jpeg" width="640" /></a></div>
<br />
Satu hal yang tidak saya syukuri setelah film Kartini: make up area mata saya jadi rusak. Hahaha.. Khas Hanung yang senang membikin film kaya adegan haru-biru, Kartini pun demikian.<br />
<br />
Tapi, ini beda dari film Rudy Habibie, juga Soekarno. Keharuan dalam Kartini justru lebih mirip dengan film Jomblo yang dibikin Hanung di awal kiprahnya di film. Keharuan yang terbangun lantaran saya merasa sedih, iba, gemas, marah, sekaligus ngeri membayangkan ada di posisi tokoh film tersebut.<br />
<br />
Ini mungkin yang membedakan Kartini versi Hanung dengan karya Sjuman Djaja tahun 1980-an. Di tangan Sjuman Djaja, Kartini yang diperankan Yenny Rachman merepresentasikan sosok yang kita kenal dalam lagu Ibu Kita Kartini. Yakni perempuan ningrat yang cerdas, suka berdialektika, keibuan, dan anggun. Beberapa kali nonton film itu pas masih kecil, saya sebatas kagum pada Bu Kartini. Tapi ikut merasakan dera feodalisme ketika itu? Sayangnya tidak.<br />
<br />
Nah, Hanung, yang sudah lebih tiga kali menggarap film biopik, mencoba bikin interpretasi baru dalam Kartini. Oleh Hanung, Kartini (Dian Sastrowardoyo) adalah perempuan "gila" di zamannya. Dia pecicilan, cuek ketawa ngakak, iseng, suka nongkrong di atas tembok sambil duduk mekangkang, berani, selain memang cerdas, maniak baca buku, dan jago Bahasa Belanda.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdXv2OJEvF8Vusc6H5VPJysT4KjhQEWm1ls9BEXsaU_cM1qztCYN_fz158i22mfFV0ZZOsgiflmqIceY_8iN7AiC6XgE6B-EaSxveHEZ5ESWeFzt2m8iIBK9BJnw6yJj8m2RvDkLz1P-8/s1600/kartini+sisters.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdXv2OJEvF8Vusc6H5VPJysT4KjhQEWm1ls9BEXsaU_cM1qztCYN_fz158i22mfFV0ZZOsgiflmqIceY_8iN7AiC6XgE6B-EaSxveHEZ5ESWeFzt2m8iIBK9BJnw6yJj8m2RvDkLz1P-8/s400/kartini+sisters.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ayushita malah lebih mirip Kartini, ya hehehe</td></tr>
</tbody></table>
Dengan interpretasi ini, Hanung punya modal segar buat membikin filmnya jadi asyik ditonton. Apalagi Kartini punya "geng" cewek kece beranggotakan Kardinah (Ayushita) dan Roekmini (Acha Septriarsa) yang tak lain adik kandungnya. Nggak cuma kece, jeng Kardinah dan Roekmini ini juga sama pintar dan lincahnya seperti si kakak.<br />
<br />
Di balik tembok rumah pingitan, ketiganya sama-sama gemar melahap buku-buku milik Kartono (Reza Rahardian), kangmas mereka yang sekolah di Belanda. Mereka juga sering ngobrol soal ketidaksetaraan gender, pernikahan dan kungkungan tradisi, bahkan bertekad untuk tak kawin karena tanpa itu pun mereka bisa berkarya. Nah! <br />
<br />
Bahwa eksplorasi sejumlah karakter di film Kartini lumayan menarik, iya. Apalagi Hanung dibantu para aktris dan aktor hebat seperti Reza, Dian Sastro, Deddy Sutomo, Christine Hakim, Djenar Maesa Ayu (seru juga dulu bokapnya bikin film Kartini, sekarang dese main di versi anyarnya hihi), dan Nova Eliza. <br />
<br />
Bingung mana yang paling keren antara Deddy yang memerankan Pak Sastro yang progresif untuk ukuran priyayi Jawa, Djenar sebagai ibu tiri yang dingin karena merasa tak diinginkan suaminya, atau Christine yang menjelma perempuan Jawa yang triman dan pasrah pada kehendak Sing Kagungan Urip. Bahkan ya, pemeran tokoh ecek-ecek kayak Kartini kecil dan simbok pembantu rumah pun mainnya bagus!<br />
<br />
Tapi seperti banyak orang lain, saya pun masih gemas-gemas gimana gitu atas pilihan Hanung mendapuk Dian Sastro sebagai Kartini. Really? Si Cinta?? Kalau kata bojo saya, kayak enggak ada orang lain aja. <br />
<br />
Baiklah, Dian berusaha keras di sini menjadi pahlawan emansipasi perempuan yang tulisannya sarat quote inspiratif Tumblr. Boleh lah, casciscus Bahasa Belanda dan ekspresi kenes sekaligus bandelnya itu. Tapi jujur saja, saya sampai akhir film masih merasa Dian tak cocok sebagai Kartini.<br />
<br />
Tak hanya sudah terlalu tua (maaf lho, Mbak.. Situ ayu tapi pancen kematengan, je..), tapi juga masih belum lanyah bicara Bahasa Jawa, dan yah.. Terlalu kekinian. Saya masih melihat Dian sebagai Dian yang sedang akting sebagai Kartini. Bukan Dian yang sudah hilang demi memunculkan Kartini. Dian si perempuan kota yang doyan pake kebaya warna kekinian (dusty pink, mint, berbahan kain crepe).. Dian yang demen pakai lip cream warna mauve nude dan pakai riasan no make up make up yang dewy.. Ah maaf kok jadi jahat.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiccDnOaizvvZxw6D3YmMP-hYseWeG6vfYfU72i0qs_YcuffWId42eJ8GOZbsb_awNechdXu2MfaerBZxAFBkZF5u_fZNyDkzyawdTANgQPDBwyViCvfLOM0Tp3dvJWTtHAVHg21UAAtIk/s1600/screen-shot-2017-02-01-at-16.30.29.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiccDnOaizvvZxw6D3YmMP-hYseWeG6vfYfU72i0qs_YcuffWId42eJ8GOZbsb_awNechdXu2MfaerBZxAFBkZF5u_fZNyDkzyawdTANgQPDBwyViCvfLOM0Tp3dvJWTtHAVHg21UAAtIk/s640/screen-shot-2017-02-01-at-16.30.29.png" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVT4CGQhXcJxC4URg_mLsphbwCs_VFDfTs_6L3a0mreJhO6DuRNH71mbWFXW24_bOG0LRhvF3l-hcNC5M_iciwrzQc5s-DdTm8Lj-7PewYPvT7qzhJCf4Wf98l79stcoO9-9IIU5YqIPQ/s1600/d4ae5963d0a8443f5d17505e0511764c.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="356" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVT4CGQhXcJxC4URg_mLsphbwCs_VFDfTs_6L3a0mreJhO6DuRNH71mbWFXW24_bOG0LRhvF3l-hcNC5M_iciwrzQc5s-DdTm8Lj-7PewYPvT7qzhJCf4Wf98l79stcoO9-9IIU5YqIPQ/s640/d4ae5963d0a8443f5d17505e0511764c.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Walau begitu, Dian tetap bisa membawa saya ke aura menyeramkan tahun 1900-an. Masa di mana hidup perempuan seperti berakhir di teras rumahnya saja.. Masa di mana perempuan tak boleh keluar rumah sebelum "diselamatkan" pria yang meminangnya, masa di mana perempuan cerdas adalah tabu dan ancaman, masa di mana harga diri seorang perempuan dipertaruhkan pada pernikahannya, masa di mana perempuan tak bisa berkarya selain patuh pada tiap sabda orang tua dan suaminya..<br />
<br />
Kengerian yang sama saya rasakan seperti saat membaca Gadis Pantai-nya Pram. Bagi saya dan perempuan masa kini (wejiaaaan masa kini ki maksude sing doyan lipen matte dan mau semuanya setara dengan lelaki gitu lho), kengerian zaman itu jadi semacam teror.<br />
<br />
Nah, "teror" kesetaraan gender itu yang terbangun baik lewat sejumlah dialog antarpara tokoh film Kartini. Salah satu dialog yang brengsek sedihnya adalah saat Ngasirah (parah Christine Hakim kalo akting. Paraaaaaah banget cakepnya, asli!) cerita pada Kartini soal pilihan hidupnya. Juga saat Kartini "pamit" pada Ngasirah untuk kawin dengan -errrr- Bupati Rembang yang udah punya tiga bini.<br />
<br />
Sosok Ngasirah sendiri memang menarik. Ia adalah istri pertama Raden Mas Ario Sosroningrat, bapaknya Kartini (Dedy Sutomo yang aktingnya juga mantap jiwa di sini). Namun karena Pak Sosro pengin jadi Bupati Jepara, ia mesti menikahi perempuan ningrat lebih dulu, yakni Moerjam (Djenar Maesa Ayu). Konsekuensinya, Ngasirah yang bukan darah biru harus rela jadi pembantu di rumahnya sendiri. Ia juga tak boleh tinggal di rumah utama, dan dilarang sekamar dengan Kartini dan anak kandungnya yang lain.<br />
<br />
Bagian itu diracik Hanung menjadi drama yang sialannya, bikin saya gagal menahan tangis. HAHAHAHAHA.. Nggak apa-apa deh, Nindy dan masbro "tuuuuut" juga nangis, kok. HAHAHAHAHAHA *cari bolo<br />
<br />
Lantas apakah filmnya jadi menye-menye? Enggak sih, sebenarnya. Usaha menyuguhkan Kartini yang inspiratif, terpenuhi kok menurut saya. Hanya memang, pemikirannya Kartini yang mendobrak tradisi ketika itu, kurang saya tangkap. Tak perlu sih, ada adegan monolog ala Yenny Rachman saat di dalam kamar pingitan. Tapi entahlah, saya sebenarnya berharap Hanung bisa memunculkannya dengan cara yang cantik.<br />
<br />
Sama cantiknya dengan adegan "obrolan" Kartini dengan sahabat penanya dari Belanda, Stella, yang divisualikan oleh Hanung. Juga "perjumpaan" Dian eh Kartini dengan karya penulis Belanda, Cecile de Jong. Alih-alih bertutur lewat lisan, Hanung memilih menghadirkan Cecile "secara nyata" di samping Kartini. Bahkan Cecile juga didatangkan Hanung untuk "menemani" Kartini, Kardinah, dan Roekmini membaca dan menyelami karyanya.. <br />
<br />
Kelar menonton film ini, saya jadi merasa bersyukur hidup dan tumbuh di zaman ini. Walau memang belum sepenuhnya lepas dari tradisi dan stereotipifikasi "tugas" ibu dan istri, tapi setidaknya saya punya kesempatan besar buat memilih dan "berlari". Saya hanya bisa kasihan pada kalian yang masih mencibir kepahlawanan Kartini. Ah, ragu saya kalian punya keberanian sepertinya, bahkan sekadar untuk mengutarakan keinginan :))<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR1R_-fFdcLa5vnV56aWXHHn50BWd26ib4zDpsA8sXX6HX-B4tdpa0tgU4oZ24hj8AA_64jp7ByPfB9BBLvJ-GzCg87ZETHAekzjR5oSwiPnyd1NZOeSuoFblmdF9p1ND7tykjQGAlWGs/s1600/e742bdf6c87d4d61f78ed3a01bd78823-076915800_1466153884-kartiniii.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="354" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR1R_-fFdcLa5vnV56aWXHHn50BWd26ib4zDpsA8sXX6HX-B4tdpa0tgU4oZ24hj8AA_64jp7ByPfB9BBLvJ-GzCg87ZETHAekzjR5oSwiPnyd1NZOeSuoFblmdF9p1ND7tykjQGAlWGs/s640/e742bdf6c87d4d61f78ed3a01bd78823-076915800_1466153884-kartiniii.jpg" width="640" /></a></div>
<br />Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-83382210337707438842017-03-28T05:08:00.002-07:002017-03-28T05:21:35.548-07:00Pengalaman Breastfeeding: dari ASI Melimpah, Seret, dan Akhirnya Mendonorkan Susu<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="false"
