Snow White and The Huntsman: Bukan Lagi Dongeng Masa Kecil


Lupakan fantasi Snow White and 7 Dwarfs yang kita kenal saat kecil. Sungguh, lebih baik kita melupakannya sejenak jika ingin menikmati cita rasa baru Putri Salju yang lebih dewasa, lebih gelap, lebih megah, sekaligus lebih romantis versi "Snow White and The Huntsman".

Sebelum membahas film, saya kasih intro sedikit dulu. Dari sejumlah teman yang sudah menonton SWTH, komentarnya sih cuma dua: "bagus banget" atau "jelek banget". Dari situ saya ambil kesimpulan kalau film ini pastilah dibuat dengan cara supernyeleneh dan keluar dari pakem fairytale.

Well, dari judulnya saja sebenarnya kita sudah bisa mengira-ira karya sutradara Rupert Sanders ini cuma pinjam ide cerita anak asal Jerman. Tapi tak apalah, bukankah interpretasi itu halal dan justru melenakan jika dilakukan dengan cara yang jitu?

Film dibuka dengan lumayan. Kita dibawa ke negeri antahberantah yang agung dan memiliki jajaran kastil supercantik. Alkisah, sang raja yang memiliki putri cantik bernama Snow White (Kristen Stewart.. Iyyyuuuuhhh..) tengah berduka. Istrinya yang dia kasihi meninggal dunia. Namun lara sang raja tak lama. Ia bertemu dengan seorang tawanan perang bernama Ravenna (Charlize Theron) yang kecantikannya menyilaukan.

Kalau saja saya tak punya malu, saya pengin kasih standing ovation buat Tante Charlize Theron di bioskop. Dia benar-benar mampu meniupkan roh jahat pada karakter Queen Ravenna. Baiklah, memang sejak awal ibu tiri Snow White dicitrakan kejam dan jahat. Nah, dengan sangat pas, Theron mampu menghidupkan khayalan kita pada simbol kekejian itu.

Theron sukses membuat saya bergidik, terintimidasi, dan pengin ngumpet (hihihi.. siapa tahu aja dia memburu saya. Kan Ravenna dikisahkan hobi mengambil kecantikan seorang cewek). Gesture Theron, entah lewat olah gerak, tatapan mata, maupun permainan intonasi suara, benar-benar dahsyat. Dia dengan caranya sendiri seperti berkata bahwa "I'm the queen of the world, and you Snow White, cuma upil nggak penting."

Dan yah, kecantikan serta ciamiknya akting Theron sekaligus membuat Stewart tenggelam. Hahahahaha.. kayaknya saya memang udah antipatif pada si Bella. Tapi begitulah.. Menurut saya, akting dia di film ini enggak ada bedanya dengan di Twilight. Tetap ajalah dia suguhin ke kita tampang dan ekspresi datarnya itu. Yang saat sedih, senang, bahagia, takut, marah, teteeeeep aja mangap. Hihihihi.. Sori yo Mbak...

Tuh kan si Kristen mangap.. hehehe

Gayanya, kata Nindy, bak ratu sinetron.. hihi

Eits sampai lupa. Karakter baru, dan pastinya enggak ada di dongeng masa lampau, adalah si Huntsman tampan (ehmmm) yang diperankan Chris Hemsworth. Doi pas dipilih sebagai Huntsman yang tengil, bandel, gagah, dan punya cara unyu menyayangi cewek (ex: selalu ada kapanpun Snow White butuh, padahal di depan Snow White dia sok nggak mau bantu.. hihihi..).

Saya lebih suka karakter Huntsman yang "laki banget" dibanding William, teman masa kecil Snow White. William ini mungkin idola anak-anak SMP labil yah.. (Maaf buat Novi yang demen ma laki cantik macam ini). Yang lembut, matanya bersinar, dan bibirnya merah. Menurut saya, sosok William adalah representasi dari dongeng masa kecil, sedangkan Huntsman adalah representasi dari sosok hero masa kini *cium Huntsman*

Last but not least, setting tempat film ini sangat oke menurut saya. Kastilnya cakep, tempat Bella eh Snow White dikurung juga cakep, trus forbidden forestnya juga cakep.. Dan tentunya yang paling mantap adalah surganya para peri yang jadi tempat melarikan dirinya Snow, Huntsman, dan tujuh kurcaci (kurcacinya mirip interpretasi JRR Tolkien di Lord of The Ring).

So, saya kasih nilai film ini 3,5 dari 5. Saya suka endingnya yang ada plirik-plirikannya Snow dan Huntsman itu. Spoiler sih ya, tapi awwwww mampu membuat saya jadi pengin diplirikin juga sama si Huntsman. Hahahaha..

Comments

  1. menurutku sih, alih alih jahat, Ravenna di film ini tampak frustrasi dan insecure :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yoa, insecure emang dia. Hahahaha.. Tapi frustrasi dan insecure-nya tetep aja oke dan nggak ndeso :D

      Delete
  2. Film ini ambisius. Banyak cerita & subplot dimasukin. Bahkan meminjam anime-nya Hayao Miyazaki (and no one seemed to notice, kecuali di 9gag haha). Kalau bukan karena Charlize Theron, it won't be worth watching. Ekspresi sinetron berkaliber Oscar :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya ekspresi sinetron berkaliber Oscar. Kalo di Indonesia macam siapa, ya.. Meriam Bellina? hahahaha

      Delete

Post a Comment