Dan Gaji Mereka Pun Akan Merangkak Naik..
Saya langsung shock saat membaca berita kompas.com. Judulnya, "Gaji PNS, TNI, dan Polri akan naik 10 Persen". Dan dalam tubuh berita dijelaskan, kenaikan itu diberikan pemerintah agar ketiganya bisa bekerja lebih baik lagi.
Oh come on! Kepala saya langsung panas rasanya begitu membaca itu! Naik? Lagi? 10 Persen?? Pak Presiden yang terhormat, Pak EE Mangindaan yang terhormat, Pak Agus Marto yang terhormat, apakah itu -kenyataan?
Pak Beye, Pak EE, Pak Agus.. Saya memang orang biasa yang tidak tahu sama sekali pertimbangan kalian yang terhormat, hingga akhirnya memutuskan gaji PNS, TNI, dan Polri, berhak naik 10% tahun depan. Tapi Pak, itu sungguh melukai rasa keadilan kami warga biasa.. Kami yang setiap hari disuguhi perkara korupsi penyelenggara negara.. Kami yang setiap hari terus bersabar dengan kondisi sosial-ekonomi yang tak kunjung membaik..
Pak Beye, Pak EE, Pak Agus.. Saya sakit sekali membaca berita itu. Bukan karena saya membeci profesi itu. Bukan, Pak. Saya percaya masih ada polisi, tentara, dan PNS yang baik.. Tapi Pak, bukankah anda semua tahu, jumlah mereka yang tidak baik sepertinya semakin hari semakin membuncah..
Pak, saya tahu remunerasi sudah mulai diberikan. Saya, walau berat mengungkapkannya, terus berusaha tidak suuzon dengan bertambahnya pundi-pundi pak polisi, pak tentara, dan pak PNS. Tapi yang saya lihat di lapangan berkebalikan dengan itu, Pak..
Lihat itu, masih banyak polisi yang main semprit di jalanan, Pak. Lalu banyak jenderal-jenderal yang dikabarkan ber-rekening gendut dan terlibat penghentian sejumlah kasus. Dan banyak tentara yang main serang sembarangan di pelosok negeri ini. Menyiksa warga tanpa mengingat kemanusiaan.
Lalu pegawai-pegawai berseragam itu, Pak. Di mana mereka saat jarum jam belum menyentuh angka 4 sore? Dan sidang-sidang di Pengadilan Tipikor itu Pak, lama-lama bisa membuat saya gila. Pusing saya mendengar mereka yang dibayar dengan uang negara itu, mencopet uang pajak rakyat sesuka hatinya.
Saya tidak mengerti, di mana nurani mereka? Di mana rasa iba mereka, pada rakyat yang sudah mengucurkan peluh demi bisa membayar pajak dan menggaji mereka? Di mana keadilan psikologis dari orang-orang yang begitu disayangi negara dengan limpahan gaji tambahan, gaji ke-13, dan remunerasi itu?
Pak Beye, Pak EE, Pak Agus, apakah kenaikan gaji 10 persen itu bapak-bapak yakin bisa jadi solusi memperbaiki negeri ini? Bisa menguntungkan kami rakyat yang hanya bisa jadi penonton ini? Adakah jaminannya, Pak? Atau, memang selamanya kami rakyat hanya bertugas mempertanyakan?
Comments
Post a Comment