DefSemiHidden="false" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="371">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="header"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footer"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of figures"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope return"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="line number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="page number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of authorities"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="macro"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="toa heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Closing"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Message Header"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Salutation"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Date"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Block Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="FollowedHyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Document Map"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Plain Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="E-mail Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Top of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Bottom of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Acronym"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Cite"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Code"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Definition"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Keyboard"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Preformatted"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Sample"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Typewriter"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Variable"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Table"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation subject"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="No List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Contemporary"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Elegant"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Professional"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Balloon Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Theme"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" QFormat="true"
Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" QFormat="true"
Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" QFormat="true"
Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" QFormat="true"
Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" QFormat="true"
Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" QFormat="true"
Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="41" Name="Plain Table 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="42" Name="Plain Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="43" Name="Plain Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="44" Name="Plain Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="45" Name="Plain Table 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="40" Name="Grid Table Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 6"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixcS9WN0JO4h8W7TaAhNUA8anFlBeLVXIeM_TqzJpE6uScI0JJBOqXL89HUy7AMQaixAYmiSP09CZQocKUK1Q0USonIksoOKGw-eW0dK3vky681V7xhyTBChal4pZO57jh74Va3Modux0/s1600/IMG20170304175853.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixcS9WN0JO4h8W7TaAhNUA8anFlBeLVXIeM_TqzJpE6uScI0JJBOqXL89HUy7AMQaixAYmiSP09CZQocKUK1Q0USonIksoOKGw-eW0dK3vky681V7xhyTBChal4pZO57jh74Va3Modux0/s400/IMG20170304175853.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">selalu bawa ginian ke manapun</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Sebelum melahirkan Bimo, saya enggak pernah membayangkan suatu ketika
akan mendonorkan ASI. Soalnya, saya belum yakin ASI saya
akan melimpah. Kedua, kadang saya bekerja di kantor, belum tentu juga stok ASI perah
(ASIP) buat Bimo mencukupi. Tapi ternyata, saya punya kesempatan buat bantu ibu dan bayi lainnya. Sampai tulisan ini saya buat,
Bimo sudah punya 7 saudara sepersusuan. Alhamdulillah.. </span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Banyak yang menganggap saya bisa mendonorkan ASI karena susu saya
melimpah ruah. Tidak, lho. Dibanding ibu menyusui (busui) lain, saya mah
remahan peyek doang.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Memang ASI saya sudah keluar sejak hamil 7 bulan. Saat melahirkan Bimo
pun, inisiasi menyusui dini berlangsung lancar karena ASI saya sudah keluar dan
Bimonya juga cepat nemu puting susu. Tapi setelah itu, ASI saya sempat merosot drastis.
Bahkan pernah mandek </span><span style="font-family: "wingdings";">:(((</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"> </span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Selain karena jarang memompa, pada 3 bulan pertama pascamelahirkan saya
juga kadang stres. Ini karena saya di Semarang, sementara suami di Jakarta. LDR-an itu berat, saudara.. Plus kami sedang mengurus renovasi rumah. Duh itu ASI sempat kerontang banget, lah.. Udah
kangen gas pol pada suami, duit pun habis banget buat renovasi, sementara saya
juga butuh ngemall buat refreshing. Bawaannya ngarep banget tiba-tiba ada orang
yang baik hati ngasih semen atau batako gratis gitu, wkwkwk.. </span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Udah gitu, memerah ASI itu kayak lingkaran setan pas jumlahnya dikit. Kalau saya stres, ASI bisa berkurang banget. Lihat ASI dikit, saya pun tambah
stres dan sedih. Kalau udah sedih, makin sedikit dah itu ngocornya (namanya ngicir
kali ya, kalau sedikit). Bahkan pernah, ASI yang terperah hanya membasahi
pantat botol pompa. Sedih banget, kayak tiba-tiba aplikasi Shopee dihapus gitu.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Untung suami sigap. Walau hanya libur 2 hari, dulu dia sempatin datang ke
Semarang dan ajak saya ngemall. Biasanya kalau udah begitu, jumlah ASI perlahan
naik. Tapi ya nggak signifikan.. dari yang hanya 10 ml, naik paling jadi 30
ml-an sekali pompa. </span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Saya akhirnya baca sejumlah tulisan soal cara mengembalikan jumlah ASI,
juga cara mengoptimalkan perahan ASI, pun buat ibu yang sejak awal air susunya
sedikit. Ternyata, kunci UTAMA dari memerah ASI dan breastfeeding adalah
konsistensi dan kerajinan memerah. Ini karena supply ASI dipengaruhi demand. Kalau
kita sering mompa atau menyusui, secara perlahan jumlah perahan susunya akan
bertambah pula.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Saya pun sempat bingung di masa cuti, kapan baiknya saya memerah ASI.
Kan Bimo masih menyusu langsung ke saya. Nanti kalau saya rajin memerah, Bimo mimik
apa, dong? Dari baca-baca, akhirnya saya mengambil kesimpulan untuk memerah
susu setelah Bimo kelar nenen. Ada kalanya juga dia bobok agak lama, lebih dari
2 jam, nah itu saya pakai juga buat memerah. </span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Perlahan, ASI saya kembali lumayan jumlahnya. Memang enggak sederas dulu
(dulu mah sampai kayak air muncrat), tapi ya lumayan lah udah lebih dari 100 ml
sekali pumping. Freezer di kulkas mami saya di Semarang juga perlahan penuh. Ya
Allah itu hepi banget rasanya.. kayak merasa dapat sesuatu. *errr menjelaskan,
Pit.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">PR berikutnya, kalau ASI sudah mulai ada, stoknya ditaruh mana? Freezer kulkas
hanya muat 35 kemasan botol dan plastik, sementara ASI saya stoknya tambah. Konsul
dengan bojo, kami pun memutuskan beli freezer merek Aqua (Sanyo) di Lazada. Harganya
Rp 2,125 juta. Hitungannya sih lebih murah beli ya, dibanding sewa Rp 100-150
ribu per bulan. Kan nanti bisa dipakai juga untuk adiknya Bimo (wejiaaaan wes
ngomongke anak kedua.. Gak inget perih perih luka cesar, Buk? Ckckck -____- ).
Kalau udah engga dipakai juga, bisa dijual kan.. Hahahahaha.. Medhit tenan.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Ternyata punya freezer itu bikin saya tambah semangat mompa, haha..
Sedikit demi sedikit, freezer yang semula hanya terisi 1 rak, bisa jadi 2 rak,
dan seterusya. Tapi masalah kembali datang saat renov rumah mendekati
finishing. YA ROBB, ada aja itu pengeluarannya. Gilak, mau ke tukang pijet aja
gue enggak ada duit karena habis buat bayar tukang. </span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Efeknya sudah bisa ditebak. ASI langsung terjun bebas. Sruuuuuuuuut..
dari yang semula 120 ml, jadi tinggal 20 ml. O em jeeeeh… Aku kudu piye…</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Betul kalau ada yang bilang, menyusuilah dengan keras kepala. Pun memompa.
Harus gigih, muka badak, dan berusaha keras, nyaris memaksakan diri. Ya kalau
nanti Bimo udah bisa baca blog emaknya, dia akan tau, kalau saya sampai pernah
nyaris enggak tidur 2 hari karena sedang melakukan Power Pumping. Opo iku? Baca
dewe ya di Google untuk lengkapnya. Intinya ya saya mompa saban 1-2 jam sekali
masing-masing 10 menit. Tujuannya apa? Untuk mengembalikan performa kelenjar
susu. Haseeek..</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Hasilnya sih enggak langsung terlihat macem sulap. Tapi sedikit demi
sedikit. ASI saya akhirnya balik lagi, bisa bikin saya senyum lagi. Apakah
sudah happy ending? Beloooom.. masih episode 8 ini, dari 800 episode *nyaingin
Cinta Paulina. Kembali saya cemas, apakah stok ASI akan mencukupi saat saya
kerja nanti? Sementara ada banyak ibu menyusui bilang kalau jumlah ASI mereka
merosot setelah masa cutinya habis dan kembali kerja.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Sekali lagi, ya, saya harus KERAS KEPALA. Saya pun mulai terobsesi
mompa, diiiiii mana aja. Di mall, di perjalanan, di musola, di kantor, di toilet
rumah sakit, di toilet tempat liputan.. subuh, siang, sore, tengah malam.. duh pokoknya di mana aja dan kapan aja. Kalau udah
mulai punya banyak pertimbangan kayak “Ih ini mompa di mana deh gue kalau
tempatnya kayak gini…” atau “Duh.. nggak sempaaaaat…”, saya langsung “nampar”
diri sendiri. (Gils masokis amat deh ah). INGAT BIMO! DIA BUTUH SUSUMU, WOI!
