Move On

Akhir-akhir ini saya sering banget dengar kata MOVE ON. Entah sejak kapan istilah itu jadi begitu happening, hehe.. Sepengetahuan saya, istilah move on merujuk pada kondisi psikologis kita yang akhirnya bisa melupakan pacar atau gebetan lama. Entah kita pada akhirnya menemukan pacar baru atau tidak, tak lagi penting.

Kalau istilah move on memang menggambarkan itu, berarti bisa dikatakan saya sedang move on. Nggak apa-apa kan, sekali-kali saya ikutan tren. Masa orang lain move on saya masih jalan di tempat? :) Well, saya memilih untuk move on bukan karena saya yang menginisiasi. Tapi karena saya terpaksa.

Meski terpaksa, saya tidak merasa menyesal. Mungkin memang segala sesuatu yang ada di dunia itu ada masa kadaluarsanya, termasuk rasa sayang. Saya tidak percaya kalau rasa sayang yang sifatnya romantis itu bisa kekal. Terserah kalau ada yang berpendapat sebaliknya, mungkin mereka memang sudah merasakannya.

Menurut saya, rasa sayang akan terus berubah, seiring dengan pengalaman demi pengalaman yang hadir dalam hidup. Saya tidak sedang menggurui, atau merasa sok benar. Tapi itu yang selama 25 tahun ini terjadi dalam hidup saya. Rasa sayang yang semula platonik itu memang pernah berubah menjadi rasa sayang yang romantis, tapi pada akhirnya --entah bagaimana-- beringsut memuai.

Tapi saya sudah siap untuk move on. Setidakenak apapun rasanya.

Comments