Dialog Dini Hari

"Mengapa bagi perempuan, pernikahan adalah segalanya?"
"Bagiku tidak."
"Kamu suka pernikahan..."
"Ya aku suka pernikahan, karena aku suka melihat wajah-wajah bahagia itu. Aku suka melihat tatapan mata yang penuh cinta itu. Yang mungkin tatapan mata itu hanya ada sekali seumur hidup."
"Kenapa harus menikah?"
"Karena aku ingin punya anak."
"Aku bisa kasih kamu anak tanpa harus menikah."
"Aku maunya punya anak kalau sudah menikah. Banyak orang sekarang merasa enggak butuh nikah karena bisa ngeseks tanpa nikah. Orang dulu sih mesti nikah dulu biar kebutuhan biologisnya terpenuhi."
"Masa nikah karena kebutuhan biologis aja?"
"Aku kan bicara soal orang zaman dulu. Enggak usah tersindir."
"Apa alasanmu kalau nanti akhirnya nikah?"
"Aku mau kalau gituan sama kamu, dihitung pahala. Enak kan?"

Kalimat terakhir seharusnya terucap: Aku pengin bikin keluarga kecil yang hebat sama kamu. Mau dengar suara kamu tiap pagi. Mau kamu selalu jadi teman diskusiku, teman berantemku soal banyak hal, partner sejalan untuk bikin hidup jadi lebih baik, teman hidup yang kompak untuk ngadepin masalah.. Dan kamu itu, ah, susah dicari gantinya. Mau kamu gendut, bawel, ngeselin, manja, kalau ngomong kayak orang marah, suka nyela-nyela perutku lah, cerewetku lah, tapi ya, kamu itu istimewa. Sama kamulah aku tahu, kalau menyayangi orang apa adanya itu luar biasa. Susahnya. Hahahahaha.. Becanda.

Sudirman,
17 Oktober 2013

Comments