KALAU SUSUMU DIKIT DIA GIMANA, WOI!</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUl-r86PxqN9GXqvTEbpz1B2KBnG2ycwre0matNL-nys_ZO_ahInut3Z86kVjqrZumJnBjIvAeVxUp0onl8xTgpT94Yv0EMwrVz0cPCUE4FMhzwacepBY7eeItPYl0vpgPjuv0VerhItI/s1600/IMG20170223133353.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUl-r86PxqN9GXqvTEbpz1B2KBnG2ycwre0matNL-nys_ZO_ahInut3Z86kVjqrZumJnBjIvAeVxUp0onl8xTgpT94Yv0EMwrVz0cPCUE4FMhzwacepBY7eeItPYl0vpgPjuv0VerhItI/s400/IMG20170223133353.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Terpaksa banget mompa di toilet Sere Manis di Jl Sabang di tengah liputan</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNN3szGSBQ3BzPefn2_gcP87_JX6qeIvM3X_fgLP_fDQD-jnKJlM4I-8PTD6f4mcSyBISdcDTGQSEtBXgSeGe0FtmOUhYw_H47POYIXpE3z7IAWhfnsXu-GL2yvH9vZKXbXI_FY_Rnge4/s1600/IMG20170304175845.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNN3szGSBQ3BzPefn2_gcP87_JX6qeIvM3X_fgLP_fDQD-jnKJlM4I-8PTD6f4mcSyBISdcDTGQSEtBXgSeGe0FtmOUhYw_H47POYIXpE3z7IAWhfnsXu-GL2yvH9vZKXbXI_FY_Rnge4/s400/IMG20170304175845.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ruang Laktasi Blok M Plaza. Best Nursing Room di mall deh menurut saya.</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj13NOWg97N6mvOFYXOwZWrfmFJzy6bKvkVeXYhUy41Z4Hllr8ulKyBKhYK1cn8qbU-OyznGECtw4APH0gk8w4uWrpi3XXYPi1NxDlW234K9s6bbe5M87SPlcOr679iA9SbXpguP7GTfoo/s1600/IMG-20170307-WA0025.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj13NOWg97N6mvOFYXOwZWrfmFJzy6bKvkVeXYhUy41Z4Hllr8ulKyBKhYK1cn8qbU-OyznGECtw4APH0gk8w4uWrpi3XXYPi1NxDlW234K9s6bbe5M87SPlcOr679iA9SbXpguP7GTfoo/s400/IMG-20170307-WA0025.jpeg" width="225" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">hasil pompaan pas hepi</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
S<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">ufor? Well, saya sejak hamil sudah berkomitmen “memaksakan ASI” untuk
anak saya. Jadi saya harus bisa, semangat, dan yakin ASI saya keluar. Demi Bimo. Bukannya saya menganggap ibu yang kasih sufor ke anaknya itu payah lho, ya.. Enggaaaaaak..
feel free lho mau kasih anaknya apa saja. Saya enggak mau jadi polisi ASI yang
nganggap remeh busui lain. Ya elah, saya juga udah beberapa kali mengalami
jatuh-bangun menyusui, kalik. Dan itu pahiiiit…</span>
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Jadi ya alhamdulillah Bimo sudah melewati 6 bulan pertamanya di dunia dengan
ASI eksklusif emaknya. Ya walau emaknya ini jauh dari sempurna, masih suka izin
minta me time ke mall dan ninggalin Bimo, masih suka cubit-cubit Bimo dengan ganas saking
gemasnya, masih enggak bisa nggendong pakai selendang (eike pakai tangan
kosong, buuuuk.. pegelnya jangan ditanya.. hakhak.. apalagi anak eike mayan
endut), masih suka ga ngerespon kalau dicowel Bimo saat malam.. Tapi saya sudah
berusaha jadi yang terbaik buatmu, nak… Kamu percaya, kan? *awas kalau enggak. </span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Dan ternyata banyak juga yang merespon butuh ASI saat saya mulai posting
di Instagram. Sejujurnya enggak semua saya kasih.. karena memang saya bukan
pabrik yang bisa atur jumlah produksi. Jadi kalau pas stok buat donornya habis
ya saya akan jujur bilang habis. Kalau pas ada, saya akan kasih kok, bahkan
sayanya yang semangat hehe..</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Dari 7 orang saudara sepersusuan Bimo, kasusnya beda-beda.. Yang pertama,
saya dan Bimo ngasih untuk bayi yang ibunya meninggal.</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"> </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Kedua, kasus ibu yang ASI-nya belum keluar setelah melahirkan. Dia bilang
dapat nomer saya dari dokternya.</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"> Ketiga, kasus bayik kurang gizi. Si anak enggak terlalu cocok atau
gimana gitu dengan ASI ibunya, trus pakai sufor juga enggak cocok. Jadi berat
badannya belum normal sampai usia 6 bulan.</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"> Keempat, buat ibuk yang ASI-nya lagi merosot kayak saya. Ini temennya si
bojo sih, jadi saya mah karena enggak tega ya udah kasih aja. </span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Nah yang kelima
dan keenam juga karena ASI lagi anjlok. Ada yang menurun karena stres lihat
anaknya dioperasi hernia, ada yang karena sulit pumping di ruang kerja. Terakhir
malam minggu lalu, saya juga donor ke bayi yang lagi dirawat karena infeksi
paru-paru. Duh maaaakk sedih banget saya lihat fotonya. Tanpa pikir panjang,
saya pun ngasih sebagian rezeki Bimo ke dia.. Bismillah semoga ASI saya berkah
buatnya..</span>
</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Sekarang Bimo baru 6,5 bulan. Masih panjang jalannya untuk ASI selama 2
tahun. Tapi saya yakin saya bisa. Saya yakin bisa karena saya mau Bimo dapat
ASI. Dan untuk itu, saya akan rajin mompa, kapan aja dan dalam kondisi apa pun.
Kalau kita betul-betul mau, semesta akan membantu, toh? </span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-49557970839781604942017-03-08T05:38:00.003-08:002017-03-08T05:38:55.331-08:00Review Jakarta Undercover: Jakarta yang Gitu-Gitu Aja<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSI2FqoJfTt3pZb3VsmyOQ7m83Flqf60fsbuqDf1WGITGuF6DXJNKcGs3773RTb7XgarY2167gw-_Uwd1RuRAlLWK-lGQbhdGFOCOLhBOb-0nSdy_tZgRN6Q2TtI7ELAaTWCt2QEW6pOE/s1600/jakarta_udercover_film_2016-20151118-001-rita.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSI2FqoJfTt3pZb3VsmyOQ7m83Flqf60fsbuqDf1WGITGuF6DXJNKcGs3773RTb7XgarY2167gw-_Uwd1RuRAlLWK-lGQbhdGFOCOLhBOb-0nSdy_tZgRN6Q2TtI7ELAaTWCt2QEW6pOE/s400/jakarta_udercover_film_2016-20151118-001-rita.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Jakarta versi Moammad Emka dan Fajar Nugros, adalah kota yang menyimpan entah berapa juta rahasia yang sensual dan hedonis. Ada seorang perempuan anak koruptor yang memilih jadi pekerja seks komersial, seorang bandar narkoba dan pebisnis pelacuran kelas atas Ibukota, mas wartawan naif yang enggak pernah nongkrong dan enggak tampak punya teman, juga seorang transgender menggemaskan yang sepanjang film membuat saya pengin uwel-uwel manja.<br />
<br />
Mas wartawan naif itu bernama Pras (Oka Antara). Man, kenapa sih namanya harus Pras? Hahahaha.. Bukan, bukannya saya ingat siapa gitu ya, tapi nama itu terlalu typical sebagai nama tokoh utama film dan sinetron Indonesia. Bahkan di bioskop sekarang ada film Surga yang Tak Dirindukan 2 yang tokoh utamanya juga bernama Pras.<br />
<br />
Nama Pras, memang menyimbolkan sejumlah stereotip. Pras -yang biasanya bernama panjang Prasetyo walau mungkin aja Prasangka atau Prasasti- lekat dengan citra lelaki konservatif dari luar Jakarta, agak ndeso, alim, lurus, dan tidak suka vodka atau gin. Begitu pun Pras-nya Jakarta Undercover. Ia adalah wartawan majalah Merah-Putih yang berasal dari Jawa Timur. Ia idealis, suka mimik berkaleng-kaleng Heineken 0% (wong ya belinya di minimarket), tinggal di rumah susun yang penuh panci-panci bergelantungan, kelihatannya enggak suka bergaul, dan saban malam ditelpon ibunya untuk diingatin solat.<br />
<br />
Mas Pras ini, ceritanya, mulai mengenal Jakarta undercover setelah berteman dengan Awink (Ganindra Bimo), transgender yang kelak mengaku bernama asli Fajar. Dari Awinklah Pras kemudian berkenalan dengan bandar narkoba dan pebisnis hiburan malam, Yoga (Baim Wong), pesta-pesta rahasia, juga prostitusi kelas atas (yang model transaksinya pake kertas diselipin di dompet pink).<br />
<br />
Dari situ Pras yang gumunan saat clubbing itu akhirnya membuat proyek investigasi menyoal dunia esek-esek yang selama ini -di Jakarta versi Emka- jarang terekspos. Oke itu menarik. Seks memang salah satu unsur yang punya nilai berita tinggi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr2JsstEqZeDo2DSt0jMNgTFGGnioku0v6ZT_FyLfNx7KPe1dr0oMkcCc_3yGTnyyvzOEJEekuZaETwWzgj59UTc8GMPEN68KA5ayTDyyfRUuKh8IfOMZVTd-AurwCiXQJ5q4Fs_8Q6FA/s1600/getimage.aspx.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="292" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr2JsstEqZeDo2DSt0jMNgTFGGnioku0v6ZT_FyLfNx7KPe1dr0oMkcCc_3yGTnyyvzOEJEekuZaETwWzgj59UTc8GMPEN68KA5ayTDyyfRUuKh8IfOMZVTd-AurwCiXQJ5q4Fs_8Q6FA/s640/getimage.aspx.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Tapi tunggu dulu deh, ini impact berita yang ditulis Pras enggak besar kali, ya? Majalahnya terbit cuma 10 eksemplar kali, ya, sampai enggak ada sesuatu yang kemudian BOOOM, membuat polisi bergerak ngapain kek buat nggertak si Yoga. Ya iya sih akan ada asumsi bahwa polisi mungkin aja ceritanya udah cincai sama Yoga, tapi plis deh.. Yoga bisa-bisanya GITU DOANG marahnya ke Awink dan Pras yang dianggapnya sudah berkhianat.<br />
