Pesan Super dari Mario Teguh


Untukmu yang merasa sendiri karena ditinggalkan, dengarlah ini ya?

Sadarilah bahwa untuk beberapa saat engkau akan berlaku agak aneh, yaitu merasa bahwa engkau hanya sendiri di dalam hidup ini, dan bahwa dunia ini kosong dari apa pun yang bisa menggembirakanmu.

Cobalah ingat, betapa cerianya engkau dulu sebelum dia datang dan membuatmu jatuh cinta kepadanya?

Bukankah engkau dulu mampu untuk hidup mandiri dan bebas untuk bergembira di mana pun dan dengan siapa pun?

Apakah dia demikian hebatnya, sampai-sampai engkau berlaku menistakan nikmat Tuhan yang amat sangat luas ini?

Jangan sampai engkau ditanya:

... nikmat Tuhan yang mana lagikah yang kau nistakan?

Jangan sampai engkau tidak mendapatkan yang tidak baik bagimu sekarang, dan membatalkan kepantasanmu untuk mendapatkan belahan jiwa yang sesuai bagimu jika engkau berbaik sikap?

Apakah sesungguhnya engkau sedang menistakan rencana Tuhan bagi jiwa yang lebih baik, karena engkau tak kunjung membijak kehilangan yang tidak baik?

... nikmat Tuhan yang mana lagikah yang kau nistakan?

Sudahlah. Lupakanlah dia.

Dulu engkau berbahagia tidak mengenalnya, dan engkau bisa tetap berbahagia setelah pernah mengenalnya.

Perlakukanlah dia sebagai yang pernah kau cintai, seperti keikhlasanmu menerima semua kehilanganmu selama ini.

Pantaskanlah dirimu bagi belahan jiwa yang lebih baik.

Sesungguhnya,
Keindahan yang kau dapat, sesuai dengan keindahan yang kau upayakan.

Mario Teguh

***

Saya tadi disuruh Dian baca note-nya Pak Mario yang ini. Membaca sekitar 15 detik, saya langsung mengulanginya lagi. Ah, bagus banget note-nya. Saya bukan penggemar Pak Mario, seperti Ibuk saya. Tapi kali ini saya akui note-nya keren.. Hehe..

Mungkin benar, terkadang kita begitu menutup diri hingga membuat orang lain takut mendekati. Atau kita sudah membuka diri, tapi orang lain ragu mendekati. Semua bukan karena kita tidak menarik atau tak pantas didekati, tapi karena kita sendiri yang menilai terlalu rendah diri kita sendiri.

Saya berulang kali mengafirmasi diri, seperti diajarkan dosen saya, Bu Ayik. Saya menyemangati diri bahwa saya akan mendapatkan seorang lelaki yang spesial, yang sangat berharga untuk berbagi kebahagiaan hidup dengan saya.

Bahwa lelaki itu adalah seorang yang hebat yang tahu cara menghargai diri saya dan dirinya sendiri, dan tahu bagaimana cara membuat diri kami lebih baik lagi.. Lagi ada di mana ya lelaki saya itu? Hehehe.. Salam super!

Comments

Popular Posts