Ini Cerita Galauku.. Apa Cerita Galaumu?
Posting blog saya masih seputar kegalauan saya nih.. hehe.. (iya muntah nggak apa-apa). Hari ini seperti de javu. Saya pernah ngalamin kayak gini, tapi entah kapan. Yang jelas saya cuma ingin dua hal: menyenangkan diri sendiri dan tertawa.
Sejak semalam sebenarnya saya udah mulai pusing dan nggak jelas. Jadilah saya minta pak sopir taksi mampir ke Circle K Tebet, deket kosan, untuk cari cemilan menenangkan. Turun dari taksi, saya sempet hampir ketabrak motor yang melaju dr arah Tebet Barat, karena memang saya sempet mematung nggak jelas gitu di tengah jalan.
Mungkin mas pengendara motor sempet ngira saya sejenis Patung Pancoran yang item, gedhe, nggak bergerak di tengah jalan. Tapi untunglah masnya segera sadar kalau saya hanya perempuan cantik yang sedang galau, dan mendadak kehilangan arah.
Setengah limbung dan masih agak terpukul nyaris tertabrak motor, saya pun berjalan ke arah Circle K. Di dalam toko, saya lanjutkan kegalauan saya. Entah apa yang terjadi, saya lama berdiri di depan rak pembalut. Duh beneran saya nggak ngerti kenapa. Untungnya ada bapak-bapak yang nggak sengaja nabrak punggung saya, hingga akhirnya saya tersadar dari godaan si hantu pembalut.
Saya pun segera tersadar, dan melangkah ke arah kulkas Walls. Cornetto rasa stroberi cheesecake jadi pilihan saya. Menjilat es krim warna pink di tengah kegalauan, bener-bener ampuh menyempurnakan kesedihan saya. Saya pun sampai berpikir, apa rasanya kalau yang saya jilat itu bukan eskrim, tapi dia. Eh bukan. Maksud saya, apa rasanya kalau saya bisa menikmati es krim merah muda ini dengannya.
Maka selanjutnya saya tertidur (iya memang nggak nyambung..). Dan saat bangun, kegalauan makin menyengat di kepala. Karena sudah telanjur janji pada Alie untuk mewakili dia ambil hadiah di TMC Polda, saya memaksakan diri mandi. Ternyata enak ya mandi kalau lagi galau. Bisa sambil nangis, trus ketawa sendiri, trus nangis lagi, trus baru sikat gigi. Pokoknya enak.
Di perjalanan menuju Polda, saya sempet SMS Aan lagi. Tapi karena suatu alasan kami nggak jadi ketemuan malam ini. Maka saya pun sms Nindy, dan mengajaknya galau di Plangi. Tapi ternyata dia lagi nyeri mens dan nggak kuat geser pantat ke sini. Arie tadi mau nemenin, tapi dia kelamaan makanya saya tinggal duluan ke Plangi. Muti juga lagi kerja dan bisanya baru malam.
So here I am, bengong di Lantai 3A Plasa Semanggi, berteman Si Putih (leptop saya), sebotol Mi-U, dan lasagna. Seperti lahir yang kita jalani sendiri, mungkin memang galau juga harus kita jalani seorang diri....
Sejak semalam sebenarnya saya udah mulai pusing dan nggak jelas. Jadilah saya minta pak sopir taksi mampir ke Circle K Tebet, deket kosan, untuk cari cemilan menenangkan. Turun dari taksi, saya sempet hampir ketabrak motor yang melaju dr arah Tebet Barat, karena memang saya sempet mematung nggak jelas gitu di tengah jalan.
Mungkin mas pengendara motor sempet ngira saya sejenis Patung Pancoran yang item, gedhe, nggak bergerak di tengah jalan. Tapi untunglah masnya segera sadar kalau saya hanya perempuan cantik yang sedang galau, dan mendadak kehilangan arah.
Setengah limbung dan masih agak terpukul nyaris tertabrak motor, saya pun berjalan ke arah Circle K. Di dalam toko, saya lanjutkan kegalauan saya. Entah apa yang terjadi, saya lama berdiri di depan rak pembalut. Duh beneran saya nggak ngerti kenapa. Untungnya ada bapak-bapak yang nggak sengaja nabrak punggung saya, hingga akhirnya saya tersadar dari godaan si hantu pembalut.
Saya pun segera tersadar, dan melangkah ke arah kulkas Walls. Cornetto rasa stroberi cheesecake jadi pilihan saya. Menjilat es krim warna pink di tengah kegalauan, bener-bener ampuh menyempurnakan kesedihan saya. Saya pun sampai berpikir, apa rasanya kalau yang saya jilat itu bukan eskrim, tapi dia. Eh bukan. Maksud saya, apa rasanya kalau saya bisa menikmati es krim merah muda ini dengannya.
Maka selanjutnya saya tertidur (iya memang nggak nyambung..). Dan saat bangun, kegalauan makin menyengat di kepala. Karena sudah telanjur janji pada Alie untuk mewakili dia ambil hadiah di TMC Polda, saya memaksakan diri mandi. Ternyata enak ya mandi kalau lagi galau. Bisa sambil nangis, trus ketawa sendiri, trus nangis lagi, trus baru sikat gigi. Pokoknya enak.
Di perjalanan menuju Polda, saya sempet SMS Aan lagi. Tapi karena suatu alasan kami nggak jadi ketemuan malam ini. Maka saya pun sms Nindy, dan mengajaknya galau di Plangi. Tapi ternyata dia lagi nyeri mens dan nggak kuat geser pantat ke sini. Arie tadi mau nemenin, tapi dia kelamaan makanya saya tinggal duluan ke Plangi. Muti juga lagi kerja dan bisanya baru malam.
So here I am, bengong di Lantai 3A Plasa Semanggi, berteman Si Putih (leptop saya), sebotol Mi-U, dan lasagna. Seperti lahir yang kita jalani sendiri, mungkin memang galau juga harus kita jalani seorang diri....
Comments
Post a Comment