Dear My Sister Imma..
Dear Imma.. Kakakku. Apa kabar kamu di sana, sist? Saya kangen sama kamu. Barusan saya mengingat ini adalah Agustus. Sebentar lagi kamu seharusnya meniup lilin kue ulang tahun kamu yang ke-26. Bersama suamimu. Bersama putri mungilmu. Apakah kamu di sana baik-baik saja sist? Apakah kamu bahagia?
Saya nggak tahu kenapa pagi ini saya kembali menangis mengingat kamu. Setelah sekian lama.. I really miss you damn much. Still I can't stand to face the reality, that i will never see you again. Saya kangen kamu, sist. Sangat kangen..
Imma, kalau seandainya kamu masih ada saat ini, pasti kita akan bertukar cerita di Lebaran esok. Pasti kita akan berbagi tawa, melepas peluk, dan kamu akan menceritakan padaku dengan bangga, bagaimana kamu dan suamimu membesarkan putri kalian. Dan aku yang merasa iri mendengar ceritamu, pasti hanya bisa merajuk. Dan kamu akan memelukku, dan berkata aku juga akan bisa sepertimu.
Imma, saya kangen sekali sama kamu. Saya kangen tawa kamu. Saya kangen tatapan sayang kamu itu. Saya kangen senyuman hangat kamu itu. Cerita-cerita kamu yang selalu menawarkan keceriaan, kisah-kisah gila kamu yang kamu ceritakan di selanya petang..
Imma, sudah lebih dari setahun kamu meninggalkan kami. Saya tahu, saya nggak boleh seperti ini. Saya harus ikhlas, bahwa memang Allah ingin kamu lebih cepat bersama-Nya. Tapi saya juga nggak bisa berhenti berharap bahwa semua ini cuma mimpi..
Imma, saya kangen kamu. Saya kangen pelukan kamu dan nasehat-nasehat kamu bahwa saya akan bisa menaklukkan dunia. Saya kangen semangat kamu yang meyakinkan saya bahwa semua baik-baik saja. Bahwa penyakit itu tidak berarti apa-apa bagi kamu. Bahwa kamu kuat. Bahwa kamu akan menjumpai saya saat saya pulang dari Jakarta..
Imma, selamat ulang tahun ya, sist.. Dari sini saya tak akan berhenti mendoakan dan mengingatmu. Apalagi yang bisa dilakukan seorang adik selain itu. Istirahat dengan tenang ya.. Love you my lovely sister, Imma Fatmawati..
Saya nggak tahu kenapa pagi ini saya kembali menangis mengingat kamu. Setelah sekian lama.. I really miss you damn much. Still I can't stand to face the reality, that i will never see you again. Saya kangen kamu, sist. Sangat kangen..
Imma, kalau seandainya kamu masih ada saat ini, pasti kita akan bertukar cerita di Lebaran esok. Pasti kita akan berbagi tawa, melepas peluk, dan kamu akan menceritakan padaku dengan bangga, bagaimana kamu dan suamimu membesarkan putri kalian. Dan aku yang merasa iri mendengar ceritamu, pasti hanya bisa merajuk. Dan kamu akan memelukku, dan berkata aku juga akan bisa sepertimu.
Imma, saya kangen sekali sama kamu. Saya kangen tawa kamu. Saya kangen tatapan sayang kamu itu. Saya kangen senyuman hangat kamu itu. Cerita-cerita kamu yang selalu menawarkan keceriaan, kisah-kisah gila kamu yang kamu ceritakan di selanya petang..
Imma, sudah lebih dari setahun kamu meninggalkan kami. Saya tahu, saya nggak boleh seperti ini. Saya harus ikhlas, bahwa memang Allah ingin kamu lebih cepat bersama-Nya. Tapi saya juga nggak bisa berhenti berharap bahwa semua ini cuma mimpi..
Imma, saya kangen kamu. Saya kangen pelukan kamu dan nasehat-nasehat kamu bahwa saya akan bisa menaklukkan dunia. Saya kangen semangat kamu yang meyakinkan saya bahwa semua baik-baik saja. Bahwa penyakit itu tidak berarti apa-apa bagi kamu. Bahwa kamu kuat. Bahwa kamu akan menjumpai saya saat saya pulang dari Jakarta..
Imma, selamat ulang tahun ya, sist.. Dari sini saya tak akan berhenti mendoakan dan mengingatmu. Apalagi yang bisa dilakukan seorang adik selain itu. Istirahat dengan tenang ya.. Love you my lovely sister, Imma Fatmawati..
Cheer up. I believe that what she will say from heaven for u. :)
ReplyDeletethank u, Dhani :)
ReplyDelete