<br />
Helaaaaw, plis deh Yoga.. kalau bener perbuatan Pras bocorin semua rahasia lo itu salah, kok bisa-bisanya lo enggak balas dendam apa kek gitu. Moso marahnya cuma kayak habis enggak sengaja disenggol aja.. Baik hati banget sih kamyu, Mas Yog.. Hahaha<br />
<br />
Arggggh dan saya juga sangat enggak suka endingnya. Come on, kalo lo pengin ada salah satu tokoh yang mati dalam film ini biar ada efek tragis-dramatis, kenapa sih yang mati harus si politikus masokis itu? Kenapa Mas sutradara, kenapaaa... Kenapa enggak Awink yang mengorbankan diri demi Pras, mungkin? Atau Prasnya mungkin? Atau Yoga bunuh diri karena stres?<br />
<br />
Dan harus ya ending murahan, Pras meraung bilang KANGEEEEEEN!!! sambil meluk Mbak Tiara Eve? Aku cemburu, tauk Mas. Eh bukan. Aku jijai lihatnya, tauk. Enggak elegan dan langsung mengurangi nilai akting kecemu itu... Hambar Mas, hambar.<br />
<br />
Tapi satu faktor yang membuat saya senang menonton film ini adalah, akting para pemainnya yang cakep abis! Even Tiara Eve yang belom banyak main film itu aja, bagus. Oka Antara seperti biasa ganteng, eh main bagus. Pun Baim Wong yang emang gak pernah main jelek di sinetron, keren gitu di sini. Tatapannya tu lho, bikin hati adek menggigil karena atut. Tapi ya idola saya tetap dong.. Garindra Bimo! Anjir Mas Bimo makan apa sih kamu bisa jadi semenggemaskan ituuuuuu... Aktingmu tuh lho Mas, bikin gemay dan pengin cowel-cowel si Awink!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmwVxMLeoXJmWBGO1Q-SvXTOo3HGMjSv5Y81-TeNAyF_0H6Ggi4l1-mIccMDot4OYhR6HaMejtbf3F5mVNJ_CD1S3I5Jcdkvo_e4XaqyyznaDhEwWCF1SuSaP-4-w35wAv_Temq44BVqg/s1600/hqdefault.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmwVxMLeoXJmWBGO1Q-SvXTOo3HGMjSv5Y81-TeNAyF_0H6Ggi4l1-mIccMDot4OYhR6HaMejtbf3F5mVNJ_CD1S3I5Jcdkvo_e4XaqyyznaDhEwWCF1SuSaP-4-w35wAv_Temq44BVqg/s640/hqdefault.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Secara keseluruhan, film ini masih tetap bagus sih. Walau enggak sebagus film Selamat Pagi, Malam! yang juga bertutur soal Jakarta dan sama-sama omnibus. Tapi yaaa, saya sih lebih merasa terkesan pada Selamat Pagi, Malam! ya.. Menurut saya, selain faktor kedekatan (bisa juga mungkin dijudulin Penduduk Kelas Menengah Jakarta Undercover), juga karena ceritanya lebih rapi, alus, dan ini yang terpenting: signifikan. Ahahahaha.. yeah kamu bakal sering denger kata itu di Jakarta Undercover, dan akan mendadak berdoa ga punya atasan sekuno dan sebossy Lukman Sardi.<br />
<br />
<br />Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-28178122042414183482017-02-22T00:32:00.000-08:002017-02-22T04:57:50.668-08:00Balada Mamah (Udah Enggak) Muda Nonton Konser The Moffatts<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrPfMX9OTSInkGk0H6jakessP-HRsU-Ca5olEnOPaX1TzhsauPLiRsrcE90M8Mw1KQ-XfN2OnzBe8LuaFGqHeWES4vecQVL3cIU8OLU88C3vNXzvBLQG16KAfxY24Nag__3kMx4n7WIqM/s1600/IMG20170220185948.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrPfMX9OTSInkGk0H6jakessP-HRsU-Ca5olEnOPaX1TzhsauPLiRsrcE90M8Mw1KQ-XfN2OnzBe8LuaFGqHeWES4vecQVL3cIU8OLU88C3vNXzvBLQG16KAfxY24Nag__3kMx4n7WIqM/s400/IMG20170220185948.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tria, Wita, saya, dan Ririn</td></tr>
</tbody></table>
<div dir="auto">
Sebenarnya,
Scott Moffatt bukan lelaki pertama yang fotonya saya pajang di kamar
saat saya belum akil balig. Melainkan jagoan tampan dan perkasa, Ksatria
Baja Hitam. Jadi kalau dua pria itu bertandang ke Jakarta, pasti saya
akan bahagia tak terkira menyambutnya. </div>
<div dir="auto">
<br /></div>
<div dir="auto">
Itulah
mengapa saya pede beli tiket farewell concert The Moffatts
Desember lalu. Saya bilang gitu, karena saya menghadapi pertarungan
batin yang sengit dan berat saat membeli tiketnya (nulis pake bahasa begini
bikin asam lambung naik, anjir). </div>
<div dir="auto">
<br /></div>
<div dir="auto">
Pertama,
saya punya bayi yang kalo malam masih nyari pentil susu dan usrek-usrek
lingerie emaknya. Kedua, tiketnya yang masih available itu Senin doang,
which is itu hari kerja. Ketiga, suami saya sempat mau ikut nonton.
Bukannya pelit mau hepi sendiri, tapi ntar yang jagain anak gue siapa
dooong.. Kan kasihan mbaknya kalo kudu extend jagain Bimo sampai tengah
malam. </div>
<div dir="auto">
<br /></div>
<div dir="auto">
Dengan segenap
kepedean, saya belilah tiket itu. Niatnya sih yang
VIP biar bisa foto dan dinner bareng The Moffatts. Apa daya waktu itu dilema emak
membuat saya akhirnya memprioritaskan beli pompa ASI elektrik demi si
buah hati. Ya udahlah, rindu ke babang Scott mesti dipendam di hati ini.
Toh masih bisa dadah-dadah ke dese dari depan panggung.. </div>
<div dir="auto">
<br /></div>
<div dir="auto">
Penantian
selama 19 tahun alias sejak SD kelas 6, terbayar sudah 20 Februari
lalu. Konsernya malam, tapi saya udah persiapan sejak pagi banget.
Ngapain? Yah katakanlah pencucian dosa karena bakal ninggal Bimo,
hakhak.. Maka saya sejak pagi jadi rajiiiin banget mompa. Jangankan 2
jam sekali sesuai anjuran, bahkan saya mompa tiap 30 menit! </div>
<div dir="auto">
<br /></div>
<div dir="auto">
Gilanya,
ASI saya ngucur terus, loh! Wooow, oxytocin hormone beneran eksis, ya.
Mungkin walau di depan Bimo saya cool, dalam hati rasanya udah hepi
berat mau ketemu si babang. Ya iyalaaah itu band yang bikin saya saat SMP rela ga
jajan demi bisa langganan majalah Kawanku dan Gadis, loh! Buat apa lagi
kalau bukan untuk koleksi pin up (((PIN UP))), poster, dan apdet
kabarnya. Juga buat beli kaset (((KASET))) yang Lebaran lalu saya setel
udah ngelokor saking lawasnya.. Hihi.. </div>
<div dir="auto">
<br /></div>
<div dir="auto">
Jam
16.45, saya berangkat dengan Gojek. Saking hepinya, saya cerita dengan
antusiasnya ke si driver kalau saya mau nonton konser band idola sejak
SD. Bodo amat omongan saya terdengar macam #?-"*3*9"/ di telinganya,
hehe.. Sampai Pacific Place pukul 17.45, saya langsung tukar tiket.
Bayangan saya yaaaa, yang nonton bakal udah "berumur" gitu kayak saya.
Dan ternyata benar! Ahahahaha </div>
<div dir="auto">
<br /></div>
<div dir="auto">
Seperti
kata Gusti di blognya, penonton konser ya mbak-mbak generasi 90-an.
Yang sekarang udah kerja dan bisa beli tiket enggak mahal-mahal amat,
yang pakai lipen matte dan gaya baju kekinian, yang ngantre
masuk sambil telpon suami atau video call anak, dan yang..... udah mulai
encok, pegel, dan linu saat baru sebentar berdiri antre *cry* <br />
<br /></div>
<div dir="auto">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvftM6Kt0B1PupOm4gpkZ30M-XXEvG2n_lCcS56q3SltD6pA1-VcJl_Mvl_Cfefs96hjrffMDDZqvJwVsAJBaysVLNeImK_kMPNpVWP-idk1H1kBbi7dv7st3I6geLtf_nHijS7qt7yv8/s1600/IMG20170220190331.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvftM6Kt0B1PupOm4gpkZ30M-XXEvG2n_lCcS56q3SltD6pA1-VcJl_Mvl_Cfefs96hjrffMDDZqvJwVsAJBaysVLNeImK_kMPNpVWP-idk1H1kBbi7dv7st3I6geLtf_nHijS7qt7yv8/s640/IMG20170220190331.jpg" width="480" /></a></div>
<div dir="auto">
</div>
<div dir="auto">
<br />
Pernah
dengar ungkapan, you are what you believe you are? Nah, itu terjadi
pada saya malam itu. Semacam habis minum obat kuat, saya perkasa aja tuh
berdiri lama, hahahaha.. Anjay sombong. Selama konser, saya masih kuat
juga buat loncat-loncat (walau sempet kretek-kretek bentar sih, wakakaka), goyang,
dan nyanyi tentu saja. Sementara, saya lihat penonton di kanan-kiri saya
cuma angguk-angguk sambil nyanyi. Sesekali mereka merekam dan memotret
dengan gawainya, sembari mengecek media sosial dan whatsapp yang
berbekgron foto anak kecil yang mungkin anaknya :))</div>
<div dir="auto">
<br /></div>
<div dir="auto">
Saya
menduga, malam itu saya tanpa sadar "kembali" ke tubuh saya saat SMP.
