Bersyukur

Saya kemarin baca cuitnya Anggi. Dia bilang, dia sekereta dengan anak yang menderita Thalasemia. Melihat itu, dia merasa "jahat" jika masih banyak mengeluh pada Tuhan.

Setelah itu saya jadi ingat kalau kadang saya masih suka mengeluhkan hal-hal kecil yang -ya ampun- sebenarnya remeh sekali. Misal "Haduuuh jauh banget tempat wawancaranya..". "Haduuh, narsumnya susah dihubungi..". "Haduh pengin makan itu tapi kok warungnya tutup..". "Haduuuh dress-nya kesempitan (ya iyalah badan lo melembung gitu, Pit!).".

What the hell.

Enggak boleh lagi lah mengeluh karena hal-hal temeh seperti itu. Kalau pas mengeluh, malu lah sama orang yang penderitaannya jauuuuuh lebih ngeri dibanding saya. Saya punya keluarga superhebat yang menyenangkan dan -kalau kata Puput- keluarga percontohan, huahahahaha.. Teman-teman yang luar bisa menggemaskan dan sinting. Pacar tersayang yang ngeselin tapi ngangenin.

Ah ya, mulailah bersyukur dari hal-hal kecil. Misal, saat bangun pagi kamu masih bisa melihat orang yang kamu sayang dengan baik, masih bisa mencium bau kopi panas dengan baik, mendengar suara lagu dengan baik, masih bisa merasakan sentuhan dengan baik..

Dan yah, mungkin harus memperbanyak kata alhamdulillah ya mulai sekarang :)


Comments