Blog dan Kepuasan Diri


Perbincangan siang itu:
Pingit: Udah baca blognya Anton William?
Vitri: Belum, kenapa gitu?
Pingit: Tulisannya bagus. Coba baca.

Berhubung siang itu saya lagi istirahat setelah mengetik sejumlah berita, saya akhirnya meluncur ke blog yang dimaksud kawan saya itu. Dan ya, Pingit nggak salah. Blog Mas Anton emang mantap. Bagus. Cara menulisnya lezat, tema yang ditulis nggak umum dan menarik, dan dia juga tahu bagaimana cara menyajikan "dessert yang yummy". Kekurangannya hanya satu. Blog Mas Anton terlalu panjang dan kurang ringkas, sehingga membuat pembacanya capek.

Saya lalu mendiskusikan soal itu dengan Pingit. Kata dia, coba ada blog yang gaya nulisnya seperti Anton, tapi isinya seperti blog saya. Saya langsung mesem-mesem di kantor. Maksud elo Piiiiing, blog gue yang isinya galau mulu ini menyenangkan hasrat infotainment lo, ya? Bwahahaha..

Tapi toh saya nggak peduli juga, jika ada yang mengaku suka banget dengan tulisan saya, ataupun ada yang bilang kurang cocok. Apa peduli saya kalau tulisan saya dibilang bagus atau enggak? Yang penting saya menulis, saya lega, dan saya bisa bercerita kepada siapapun. Nggak perlu kiranya memikirkan kepentingan dan kesenangan orang lain saat menulis.

Its all about my own satisfaction. Blog adalah rumah yang menerima saya apa adanya.

Comments