Dunia Kita
Untuk apa berpura-pura, jika bahasa kita bahasa yang lupa pada suku kata. Puisi kita puisi yang tak kenal titik dan penggalan lara. Cerita kita cerita yang tak butuh serambi dan epilog lama. Hasrat kita hasrat yang muncul dalam tidur yang dipeluk mendung.
Untuk apa berlari menjauhi, jika dunia kita dunia yang melepaskan garis pelangi. Waktu kita waktu yang terbang antara petang dan siang lengang. Suara kita suara gerimis yang teredam awan yang lebam. Tawa kita tawa yang melekat dalam jarak yang dibuat dekat.
Untuk apa sudahi hati, jika bahagia kita bahagia yang hangatkan dingin dinihari. Rindu kita rindu yang lari dari kejaran matahari pagi. Tubuh kita tubuh taksa yang tak pernah hendaki sembunyi. Dan cinta kita, cinta yang tak ingat mula dan penghujung jeda..
Comments
Post a Comment