Yang masih lebih cebol, enggak capek joget-joget sambil nonton MTV, dan
punya energi berlebih buat jalan kaki ke kios majalah demi mantau
artikel The Moffatts. Macam film 13 Going to 30, tapi yang ini kebalikannya, 30 Going to 13. So that night, I was just a happy little girl who met a man of her dream.<br />
<br />
Saya masih teringat kamu kok, babang Tri.. Masih ingat Bimo juga, hakhak.. Tapi ya kalau diingat-ingat, saya malam kemarin bener-bener nganga mulu lihat ketiga Moffatts nyanyi di depan mata. Iya di depan mata, hanya sekitar 3 meter dari tempat saya berdiri. Mereka nyanyi belasan lagu, 4 di antaranya saya enggak tau karena lagu baru dan lagunya Same-Same (dulu saya punya kasetnya tapi cuma nyetel sekali trus mutusin enggak suka, haha). Lainnya adalah lagu legenda bangeeeet.. Ada If Life is So Short, Girl of My Dreams, Misery, dll.. yang "dikaraokekan" massal oleh kami para fans.</div>
<div dir="auto">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRS8kkDD2yfmsRX_1Y_qBX4SfdygwOZ0zsVCwX57lXBYRIEDlWLH-cfd7lAUf8ZXkZxm1t0m_mRxnNq26AtRxI3U0SeV9D1Z48SL7L4RdaJwzmapp8d2x9XTWIehX7oGmaMVdQL6wWba8/s1600/IMG20170220210748.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRS8kkDD2yfmsRX_1Y_qBX4SfdygwOZ0zsVCwX57lXBYRIEDlWLH-cfd7lAUf8ZXkZxm1t0m_mRxnNq26AtRxI3U0SeV9D1Z48SL7L4RdaJwzmapp8d2x9XTWIehX7oGmaMVdQL6wWba8/s400/IMG20170220210748.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Halo, saya Babang Scott..</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU93TJT7SJaQuTkmVNgYEGntK_gwkOxNtTloXZzdw_tx-viJrr28ods8lJxLQfjtkADyK6-auvA1bHPB7olqNKqo6fwOad_zuDRoNHHbQ5Onk7WPACJOAE9fG33jFsgUq1CoVQ8JnyhkI/s1600/IMG20170220213158.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU93TJT7SJaQuTkmVNgYEGntK_gwkOxNtTloXZzdw_tx-viJrr28ods8lJxLQfjtkADyK6-auvA1bHPB7olqNKqo6fwOad_zuDRoNHHbQ5Onk7WPACJOAE9fG33jFsgUq1CoVQ8JnyhkI/s400/IMG20170220213158.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Babang lagi garuk-garuk</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg3cnQiokt13W2BB9KNMVB67hIzHxBelJcPo427sUKQAvB8KufY0ziZFtgrUd2fRQbyP7C1X_a_MXDPOxSszbc4uE2OLYdSnvjknQuMfcZqjwfswRcWbjtKO8ndRhxg37qx-E7G74c9g8/s1600/IMG20170220222732.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg3cnQiokt13W2BB9KNMVB67hIzHxBelJcPo427sUKQAvB8KufY0ziZFtgrUd2fRQbyP7C1X_a_MXDPOxSszbc4uE2OLYdSnvjknQuMfcZqjwfswRcWbjtKO8ndRhxg37qx-E7G74c9g8/s640/IMG20170220222732.jpg" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ada penonton yang teriak minta babang Bob panjangin rambut lagi</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSJBfSX5YB-PMEhzutbuME6UX59ay0vAkFAlZYjY6y4sb41NG71z4u-FgrXrdUgooeOLsURTBzbm-UhjRJUdxSKdONLj-c1wDt2UOloknQy3jh4TK7jOA2kjxoXA2weddqjMmdr3uiygM/s1600/IMG_20170221_004348.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSJBfSX5YB-PMEhzutbuME6UX59ay0vAkFAlZYjY6y4sb41NG71z4u-FgrXrdUgooeOLsURTBzbm-UhjRJUdxSKdONLj-c1wDt2UOloknQy3jh4TK7jOA2kjxoXA2weddqjMmdr3uiygM/s400/IMG_20170221_004348.jpg" width="398" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div dir="auto">
Dan efeknya pada aliran ASI ternyata RUARRR BIASA. Bukannya mau porno, tapi saya sampai buka kancing depan bra busui (sila cari tau bentuk bra busui biar gak mikir saru wkwkwk) karena ASI semacam akan membludak. Di perjalanan pulang saya juga sampai meringis kesakitan oleh sebab yang sama.... </div>
<div dir="auto">
<br /></div>
<div dir="auto">
Dan akhirnya momen direct breastfeeding pun tiba. Seperti balik ke masa keemasan saya saat menyusui Bimo 4 bulan lalu, ASI saya Senin malam lalu mengucur deras. Bimo aja sampai glagepan dan mimik sambil ngos-ngosan, hahahaha.. Udah gitu karena efek let down reflex, ASI dari PD sebelah sampai mengalir begitu saja ke sprei.. Ya Allah, alhamdulillah bangeeeet! Makasih banget ya Scott, Clint, dan Bob Moffatt. You guys are my sweetest ASI booster uwuwuwuuu</div>
<div dir="auto">
<br /></div>
<div dir="auto">
PS:</div>
<div dir="auto">
Sampai rumah, "jampi-jampi"-nya The Moffatts hilang, dong.. Saya langsung pegel luar biasa dan linu gitu tulangnya hahahahaha.. Kayaknya saya terlalu semangat loncat-loncat, deh. Walhasil, tengah malam saya oles-oles Salonpas Gel di betis, paha, dan leher. Umur emang enggak bisa bohoooong >o<</div>
Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-22929798473131218252017-01-09T18:08:00.001-08:002017-01-09T18:08:56.525-08:00#PAGIINIDIPALMERAH<blockquote class="tr_bq">
Kenapa sih, kok harus melihat "ke bawah" dulu untuk bisa bersyukur?</blockquote>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Masa bersyukur butuh lihat penderitaan orang lain, heeeee.....</blockquote>
<br />
<br />
Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-22114517328205723152016-12-05T17:50:00.002-08:002016-12-05T18:00:13.413-08:00Bukan Pernikahan, tapi Anak yang Mengubah Saya<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="false"
DefSemiHidden="false" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="371">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="header"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footer"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of figures"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope return"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="line number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="page number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of authorities"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="macro"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="toa heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Closing"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Message Header"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Salutation"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Date"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Block Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="FollowedHyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Document Map"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Plain Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="E-mail Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Top of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Bottom of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Acronym"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Cite"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Code"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Definition"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Keyboard"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Preformatted"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Sample"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Typewriter"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Variable"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Table"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation subject"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="No List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Contemporary"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Elegant"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Professional"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Balloon Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Theme"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" QFormat="true"
Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" QFormat="true"
Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" QFormat="true"
Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" QFormat="true"
Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" QFormat="true"
Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" QFormat="true"
Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="41" Name="Plain Table 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="42" Name="Plain Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="43" Name="Plain Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="44" Name="Plain Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="45" Name="Plain Table 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="40" Name="Grid Table Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 6"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]--><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;"><span style="font-family: inherit;">Saya </span> pernah gak pengin menikah. Makanya mami saya bahagia banget saat
saya akhirnya kawin, bahkan punya anak.</span></span>
<br />
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Bukan karena saya enggak suka bocah, tapi karena saya merasa pernikahan
bisa mengubah seorang perempuan. Menjadi lebih bergantung pada laki-laki, tak
mandiri secara finansial maupun psikologis, serta –pada akhirnya- bisa memangkas
mimpi-mimpi yang muncul sejak lama, bahkan ketika si perempuan belum genap 6
tahun.</span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Tapi ternyata pernikahan, setidaknya yang saya jalani, tak kuasa
mengubah saya. Bukan hanya karena si bojo lebih memposisikan diri sebagai
pendamping alih-alih pengatur, tapi juga karena saya sudah mempersenjatai diri
sebelumnya agar tetap menjadi saya. Saya yang suka jalan-jalan ke mana saja,
ketemu teman, nonton bioskop sendirian, me time di kafe sendirian juga, dan
kadang bobok lagi selepas subuh.</span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Namun semua berubah. Setidaknya saat ini. Bukan karena si bojo mendadak
jadi kayak pemerintah yang atur ini-ono, tapi karena kehadiran anak kami, Bimo.
Yup, si bocah yang bahkan belum bisa ngomong jelas ini, yang tingginya belum
sampai 1 meter ini, yang kerjaannya cuma netek-ngompol-eek-main-molor ini, ternyata
punya daya magis yang BUESAR dalam mengubah saya.</span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Misalnya:</span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">*di tengah pacaran sama bojo di toko material* (saya bukan bakul semen
lho ya, tapi lagi survei keramik aja karena lagi renov rumah)</span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Mami saya: Nok, Bimo nangis terus nih.. Kamu masih lama?</span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Saya: *tatapan pemaksaan ke bojo* Kak, ayo pulang.</span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Misalnya lagi:</span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">*di tengah nonton Fantastic Beast and WTFT*</span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Suami saya: Keren ya filmnya, bla bla bla…</span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Saya: Kak, Bimo gimana ya di rumah.. Kok kebayang kepalanya itu ya..
