Penghuni Rumah


Dia mengibaratkan perempuan sebagai "rumah", sedangkan laki-laki adalah "penghuni". Rumah itu haruslah utuh, kokoh, kuat, dan bisa diandalkan sebagai wadah sebuah keluarga. Sedangkan penghuni bisa datang dan pergi sesukanya.
"Tapi penghuni pasti akan kembali ke rumah," kata dia.
Tapi saya juga ingin menjadi penghuni. Saya pun ingin lelaki saya nanti bisa menjadi rumah saya.

Saya ingin berlindung di bawah pelukan rumah. Dan saya ingin rumah justru bisa menjadi alasan, saya tak ingin pergi ke mana-mana lagi setelah berada di dalamnya.

Bisakah?

Pict from: homeinsurancefacts.com

Comments

  1. Aku ingin punya rumah. Rumah yang tak bertanya kemana aku pergi, tapi mendoakan keselamatanku dan menanti kepulanganku. Juga tanpa banyak bertanya.
    Aku tidak tahu, akankah aku tidak ingin pergi kemana-mana lagi setelahnya. Mungkin aku akan tetap pergi. Sepulang lelah bekerja pun, belum tentu aku langsung pulang. Tapi aku hanya ingin rumah, yang bisa jadi alasan untukku selalu kembali.

    ReplyDelete
    Replies
    1. i like this part ===> Rumah yang tak bertanya kemana aku pergi, tapi mendoakan keselamatanku dan menanti kepulanganku. Juga tanpa banyak bertanya.

      sounds like we still have an unlimited times to flirt.. hihihi

      Delete

Post a Comment