Ada Kondom di Tas Pak Hakim

Materi sidang hari ini akan biasa saja, jika tidak ada kejadian yang membuat saya semangat dan senyum-senyum sendiri. Hehehe.. Dari judul di atas tentu sudah tahu kan, apa yang saya "temukan" di sidang hari ini? Ya, ada kondom di dalam tas Pak Hakim.

Bermula saat Majelis Hakim Pengadilan X memeriksa barang bukti yang disita untuk kepentingan sidang terdakwa Y. Pak Y kebetulan adalah seorang hakim, yang sempat jadi sorotan karena membebaskan salah seorang terdakwa kasus korupsi. Pak Hakim itu jadi tersangka lantaran didakwa menerima suap dari rekannya.

Saya semula biasa saja menyimak adegan pemeriksaan barbuk tersebut. Sampai akhirnya saya melihat Moksa dari detik.com tampak cengar-cengir saat berbincang dengan seorang asisten jaksa. Mesum banget deh, cengirannya Moksa.

Usai bergosip dengan asisten jaksa itu, Moksa menghampiri kursi saya. "Ada yang bagus. Banyak kondom di dalam tasnya si Y. Ntar kita lihat aja, kondomnya dilihatin nggak. Hehehe.." kata dia, dengan tampang berseri-seri saking senangnya dapat "barang bagus".

Saya otomatis tersenyum lebar mendengarnya. Hah? Serius? Kondomnya bakal dibagiin, eh dilihatin? Di ruang sidang??

Detik demi detik, menit demi menit, Majelis Hakim masih sibuk memeriksa barbuk lain. Saya sabar menanti karena memang barbuknya sangat banyak. Lima menit berlalu, Majelis Hakim belum juga mempertontonkan koleksi kondom di dalam tas Pak Y.

Saya pun gelisah. Wah, jangan-jangan diumpetin nih, kondomnya (jamuran, dong.. *eh). Ternyata benar. Dari kursi pengunjung sidang, saya melihat Pak Ketua Majelis Hakim terkikik-kikik geli. Ketawanya kayak lagi nonton Warkop DKI gitu, deh. Sementara tim kuasa hukum Pak Y terlihat mati-matian menahan tawa.

Suasananya serba kikuk. Tapi lucu. Pengunjung sidang yang nggak tahu apa yang terjadi, pasti deh penasaran, barbuk apa yang sedang diperiksa, sampai-sampai semuanya ketawa geli begitu.

"Wah ini nggak perlu dikeluarkan, ya..Hehehehe.." begitu kata Ketua Majelis Hakim sembari mengintip ke dalam tas jinjing hitam milik Pak Y. Sementara Pak Y, sang pemilik, cuma cengengesan. Ia tampak malu, tapi tak tahu harus lari ke mana. Hehehe..

Usai sidang, Moksa tampak merayu Pak Jaksa agar mau membeberkan adanya kondom dalam tas Pak Hakim. Tapi Pak Jaksa berkukuh tak mau buka mulut. "Nggak perlu diketahui publik lah, soal itu.. Nggak ada hubungannya sama kasus.." dalihnya.

Saya sendiri memilih tanya pada asisten Pak Jaksa, berapa jumlah kondom yang ada di dalam tas Pak Y. Jawabannya sungguh bikin saya cekikikan sendiri sore tadi. "Wah, pokoknya lusinan. Banyak!" kata dia, geli sendiri dengan fakta itu.

Baiklah, saya akui saya menyesal masalah kondom ini nggak bisa saya bikin berita (walau nggak mungkin dinaikin juga sih sama redaktur, hahahahaha..). Padahal sebenarnya masalah kondom ini kan menarik dibaca.

Tapi, saya setuju dengan alasan Pak Jaksa emoh lusinan kondom itu diberitakan. Mungkin memang nggak semua hal menarik seperti itu harus jadi berita. Kalau memang nggak ada hubungannya dengan kepentingan publik dan perkara yang disidangkan, untuk apa memaksakan pemberitaan?

Btw, sebenarnya saya masih penasaran.. Ngapain ya, Pak Y bawa kondom sebanyak itu di tasnya.. Hohohoho..

Comments

  1. Jaga-jaga, sapa tahu dapat rejeki nomplok ;O

    ReplyDelete
  2. ya elah, masa harus dapetnya dr Syarifuddin sih. Nggak banget. Hahahaha

    ReplyDelete

Post a Comment