Lima Keberuntungan
Pernah nggak, kamu merasa sangat stres, tapi pada akhirnya, kamu bersyukur karena semuanya berjalan lancar dan serba dimudahkan? Nah itu yang saya rasakan kemarin.
Bermula dari BBM Mas Kalim, redaktur saya di desk Gaya Hidup, Senin petang. "Neng, deadline tulisan edsus 100 destinasi wisata besok (Selasa, 22 Okt 03) ya, selamat berjuang!". Saya yang lagi migren pun langsung shock cetar membahana. "Lhoh, besok to Mas? Huaaaaa...."
Jadi saya kejatahan bikin lima tulisan, masing-masing 1500 karakter. Kesannya gampang sih ya, sedikit sih ya karakternya, tapi masalahnya, SAYA BELUM NEMU NARSUM SAMA SEKALI. Saya pun langsung ngecek daftar perencanaan yang dikirimkan Mas Kalim. Ternyata betul, di kolom saya enggak ada rekomendasi orang yang bisa saya wawancarai. Padahal di kolom penulis lain ada.
Saya pun langsung heboh sendiri seperti biasa. BBM pacar, Dika, Nindy, dan ngeributin Dian. Setelah tenang, baru saya berpikir jernih. Oke, coba minta bantuan Mbak Dina @duaransel di Twitter ah. Alhamdulillah, ada kabar baik. Seorang bernama Farchan Noor Rochman yang baik hati membalas tuit RT Mbak Dina. Dia bilang pernah trekking ke Taman Nasional (TN) Lore Lindu. Alhamdulillah pertama!
Setelah itu, saya langsung sms sejumlah reporter Tempo di daerah. Bang Jeri Omona dari Papua, menyarankan saya wawancara kawannya, Bang Muhammad Abdul Syah, soal TN Wasur. Hamdalah.. Keberuntungan kedua!
Maka Selasa siang, saya pun menyambangi kantor dengan bahan yang 50 persen saja belum. Saya minta narsum ke Dika dan Anton, namun kebetulan narsum yang disarankan, lagi sibuk. Haduh piyeeee.. Jerit batin saya *halah lebay kayak punya batin aja*
Sambil nunggu jawaban dari narsum Anton dan Dika, saya akhirnya iseng ngenet. Di sanalah saya menemukan situs TN Betung Kerihun, Kalimantan Barat. Ada nomer kontak kantornya. Saya bismillah aja telpon. Ya siapa tahu sih diangkat, walau itu udah sore, di luar jam kerja. Daaaan.. tadaaaa. Diangkat dong telpon saya. Bapak pengelola Betung Karihun bilang lagi main pingpong di kantor, jadi belum pulang.. Syukurlah.. Keberuntungan ketiga :)
Sukses dengan metode ini, saya coba telpon nomer yang tertera di situs TN Bogani Nani Wartabone. Sayang enggak diangkat hiks. Saya entah gimana malah kesambet telpon seorang guide TN tersebut, yang dengan baik hati menerangkan banyak hal soal Bogani Nani Wartabone. Huaaaa keberuntungan keempat.
Nah ini yang paling bikin saya hopeless. TN Manupeu Tanah Daru di Sumba. Udah enggak punya situs, enggak ada pula blog yang menuliskan soal TN itu, tercantumkan nomer kontaknya. Di tengah keputusasaan, saya dapat sms dari Mas Farchan (narsum pertama). Dia kasih saya nomer telpon pengelola ekosistem hutan TN Manupeu! Yihaaaaaa! Keberuntungan kelima!
Pukul 20.15, saya akhirnya mulai mengetik. Alhamdulillah lancar, walau pada jam yang sama sehari sebelumnya, saya masih enggak punya bekal apa-apa. Hehehee.. Makasih Tuhan dan orang-orang baik yang membantuku hari ini! Love you all!!
Bermula dari BBM Mas Kalim, redaktur saya di desk Gaya Hidup, Senin petang. "Neng, deadline tulisan edsus 100 destinasi wisata besok (Selasa, 22 Okt 03) ya, selamat berjuang!". Saya yang lagi migren pun langsung shock cetar membahana. "Lhoh, besok to Mas? Huaaaaa...."
Jadi saya kejatahan bikin lima tulisan, masing-masing 1500 karakter. Kesannya gampang sih ya, sedikit sih ya karakternya, tapi masalahnya, SAYA BELUM NEMU NARSUM SAMA SEKALI. Saya pun langsung ngecek daftar perencanaan yang dikirimkan Mas Kalim. Ternyata betul, di kolom saya enggak ada rekomendasi orang yang bisa saya wawancarai. Padahal di kolom penulis lain ada.
Saya pun langsung heboh sendiri seperti biasa. BBM pacar, Dika, Nindy, dan ngeributin Dian. Setelah tenang, baru saya berpikir jernih. Oke, coba minta bantuan Mbak Dina @duaransel di Twitter ah. Alhamdulillah, ada kabar baik. Seorang bernama Farchan Noor Rochman yang baik hati membalas tuit RT Mbak Dina. Dia bilang pernah trekking ke Taman Nasional (TN) Lore Lindu. Alhamdulillah pertama!
Setelah itu, saya langsung sms sejumlah reporter Tempo di daerah. Bang Jeri Omona dari Papua, menyarankan saya wawancara kawannya, Bang Muhammad Abdul Syah, soal TN Wasur. Hamdalah.. Keberuntungan kedua!
Maka Selasa siang, saya pun menyambangi kantor dengan bahan yang 50 persen saja belum. Saya minta narsum ke Dika dan Anton, namun kebetulan narsum yang disarankan, lagi sibuk. Haduh piyeeee.. Jerit batin saya *halah lebay kayak punya batin aja*
Sambil nunggu jawaban dari narsum Anton dan Dika, saya akhirnya iseng ngenet. Di sanalah saya menemukan situs TN Betung Kerihun, Kalimantan Barat. Ada nomer kontak kantornya. Saya bismillah aja telpon. Ya siapa tahu sih diangkat, walau itu udah sore, di luar jam kerja. Daaaan.. tadaaaa. Diangkat dong telpon saya. Bapak pengelola Betung Karihun bilang lagi main pingpong di kantor, jadi belum pulang.. Syukurlah.. Keberuntungan ketiga :)
Sukses dengan metode ini, saya coba telpon nomer yang tertera di situs TN Bogani Nani Wartabone. Sayang enggak diangkat hiks. Saya entah gimana malah kesambet telpon seorang guide TN tersebut, yang dengan baik hati menerangkan banyak hal soal Bogani Nani Wartabone. Huaaaa keberuntungan keempat.
Nah ini yang paling bikin saya hopeless. TN Manupeu Tanah Daru di Sumba. Udah enggak punya situs, enggak ada pula blog yang menuliskan soal TN itu, tercantumkan nomer kontaknya. Di tengah keputusasaan, saya dapat sms dari Mas Farchan (narsum pertama). Dia kasih saya nomer telpon pengelola ekosistem hutan TN Manupeu! Yihaaaaaa! Keberuntungan kelima!
Pukul 20.15, saya akhirnya mulai mengetik. Alhamdulillah lancar, walau pada jam yang sama sehari sebelumnya, saya masih enggak punya bekal apa-apa. Hehehee.. Makasih Tuhan dan orang-orang baik yang membantuku hari ini! Love you all!!
Kadang-kadang saya juga mengalaminyaa kaka..
ReplyDeleteRasa bersyukurnya tak terhingga ya say :D
Delete