Di Luar Kini Hujan...

Di luar kini hujan. Merekah seperti senyummu malam itu. Saat kita tertatih meringkus rindu yang berjejalan. Lalu jemarimu mulai menuntut hangat genggamanku. Mencari kata-kata yang tersesat di jalanan yang pernah kita lewati. Kamu lalu menungguku bercerita, sembari memainkan sendok dan garpu di piring yang nyaris kosong. Tapi aku memilih merelakan jeda menjadi perantara. Karena rinduku terlalu riuh. Sampai kalimat bahkan tersumbat dalam tenggat. Dan kamu tahu, bagaimana membaca rinduku. Kamu tahu, karena kemudian matamu memeluk angkuhku. Dan aku tahu, rindumu ternyata lebih deras dari hujan di malam itu..

Sabang16, 29 November 2012


Comments