Pipinya juga ya, kak..</span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Bojo: -____-</span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">OKE, EMANG SAYA JADI ENGGAK ASYIK. Wkwkwk</span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Tapi itu hanya remeh-temeh dari buanyak hal yang berubah setelah ada
Bimo. Saya jadi enggak segitunya pengin me time, jadi jarang banget buka medsos
dan hape, jadi lebih sering beli baju Bimo dibanding lipen *wajar kalik Pit
kalo ini*, dan kepikiran dia terus ke mana pun saya pergi. Mandi aja saya
kebayang muka bundarnya Bimo -____-</span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Pun soal pekerjaan, belum-belum saya jadi gelisah sendiri. Bisa nggak ya
ninggal Bimo seharian gitu? Kuat enggak ya enggak nanganin dia langsung? Tega
enggak ya, ninggal bocah sekecil itu untuk pergi kerja? Dll dll..</span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">YAAAAAK SAYA JADI MAKIN ENGGAK ASYIK ;P</span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Ah tapi saya mah nikmatin aja segala perubahan ini. Mungkin saya memang
jatuh cinta banget sama Bimo, sampai kayaknya bau, wajah, gerakan, suara dan
tatapannya selalu membayangi saya kapan pun dan di mana pun saya berada. </span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID;">Btw Bim, tapi kamu enggak bete kan, aku temenin terus? -___-</span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-30887965470781429842016-11-01T08:25:00.002-07:002017-02-22T04:54:46.621-08:00Happy 1st Wedding Anniversary, Dolphin<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">1 November 2015.</span></span></div>
<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></span></div>
<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Ah, tak terasa tepat setahun usia pernikahan kita. Ibarat manusia, usianya masih bayi, masih perlu belajar banyak hal, kerap diselimuti kekonyolan, tapi tetap menyenangkan untuk diingat.</span></span></div>
<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></span></div>
<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Satu tahun hanya setitik dari perjalanan cerita kita. Mungkin lebih banyak suka, sampai akhirnya aku kerap lupa jika hidup denganmu kadang juga menyimpan kesal dan lara. Apalagi saat mendengar dengkur kerasmu dinihari, seolah suara tangis anak kita tak perlu kau risaukan karena kamu tak punya nenen yang digilainya.</span></span></div>
<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></span></div>
<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Tapi rasa kesal itu lebih sering lenyap begitu saja. Saat melihat wajahmu yang menyimpan lelah sepulang kerja, dan tanganmu yang meraih pundakku untuk kau peluk atau sekadar tepuk lembut. Kadang romantis dan miris itu beda tipis, yah. Aku tentu sempat terharu oleh perhatianmu, tapi pada akhirnya aku sadar itu hanya caramu yang menyemangatiku begadang bersama Bimo semalaman. (Kamu? tentu akan bertanya "Bimo kenapa, sayang?" namun dua detik kemudian kembali mendengkur -__- )</span></span></div>
<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></span></div>
<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Eh kok malah curhat. Tapi sungguh sayang, senyebelin apapun kamu, aku tak akan pernah mampu menolak maafmu. Apalagi kalau kau sudah maklum (atau pasrah? entahlah.) pada istrimu yang cintah sangat pada online shop sampai kerap mengabaikan tugas istri solehah idaman para mertua. </span></span><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0); font-family: inherit;">Tak apa-apalah sayang, kan pernikahan mesti saling membahagiakan.</span></div>
<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></span></div>
<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Tak terasa tepat setahun usia pernikahan kita. Apakah kamu percaya pada akhirnya kita menikah? Aku pada akhirnya percaya, saat hari ini aku terbangun karena tendangan Bimo yang merengek minta nenen pada pukul 4 pagi. </span></span></div>
<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></span></div>
<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Wajah anak ini, seketika mengingatkanku pada kita empat tahun lalu. Saat aku masih begitu ilfeel dan benci padamu, tapi pada akhirnya kita kenalan, berteman baik, ngeluyur bareng ke mana-mana, bahkan menikah. Aku yang dulu melihat wajahmu saja ogah, tapi kini bisa tersenyum dan bahagia melihatmu tertidur pulas. Aku yang dulu sebal melihat kelakuanmu, tapi kini bisa tergelak-gelak mendengar guyonan konyolmu. Aku yang dulu sebal mendengar rayuan enggak mutumu, tapi kini rindu jika tak kau usili satu hari saja. Aku yang dulu protes pada pola dietmu, kini bisa ikut tak enak badan jika di sana, kau bilang sedang sakit dan kangen masakanku.</span></span></div>
<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></span></div>
<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Tak terasa tepat setahun usia pernikahan kita. Mungkin aku masih sangat payah sebagai seorang ibu dan istri. Masih lebih sering manja daripada memanjakan. Masih lebih sering minta dipahami daripada memahami. Masih lebih sering minta dituruti daripada menuruti. Tapi kamu, dengan segenap ketabahan itu, masih mau-maunya menyayangi aku. Masih sabar juga meladeni aku yang kerap ngomel-ngomel tapi tetap pakai lipstik warna ngejreng.</span></span></div>
<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></span></div>
<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Tak perlu aku jabarkan satu-satu semua hal, kecil maupun besar, yang kau korbankan buat kebahagiaanku. Aku tau dan merasakan itu, sayang, hanya terlalu gengsi mengatakannya. Ya iyalah gengsi, dipikir-pikir dulu aku kan yang emoh-emoh banget melihatmu, haha.</span></span></div>
<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></span></div>
<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Nantinya, setiap tahun, setiap ulang tahun pernikahan kita, aku akan selalu menulis. Biarlah dikata alay ataukah curcol. Aku hanya ingin apa yang aku rasakan buat kamu terekam dalam tulisan. Sebab aku takut menjadi lupa. Pada huruf-huruf dan pada waktu yang berlalu. Aku juga takut suatu saat aku pergi tanpa sempat membuat kamu dan Bimo tau, betapa sayangnya aku pada kalian, apa adanya, tanpa rahasia. I love you, i love you, i love you.</span></span></div>
<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></span></div>
<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">Semarang, 1 November 2016.</span></span></div>
<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></span></div>
<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);">*Udah dulu ya ngeblognya. Mau buka Shopee dulu nih, wkwk</span></span></div>
<div style="color: #454545; font-size: 16px;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0);"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggARB487t5oq72yJGuMPKE5g348z9_3oN_M5olyRUuY-eJVhAN9YyATmvEoTi7ey48m5_6096mqBtJXiyxOLVVvl9JbhMpnMXchFrztIdAEr2pv7JowBfm3H_7STD1T8SMAabALC8no0I/s1600/IMG_1479.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggARB487t5oq72yJGuMPKE5g348z9_3oN_M5olyRUuY-eJVhAN9YyATmvEoTi7ey48m5_6096mqBtJXiyxOLVVvl9JbhMpnMXchFrztIdAEr2pv7JowBfm3H_7STD1T8SMAabALC8no0I/s640/IMG_1479.JPG" width="484" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; color: #454545; font-size: 16px; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-64647341117427764962016-09-27T22:42:00.000-07:002016-12-05T17:56:56.388-08:00Pada Akhirnya... Gagal NormalSelasa, 6 September 2016<br />
<br />
Ini hari kontrol terakhir dengan obgyn saya, dr Rini Ariyani, sebelum HPL pada 8 September 2016. Saya datang dengan keyakinan bahwa Bimo, panggilan si bocil, sudah masuk panggul dan siap dilahirkan.<br />
<br />
Namun manusia hanya bisa berencana. Tuhan Mahaberkehendak, dan punya keputusan yang bagi-Nya terbaik buat saya. Kata dr Rini, posisi Bimo justru melintang mendekati sungsang. Saya ingat betul kalimatnya siang itu, "Bu, ini bayinya malah sungsang.. Kadose (kelihatannya) bayinya masih seneng muter. Pripun (bagaimana)?"<br />
<br />
Saya sempat shock mendengarnya. Masa sih lo malah mutar lagi, Bim? Kan dari kemarin posisinya udah bagus, kepala di bawah dan kaki di atas? Apakah usaha saya dari kemarin untuk melahirkan secara normal masih kurang?<br />
<br />
Jujur saja, saya sempat kalut begitu posisi Bimo di rahim terdeteksi melintang. Bisa begitu, karena bayi suka banget jalan-jalan, kelainan bentuk rahim (curiga karena bentuk perut saya lebar, EHM!), atau karena kepala bayi terlalu besar untuk bisa masuk ke panggul.<br />
<br />
Masalahnya, saya TAKUT proses melahirkan secara cesar. Saya takut operasi. Saya takut jarum suntik. Saya takut menghadapi hal-hal enggak mengenakkan pascaoperasi. Saya takut kehilangan kamu. Krik.<br />
<br />
Karenanya, saat dr Rini akhirnya menawarkan opsi cesar -bahkan ia menganjurkan malam itu juga saya mondok di RS- saya enggak langsung mau. Saya pun minta waktu 2-3 hari untuk jadwal operasi. Saya beralasan, harus nunggu suami dulu datang ke Semarang. Jadi paling bisanya operasi ya antara Kamis/Jumat, 8/9 September 2016.<br />
<br />
