Ribetnya Masuk Thailand Lewat Perbatasan Kamboja


Photo by Dian. Saya sama sekali nggak nafsu foto apapun di sini hahaha

Sabtu, 15 September 2012, pagi, kami bertiga bersiap menuju Bangkok. Van menjemput kami di Bou Savy Hotel sekitar pukul 08.00, setelah kami sarapan. Van kemudian menjemput sejumlah orang lainnya di beberapa hotel, sampai kemudian melaju ke sebuah tempat yang masih di area kota Siem Reap.

Di situ, kami diminta turun dari van. Sebagai gantinya adalah sebuah bus besar yang kondisinya tidak terlalu bagus, meski berpendingin udara. Bus itu kemudian mengangkut turis lain yang juga di-drop van ke area itu. Kalau saya enggak salah, ada lebih dari tiga puluh turis masuk di bus. Perjalanan Siem Reap-perbatasan diperkirakan memakan waktu 3,5 jam.

Saya, Dian, dan Novi, sempat ketar-ketir. Kami semula menduga bus inilah yang akan membawa kami ke Bangkok. Ternyata perkiraan kami salah. Bus hanya membawa kami sampai di Poipet, kota di Kamboja yang berbatasan darat dengan Thailand. Nanti dari Poipet, sepertinya kami akan diangkut dengan moda lain menuju Bangkok.


By Dian
Sebelum berangkat backpacking, kami bertiga sudah googling soal kondisi perbatasan Poipet-Arratnyaprathet (Thailand). Dan hasil googling kami bertiga sama-sama membuat pikiran tak nyaman. Banyak sekali turis bercerita bagaimana kondisi perbatasan Kamboja-Thailand sangat menyeramkan dan tak nyaman.

Hasil googling tak sepenuhnya salah. Jadi nih, akhirnya bus menurunkan kami di tengah-tengah jalan di Poipet. Yak, tengah jalan saudara-saudara. Di situ ransel dan bawaan kami diturunkan dari bagasi dengan semena-mena. Saya dan rombongan tidak dibekali instruksi apapun kecuali sebuah stiker warna putih sebagai penanda kami adalah bagian rombongannya.

Karena buta Poipet, saya hanya mengikuti gerak para bule dan turis Jepang yang juga berstiker putih. Tempat pertama yang dituju adalah Imigrasi Kamboja. Well, antrenya di sini cukup panjang. Mesti banyak berdoa biar si petugas Imigrasi ngasih stempel dengan cepat di paspor orang-orang di depan kita.

Usai dapat stempel keluar Kamboja, saya, Novi, dan Dian, lantas berjalan lurus ke depan. Rombongan lain banyak yang sudah tak terlihat. Saya pun mulai deg-degan. Bayangan sudah ditinggal rombongan mulai berkelebat. Parahnya di border ya, nggak ada papan petunjuk dan sejenisnya yang mengarahkan kita harus berjalan ke arah mana! Grrhhh..

Walhasil, kami bertiga pun berjalan terus sambil tengok kanan-kiri siapa tahu ada kantor Imigrasi Thailand. Ya rasionalnya di perbatasan, habis ngurus stempel keluar di Imigrasi Kamboja, pastinya ngurus stempel masuk di Imigrasi Thailand dong, ya. Berjalan sekitar 500 meter di tengah terik dan jalan becek, kami temukan juga itu Imigrasi Thailand di kiri jalan.

Dan yak, lagi-lagi antre panjang. Tahu gitu bawa tikar dan bekal makan siang, deh. Piknik aja sekalian di situ. Sumpah, mengurus izin masuk di Arratnyaprathet sangatlah menguji mental dan kesabaran. Dian yang mengantre di depan saya sampai uring-uringan, apalagi antrean barisan kami lebih lambat melajunya. Setelah ditelisik, petugas Imigrasinya sudah tua, saudara-saudaraaaa :’(

Penderitaan belum berakhir di situ. Setelah dapat stempel Thailand, saya, Dian, dan Novi, kembali bingung harus mencari di mana bus rombongan yang akan membawa kami ke Bangkok. Lagi-lagi kami memutuskan berjalan terus sambil tengok kanan-kiri, berharap menemukan bule yang bajunya ditempel stiker putih.

Setelah berjalan 500 meter lagi (hoshhhh.. ), kami akhirnya menemukan rombongan. Dan.. Olala.. ternyata kami akan diangkut ke Bangkok dengan van, bukan dengan bus. Maaaak.. kan sudah bayar mahal USD 11.. Hiks. Yang menyebalkan, vannya nggak langsung ada. Kami harus nunggu lebih dari 40 menit, baru vannya datang.


By Dian

Yang menghibur adalah sopir van kami sangat hebat dalam menyetir. Dia bisa dong, nyetir superngebut tanpa bikin pusing dan mual, dan menyalip satu demi satu mobil di depan dengan mulus. Hohoho.. Menempuh perjalanan sekitar 4 jam, kami sampai juga dengan selamat di Khao San Road, Bangkok. Sawadeee... :D

Hujan menyambut kami di Bangkok, Sabtu malam itu -- by Vitri

Comments

  1. Hey,kamuhh....mau dong ikutaaaannn....jangan lupa yah oleh2nya... hihihi :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahahaha.. gih bekpek.. mumpung belom kawin loh :D

      Delete
  2. Seruuuu #apa serem??? Pengen ikut.... :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. seru dan serem say.. Tapi lebih banyak serunya hohohoho

      Delete

Post a Comment