SOTO HAJI MISDAR - Sroto Unik di Tepi Sungai Klawing


Uap masih mengepul dari mangkok putih berukuran sedang yang terhidang di depan kami di Warung Soto Haji Misdar di daerah Bancar, depan Pengadilan Negeri Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis siang lalu. Aroma rempah dan penampilannya menggoda.

Soto Purbalingga -sering disebut sebagai sroto oleh penduduk lokal, memang berbeda dibanding makanan sejenis yang ada di Jawa. Kuah dan rupa makanan ini mengingatkan saya pada sop konro Makassar, karena mengandung kacang tanah yang ditumbuk kasar.

Kuah sroto bercampur tumbukan kacang tanah itu tampak kental meski tak memakai santan. Istri Haji Misdar, Wartini, 52 tahun, mengungkap kuah tersebut diberi 'buket', istilah warga Banyumas untuk menyebut kaldu rebusan daging.

Isi srotonya beragam dan unik. Sroto Haji Misdar tak menggunakan nasi melainkan ketupat, dicampur taoge, daun bawang, bawang goreng, kerupuk, dan irisan daging sapi kecil-kecil. Namun jika Anda tak suka daging sapi, daging ayam bisa jadi pilihan.

Warung yang terletak dekat Sungai Klawing ini juga menyediakan aneka macam lauk tambahan, seperti mendoan khas Purwokerto, dan tahu goreng. Atau Anda juga bisa menaburkan kacang asin di atas sroto, jika ingin sensasi crispy dan tambahan rasa gurih.

Pertama kali dihidangkan, saya sempat ragu bisa menghabiskan sroto yang dihargai Rp 12 ribu per porsinya. Isiannya tampak menggunung, "bersaing" dengan kuah yang menurut saya terlalu sedikit. Benar-benar berbeda dibanding sajian soto dari belahan Jawa lainnya.

Tak hanya tampilannya, citarasa sroto Purbalingga ternyata juga unik. Begitu sampai di lidah, yang menguar adalah rasa gurih dan manis dari kuah buket. Daging sapi yang dicampur dengan jeroan, terasa empuk dan lembut.

Warung Soto Haji Misdar yang berumur lebih dari 30 tahun bisa jadi pilihan Anda saat berwisata ke Purbalingga, maupun sekadar melewati kota yang terkenal dengan bahasa ngapaknya ini. Setiap harinya, warung ini buka pada pukul 09.00-19.00 WIB. "Tapi kalau liburan, biasanya sore srotonya udah habis," kata Wartini.

Sebagai alternatif, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, terkenal pula dengan sotonya. Namun kuahnya berbeda. Jika sroto khas dengan bubuhan kacang tanah yang dihaluskan dan kaldu daging, kuah soto Sokaraja menggunakan santan segar. Pilih saja sesuai selera Anda.

Es durian

Comments

Popular Posts