Padahal sebenarnya, itu adalah kesempatan saya untuk merayu sekali lagi si Bimo untuk mau masuk panggul. Intinya saya OPTIMISTIS banget bisa melahirkan secara normal. Duh, bukannya apa-apa ya, saya itu orangnya pecicilan banget. Enggak kebayang aja gitu kalau harus cesar, dan beberapa hari setelahnya hanya bisa tergolek tak berdaya di kasur :(<br />
<br />
Segala usaha sebenarnya sudah saya lakukan demi bisa melahirkan normal. Saban pagi, saya sudah rutin jalan kaki keliling perumahan selama sekitar 30 menit. Sambil jalan, saya biasanya sambil banyak-banyak baca "Ya lathif.. Ya lathif.." juga segepok doa perlancar persalinan dan surat-surat pendek. Bodo amat kalau terlihat kayak orang gila karena jalan kaki tanpa sandal, pakai daster buluk, dan mulut ijk sibuk komat-kamit. Wkwk<br />
<br />
Tak hanya jalan pagi, saya juga aktif jalan-jalan di mol. Jangan tanyakan kecepatan saya berjalan, karena kata adek saya, langkah kaki saya malah lebih cepat dari orang yang enggak hamil. Bahkan tukang pijat yang saya samperin di depan mol, heran saya masih ceria dan segar banget H-3 menjelang persalinan. "Kayak udah pengalaman aja sih Mba, santai banget gini.." (Dalem hati: eaaaa, jangan-jangan tampang gue udah pantes punya cucu -___-).<br />
<br />
Saya juga masih suka pergi ke sana-sini dan ngepel sore. Plus saban hari rutin makan nanas, minum jus nanas, air kelapa wuluh (yang daging kulitnya warna pink ituu) karena katanya berbagai penganan tersebut bisa bantu memperlancar persalinan.<br />
<br />
Dan tentunya saya juga udah sering-sering melakukan posisi sujud selama minimal 5 menit sekali pose. Posisi begitu katanya bisa membuat si Bimo bergerak masuk ke panggul. Tak lupa, saya juga senam hamil, baik di rumah sakit dengan bidan, maupun sendiri di rumah. Bahkan kalau tengah malam saya ngelilir melek, saya akan reflek menggelar matras dan mulai ambil posisi senam.<br />
<br />
Birthing ball alias yoga ball alias gym ball juga udah saya beli dan pakai untuk senam maupun duduk. Sebisa mungkin saya pakai bola elastis berdiameter 75 cm itu untuk duduk saat makan, nonton tv, juga main hape. Kadang sambil duduk selo di atas bola, saya ngomong ke Bimo untuk bantu saya melahirkan dengan aman, nyaman, dan selamat.<br />
<br />
Dua hari menjelang operasi yang akhinya dijadwalkan pada 8 September 2016 (ternyata Bimo lahir pas Hari Literasi Sedunia, dan Hari Aksara Nasional, lho.. Cie... Anaknya Pak Tri ciee..) saya mengalami mulas-mulas. Lumayan juga euy nyerinya, karena saya sampai kudu duduk sambil goyang ngebor di atas gym ball demi meredakan sakitnya. Saya pun ketika itu GR, menduga tak lama lagi saya akan melahirkan.<br />
<br />
Tapi ternyata, itu hanya kontraksi palsu sodara-sodara. Hiks.. Nyeri itu tak berangsur meningkat rasa sakitnya, bahkan malah menghilang. Saya juga sama sekali enggak flek atau keluar lendir bercampur darah, seperti yang dialami banyak ibu hamil lain menjelang persalinannya.<br />
<br />
Akhirnya saya bisa pasrah. Terserah Allah lah mau nakdirin saya lahiran dengan cara apapun. Lillahi ta'ala saya ngikut saja. Sempat stres, memang. Apalagi banyak orang menanyakan apakah bayi saya sudah lahir. Di bulan yang sama pula teman-teman yang usia kehamilannya enggak jauh beda dari saya, bayinya udah pada mbrojol. Ditambah mami saya, mama mertua, suami, adek, pada ngimpi saya melahirkan. Pun saya, mimpi bayar orang 2x Rp 300 ribu untuk bisa membuat anak saya masuk panggul hanya dengan tongkat sakti.<br />
<br />
Kayaknya saya mulai gila :(<br />
<br />
Rabu sore, 7 September 2016.<br />
<br />
Saya berangkat ke RS ditemani mami dan Sofie, adik saya. Mami yang emang agak rempi, membawa koper besar berisi perlengkapan baju Bimo dan (sedikit) baju saya. Malu juga sih.. Mana saking gedenya itu koper, kami sampai dibilang kayak lagi berlibur oleh suster RS -___- *ngumpet di dalem koper<br />
<br />
Saya sendiri membawa bekal khusus, yakni laptop dan gym ball. Tenang ajaaaa saya bukannya masih mau ngetik kerjaan pas perut lagi didedel oleh dokter. Tapi laptop itu saya pakai untuk nonton serial Korea, The Return of Superman, hihi.. Gemats banget euy sama kelakuan si kembar Daehan, Minguk, Manse. *peluk Song Ilkook *eh<br />
<br />
Adapun gym ballnya saya pakai untuk duduk sambil relaksasi. Yup, saya emang mulai tegang menjelang persalinan ahahaha.. Tapi selain itu, saya emang masih ngarep sih, si bayi mendadak masuk panggul..<br />
<br />
Malamnya, suami yang dengan pedenya nyempil di kasur saya, ngorok dengan mudahnya sekitar pukul 22. Sementara saya makin gelisah, dan ujung-ujungnya malah jadi buka Shopee -EHM- dan Instagramnya...........Selena Gomez.<br />
<br />
Plis jangan hina saya soal Selena. Aslik, pas hamil Bimo, saya jadi punya keanehan nontonin IG cewek-cewek semok macem Selena Gomez! Huhu.. Seleramu kok ya ababil amat to nak, nak.. Puas mantengin dedek Selena, jam 2 dinihari saya akhirnya tertidur. Kayaknya Bimo udah kenyang melototin kebahenolan si Selena. <br />
<br />
Paginya jam 5, setelah dibangunin suster, saya pun mandi dan dandan dikit biar agak kecean. Perasaan saya mulai tegang saat pukul 07.00, suster memasang infus di tangan kiri saya dan KATETER di Miss V. Aigoooo.. Kok enggak ada yang bilang sih kalau dipasangin kateter itu rasanya kayak Miss V kita dicekik? Super duper enggak nyaman dan membuat kita merasa lemah dan gak berdaya seketika..<br />
<br />
***<br />
<br />
Pascaoperasi, saya semacam Gatotkaca yang kehilangan kemampuan terbang. Hanya bisa tergolek di kasur, dan apa-apa mesti minta tolong orang lain. Bahkan untuk netekkin Bimo pun saya masih kerepotan.<br />
<br />
Adalah nyeri bekas operasi di bagian bikini atau perut bagian bawah yang jadi biang kekesalan saya pascacesar. Mungkin banyak ibu lain yang nrimo dan sabar luar biasa menghadapi nyerinya. Tapi buat saya yang terbiasa polah, operasi cesar seperti mantra Petrificus Totalus.<br />
<br />
Cesar praktis membuat saya tak bisa gerak miring. Dipakai ketawa atau bersin, bekasnya akan sakit luar biasa. Latihan miring baru saya lakukan pada hari kedua, itu pun dengan susah payah karena saya sebisa mungkin berusaha latihan sendiri, tanpa bantuan suster maupun bojo. Bukannya saya sok kuat, tapi berlatih mandiri saya pikir akan membantu saya ketika mengurus Bimo nantinya di rumah.<br />
<br />
Tak bisa gerak banyak berefek pada tampilan dan kekecean tampang. Selama di RS saya hanya pakai jubah pasien, itu pun enggak pernah pakai beha dan panties. Saya juga enggak mandi dan cuma dibilas air hangat oleh suster. Walhasil, segepok lipen yang saya bawa pun nganggur di kotak make up. Saya jadi enggak kayak saya deh.. Enggak pede sama sekali juga. Bahkan saking enggak pedenya, saya sampai malu banget dijenguk tamu.<br />
<br />
Pada hari ketiga, porsi latihan ditambah. Saya harus bisa duduk. Latihannya bertahap, dari mulai duduk dibantu dorongan kasur dari belakang, sampai manual alias bangkit bangun sendiri. Berhubung saya maksain diri, jadilah bekas jahitan sempat makin sengkring-sengkring nyeri.<br />
<br />
Latihan jalan yang mestinya saya lakukan pada hari keempat, saya majuin sendiri pada hari ketiga hahahaha.. Asli, saya emang pasien resek, maunya serba instan dan sok enggak mau dibantu. Pada awalnya, saya latihan jalan ke kamar mandi dibantu si bojo. Pun pipis, saya masih ditungguin karena takutnya enggak bisa bangun dari kloset wkwk. Tapi 1-2 kali dibantu, saya akhirnya belajar jalan sendiri.<br />
<br />
Yang bikin saya semangat dan akhirnya bisa jalan cepat, hanya satu: saya harus kuat buat Bimo.Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-8534283940744220633.post-21399461660660789012016-09-20T21:16:00.002-07:002016-12-05T17:56:32.924-08:00Buat Anakku, Bhima Sugidinawa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhixcaLbm8s-Ye3mhCP9fgO3PRxm4OIL50Ss7szOA1k6fufGh7iM1e2eTHYsl9e2iQ0oIFLCvR3REzAGGJtTmhpjLF56oEqD-ckCJhyne0BeCeJjIKY12Te6RQfxzzEtGu5sZuH1ZkI1vA/s1600/IMG_0808.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhixcaLbm8s-Ye3mhCP9fgO3PRxm4OIL50Ss7szOA1k6fufGh7iM1e2eTHYsl9e2iQ0oIFLCvR3REzAGGJtTmhpjLF56oEqD-ckCJhyne0BeCeJjIKY12Te6RQfxzzEtGu5sZuH1ZkI1vA/s400/IMG_0808.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
Kamis pagi, 8 September 2016, pukul 07.00<br />
<br />
Detik-detik menjelang operasi cesar. Tapi kepercayaan diri yang saya bangun malah ambrol gara-gara suster tanpa dosanya bilang gini sebelum mendorong saya ke ruang operasi. "Mbak, lipstiknya dihapus, ya.. Soalnya warna bibir jadi penanda cocok/gaknya obat saat operasi..."<br />
<br />
Mendengarnya, saya langsung lunglai. Seriusan nih jimat gue mau diambil? Trus apa kabar foto-foto cantik setelah keluar dari ruang operasi? Moso foto momen penting dengan muka buluk? Mana pakai topi operasi yang enggak kece ini pula!<br />
<br />
