Brides Maids: Monster Itu Bernama Iri Hati

Akhirnya, ada juga film drama komedi romantis Hollywood yang baru yang bikin saya tersenyum senang, hehe.. Film itu berjudul Brides Maids, yang saya beli karena kovernya menampilkan enam cewek pakai baju pink :)

Sentral dari film ini adalah Annie (Kristen Wiig), cewek 30-an tahun yang hidupnya sekilas tampak menyenangkan. Dia punya pekerjaan, ibu yang baik hati, sahabat perempuan bernama Lilian (Maya Rudolph), dan partner bercinta yang seksi namun tidak mau terikat padanya.

Namun semua itu berubah jadi mimpi buruk, seiring dengan rencana pernikahan Lilian dengan Dough. Di sinilah Annie dihadapkan pada monster yang selama ini bersembunyi di dalam dirinya. Monster itu bernama sifat iri hati dan rendah diri. Oleh sutradara Paul Feig, monster Annie kemudian "ditandingkan" dengan sosok eksentrik bernama Helen.

Tibalah hari Lilian mengadakan pesta pertunangan, dan memilih Annie sang sahabat sebagai maid of honor. Annie dipercaya Lilian untuk memimpin grup pengiring pengantin perempuan yang beranggotakan Helen, Rita, Becca, dan Megan.

Lumayan juga cara Feig membuat jalin cerita film ini sedikit lebih kompleks, namun tetap lucu sehingga membuat kita pada sejumlah momen menjadi tersindir, tertawa, atau bahkan merasa "Ooooh...".

Rita yang seksi dan blonde diceritakan sudah punya tiga anak, namun merasa ada yang salah dengan keluarganya. "I have cook for the family, but my kid said he wants to order pizza.." curhatnya pada Becca, yang diposisikan Feig sebagai sosok perempuan baik hati dan punya suami oke.

Adapun Megan, calon adik ipar Lilian, diceritakan sebagai sosok perempuan mandiri yang kuat dan tangguh. Beda dengan Helen, si "musuh Annie" yang "Barbie wannabe": cantik, punya suami superkaya, dan multitalenta. Si Helen inilah yang sejak awal diceritakan selalu pengin mengalahkan Annie.

Konflik dimulai saat Helen secara licik (dan cerdik) mencurangi Annie dalam sejumlah kesempatan mendampingi Lilian mempersiapkan pernikahan. Di sinilah monster di dalam diri Annie muncul.

Dan? Semua berantakan, tentu saja. Annie perang mulut begitu hebat dengan Lilian, hingga Lilian memutuskan untuk tidak mengundang Annie ke pernikahannya.

Di dalam carut-marut itu, muncul seorang polisi bernama Rhodes, yang karena sejumlah kebetulan berkenalan dengan Annie. Wow, sebenarnya saya membayangkan tokoh utamanya lebih seksi dari si pemeran Rhodes (saya lupa nama pemerannya).

Annie dan Rhodes pun akhirnya kencan, dan bercinta tentu saja. Hehe.. Tapi karena masih galau, Annie belum siap menjalin hubungan serius dengan Rhodes yang sempurna. Apalagi ia masih berhubungan dengan partner bercintanya yang lama (yang saya lupa namanya juga, hehe..).

Ada banyak bagian yang saya sukai dari film ini. Pertama adalah saat Annie berusaha cari perhatian Rhodes di jalan raya, sementara Rhodes mati-matian menahan diri tidak mempedulikannya. Annie yang nggak mau kalah, akhirnya sampai nyetir dengan telanjang dada, dan mobilnya sengaja ditabrakkan ke mobil polisi Rhodes. Hehe..

Kedua, adalah saat Annie tertawa melihat Helen menangis, tapi akhirnya mereka jadi saling menyadari kesalahan masing-masing. Ketiga adalah momen pernikahan Lilian, yang menurut saya sangat romantis. Bayangkan saja, Lilian dan Dough mengikat janji di ATAS kolam renang yang dekorasinya cantiiiik sekali.

Keempat, adalah saat Rhodes akhirnya mengalah dengan egonya, dan menjemput Annie di pernikahan Lilian. Suka banget saat Annie yang norak, minta sirine mobil polisi Rhodes dinyalakan selama mereka ada di dalamnya, hehe..

Terakhir, saya suka adegan percakapan Annie dan Lilian di kafe. Keduanya ngobrol ringan soal kebiasaan Annie yang selama ini hobi menjalin hubungan tanpa status dengan cowok. Padahal kan umurnya sudah kepala tiga.

Lilian: You should make a room to someone who really nice to you, Annie.. | Annie: But he's hot. And we're just having fun. And I like that, Lil!

Film ini akan menyenangkan jika ditonton saat kita sedang agak galau. Efeknya benar-benar dramatis di hati, hehe.. Selamat menonton, ya.. Bagus kok filmnya :)

Comments