Saya pun berusaha membujuk si suster agar membiarkan bibir saya merona di dalam ruang operasi. "Ini lipgloss kok, sus.. Enggak bahaya kok sus, kandungannya.." TAPI BOONG eh TAPI GAGAL. Mbak suster tetep aja ngeyel kalo saya mesti ngadepin operasi dengan muka polosan. Huhu.. Rugi bandar deh dandan sebelum ganti baju operasi.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNgb5mvDwLU9kD7RSwZO5Pn9z64lENfysbTRFAnoq2K0a1B_UOJOspjkiDGgfUVQA7zKmnrjLEmsBkK7vaJVa1Rza4QIala9VuFFgrokCknL6DPEcmYA7OoM4vGqLrMKX9pxVo8hut58Q/s1600/IMG_0810.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNgb5mvDwLU9kD7RSwZO5Pn9z64lENfysbTRFAnoq2K0a1B_UOJOspjkiDGgfUVQA7zKmnrjLEmsBkK7vaJVa1Rza4QIala9VuFFgrokCknL6DPEcmYA7OoM4vGqLrMKX9pxVo8hut58Q/s640/IMG_0810.JPG" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gym Ball si pereda ketegangan</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7BxPgXX_D_eu6EdUqEdm5DHVQcw8qCbk7O4LRkZyZvgTih9gbjl6TpTDuPmbhUeUTAh4cG6SBI_Cx3dTijdAzLWvrKmqAZNvbdH52xDdG-XfxuE2a41h548fiaMjUYJlgMBWDYtHZKdc/s1600/IMG_0835.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7BxPgXX_D_eu6EdUqEdm5DHVQcw8qCbk7O4LRkZyZvgTih9gbjl6TpTDuPmbhUeUTAh4cG6SBI_Cx3dTijdAzLWvrKmqAZNvbdH52xDdG-XfxuE2a41h548fiaMjUYJlgMBWDYtHZKdc/s640/IMG_0835.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Saya memilih baca buku doa -benerin mukena- dibanding ngeladenin banyolan si bojo</td></tr>
</tbody></table>
Walhasil, saya pun gagal pede menghadapi cesar yang dijadwalkan berlangsung pukul 07.30. Aslik tegang setengah mati. Walau ada bapak, ibu, adek, dan si bojo yang mengiringi perjalanan saya ke ruang operasi, tetap saja jantung rasanya kayak mau copot. Entah ke mana keperkasaan yang saya miliki sebelum ini. Padahal mah di postingan sebelumnya saya kayak gagah banget yak siap mau ngelahirin. Ternyata nyali saya ciut, bos. Payaaaaah! <br />
<br />
Sialnya, si suami enggak boleh ikut masuk ruang operasi. Yaaah padahal kan saya pengin ala-ala artis gitu lho, yang suaminya ngedampingin si istri pas lahiran, trus dianya terharu lihat perut istrinya dibelek-belek pisau, sampai akhirnya ntar pascaoperasi dia enggak tega kalau enggak nuruti permintaan (uang bulanan) sang istri..<br />
<br />
Ya sudahlah, mungkin doa si bojo lebih manjur dibanding niat jahat sayah. Akhirnya saya memasuki ruang operasi cendilian, telanjang kedinginan, ketakutan, dan cemas akan apa yang bakal dilakukan tim obgyn Rini Ariyani pada jeroan saya nanti.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijSGMawZUi0sx21HuTnUsG8j0l01IJRlxbBfcT80Q01Z_2Rlv4sbKUuYWqFYae5i450yqGDwxDAQeZgYwuknuRcxQUt5hfklZOlBTcJYO4vlZ2fAwIQyy13lB57jAoBcy5Kq_V3APNPSQ/s1600/IMG_0838.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijSGMawZUi0sx21HuTnUsG8j0l01IJRlxbBfcT80Q01Z_2Rlv4sbKUuYWqFYae5i450yqGDwxDAQeZgYwuknuRcxQUt5hfklZOlBTcJYO4vlZ2fAwIQyy13lB57jAoBcy5Kq_V3APNPSQ/s640/IMG_0838.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Laff banget sama suster Mus. Baik dan sabarnya setengah matiiiii</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHb2337I-a-puah72ZO70AvLFriAJv6pvBgKEORzOV-qIMm_Rr693XucDoyseaZEnRLtFh4WALK4IYvj9OboiiqsFLaisdxP4EutCzc4ucjrNPOUsqqqZ7cUc3VUSoMUQT8ywGm0_t3O8/s1600/IMG_0844.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="465" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHb2337I-a-puah72ZO70AvLFriAJv6pvBgKEORzOV-qIMm_Rr693XucDoyseaZEnRLtFh4WALK4IYvj9OboiiqsFLaisdxP4EutCzc4ucjrNPOUsqqqZ7cUc3VUSoMUQT8ywGm0_t3O8/s640/IMG_0844.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">bapakke Bimo nggak boleh ikut masuk ruang operasi.. Hiks</td></tr>
</tbody></table>
Buibu, percayalah, operasi cesar itu ENGGAK MUDAH. Cepat iya, cuma 20 menit, sementara buibu kalo dandan bisa 2 jam toh? Tapi jangan tanyakan tegang dan sakitnya saat disuntik bius. Apalagi saya itu benciiiiii banget disuntik. Kayak kurang kerjaan aja gitu, masokis masukin jarum ke tubuh sendiri. Nah ini? Kita mesti disuntik di area punggung bawah dalam posisi duduk tegak di kasur, dan di saat bersamaan badan diminta suster untuk rileks.. RILEKS MBAHMU, ndeeees...!<br />
<br />
Udah gitu ya, saya kan niatnya mau manja gitu, pegangan tangan susternya biar suntikannya enggak terasa sakit-sakit amat. Ternyata dese enggak mau dong saya genggam tangannya.. Huhu.. Iya iya, suster males ya? Dikiranya saya naksir ya? Tenang sus saya enggak doyan apem. Walhasil, saya pun dikasih bantal untuk ditaruh di perut, dan diminta peluk atau gigit bantal itu saat dibius. Ya Allah, gini amat nasib perempuan solehah -____-<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmxrSDax0rNww4HsG9xBwLMzdtt-o0-lJ06kjOCZBCstODNdUTGfZoo9ASdVmWVGhNg9uYPHqsUBS7oLGoUfUSAwa7L2y3aAB0I5pYgt2UfhgzECjQhJ_TLre4lyfbVOX5081G-lIj4uA/s1600/IMG_8362.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="312" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmxrSDax0rNww4HsG9xBwLMzdtt-o0-lJ06kjOCZBCstODNdUTGfZoo9ASdVmWVGhNg9uYPHqsUBS7oLGoUfUSAwa7L2y3aAB0I5pYgt2UfhgzECjQhJ_TLre4lyfbVOX5081G-lIj4uA/s640/IMG_8362.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">bapak, mami, dan adek saya Sofie di depan ruang operasi. Photo by si bojo</td></tr>
</tbody></table>
Setelah drama saya nendang-nendang dan si jarum bius malah membikin darah mengucur dari tubuh saya, pada suntikan kedua saya akhirnya berhasil dilumpuhkan. Operasi pun mulai berlangsung. Jantung saya makin kencang, dengan kecepatan 120 km/jam. Sementara para suster dan tim dokter malah selow ngobrolin cara merawat tanaman sambil cekikikan (untung deh enggak ngomongin Taylor Swift dan Tom Hiddleston, bisa-bisa saya pengin ikut nimbrung!)<br />
<br />
Bius lokal tak serta merta membuatmu tak merasakan belekan pisau operasi. Kau tetap merasakan ada sesuatu yang terjadi di perut bagian bawahmu, bahkan kalau kau mau, bisa juga mengintipnya dari lampu kaca operasi yang digantung di atasmu.<br />
<br />
Menit demi menit berlalu, dan saya hanya bisa merapal ayat kursi dan doa kemudahan persalinan. Terus menerus, hingga doa itu membuat saya terjaga dari tidur. Sesekali saya juga menghitung jumlah lampu di atas saya; 47,49,50, lalu mengulanginya lagi bak sedang mengedit tulisan. Hitung lampu lagi, doa lagi, sampai akhirnya saya merasa sesuatu yang besar ditarik keluar dari perut saya.<br />
<br />
"Ah nak, apakah itu kamu anakku?"<br />
<br />
(Ya iyalah mak, anak lo. Masak anaknya Miranda Kerr?). Perlahan, ketegangan yang membeku pun mencair. Saya lupa saya telanjang kedinginan. Saya lupa saya tadi dibius lokal dan sakit luar biasa. Saya lupa muka saya pucat dan buluk karena gagal memakai lipstik.. Saya lupa semua itu karena tau, bocah yang ada di kandungan saya selama lebih dari 9 bulan itu akhirnya mbrojol ke dunia nyata..<br />
<br />
Alhamdulillah ya Allah.. La haula walaa quwwata illa billahil aliyyil adzim..<br />
<br />
Tanpa bisa dikontrol, air mata saya pun keluar saat suster mengatakan anak saya lahir, laki-laki, sempurna, dan hidungnya mancung (kelak saya tau soal hidung hanya cara si suster untuk menghibur saya. Lol.). Terima kasih ya Allah.. Ternyata saya enggak halu, saya bener-bener udah jadi ibu..<br />
<br />
Kelar perut dijahit oleh tim dokter, saya pun dibawa keluar ruangan. Sayup-sayup tangisan yang sebelumnya terdengar jauh, kini makin kencang. Aaaaaaah itu pasti kamu ya Cil! Gilaaak lengkingannya kuat banget kayak bang Meggy Z!<br />
<br />
Saya pun bawaannya pengin lari lalu memeluk dan menciumnya. Tapi berhubung itu terlalu film India, maka saya pun menahan diri. Untunglah penantian saya tak lama. Si bocil yang sudah dimandikan dan diazani bokapnya, akhirnya dibawa ke ranjang saya. Ah lucunyaaaa.. Boleh cubit-cubit sekarang enggak suuuus? Hihi..<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ0b2BNNt7ZUn1o1g9i6LvUzFKhtDSyI0Y6AbGDNRLAi-KGkDWANGr1V7Ev668JcEZo9c_oJ3wEL5yBYhp7LCIX9lN_DQoO-ad7Rn8-ZBjFJPb-mOcPhFx_3_3J3djid5VFkbrIUpO3aI/s1600/IMG_8395.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ0b2BNNt7ZUn1o1g9i6LvUzFKhtDSyI0Y6AbGDNRLAi-KGkDWANGr1V7Ev668JcEZo9c_oJ3wEL5yBYhp7LCIX9lN_DQoO-ad7Rn8-ZBjFJPb-mOcPhFx_3_3J3djid5VFkbrIUpO3aI/s640/IMG_8395.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bhima Sugidinawa</td></tr>
</tbody></table>
Perjumpaan pertama dengan si bocil berlangsung 10 detikan saja. Saya hanya sempat membelai tangannya sambil menangis, dan berujar lirih.. "Halo, Mas.. Ini mami, Mas..". Entah apa ada pengaruhnya, si bocil yang semula menangis kencang, langsung terdiam. Moga karena kamu senang ketemu saya ya nak, bukan karena tangan saya kasar atau kamu ngeri lihat muka buluk saya.. Wkwk<br />
<br />
Proses inisiasi menyusui dini (IMD) berlangsung lancar. Alhamdulillah ASI saya udah keluar sejak hamil 7 bulan. Si bocil pun ternyata jago nyari puting dan mengemutnya. Duh nak, nalurimu tu lho.. Ada makhluk kecil di dekat payudaramu itu ternyata mengezutkan. Sempat menduga akan kegelian, ternyata saya malah kesakitan. Tarikan mulut si bocil kencang sekali, semacam habis enggak tidur 2 hari karena garap 4 tulisan panjang.<br />
<br />
Setelah 2 menitan IMD, si bocil pun tertidur. Suara lantangnya berganti bunyi nafas lembut, yang segera membuat saya tersenyum bahagia. Selamat datang di dunia ya anaknya Bu Isma Savitri dan Pak Tri Suharman.. Selamat menjalani hari bersama kami, Bhima Sugidinawa sayangkuuu..<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuxg8Qf4g45jv1pUW2c0KhX8fe5V1LWKfpQ-KwiM1m99NGj72igpxUtQi_ohdTgJiO8yDBFFoDdnf9cIahbgK-cxuMUCafz8TkmHOgI8xeDp_HJdYtD_n0-NrNca5v3wmFv2XyxTfav_E/s1600/IMG_8378.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuxg8Qf4g45jv1pUW2c0KhX8fe5V1LWKfpQ-KwiM1m99NGj72igpxUtQi_ohdTgJiO8yDBFFoDdnf9cIahbgK-cxuMUCafz8TkmHOgI8xeDp_HJdYtD_n0-NrNca5v3wmFv2XyxTfav_E/s640/IMG_8378.JPG" width="640" /></a></div>
Isma Savitri Amirhttp://www.blogger.com/profile/02026294978052270240noreply@blogger.com2