Seandainya Hari Ini Saya Tiba-Tiba Mati
Seandainya tiba-tiba hari ini kamu atau saya mati, seperti apa ya rasanya? Apa yang kamu sesali karena belum kamu lakukan? Siapa orang yang paling sedih kamu tinggalkan?
Saya pasti menyesal karena beberapa kali meninggalkan shalat fardu, tidak konsentrasi saat solat, selalu buru-buru melepaskan mukena dan mempercepat doa, tidak rajin mengaji, tidak rajin shalat malam.. Dan saya pastinya deg-degan, gimana menghadap malaikat di kuburan nanti. Ya Allah, siksa kubur kayak apa ya.. Saya kan enggak punya bekal yang cukup..
Saya juga pastinya merasa sedih karena meninggal di saat saya tinggal di kota yang berbeda dari orang tua. Saya pasti sedih karena nggak ada kesempatan untuk pamitan dan minta maaf ke orang tua, dan dua adik saya, Sofie dan Alya, dan mbah putri. Kalau saya mati karena sakit, mungkin saya ada kesempatan mengucap sayang ke mereka. Kalau mendadak?
Yang jelas, saya jadi merasa barang-barang yang saya beli itu jadi sia-sia dan nggak ada gunanya. Ya emang sih, semasa hidup saya bisa menggunakan barang-barang itu. Tapi kan ya setelah itu barang-barang tersebut nggak berguna di kuburan. Saya hanya seorang diri, berkalang tanah. Itu sangat mengerikan..
Intinya adalah, saya tidak dan belum siap mati. Saya nggak punya bekal apa-apa. Saya bukan orang alim yang mungkin punya bekal ibadah banyak untuk menghadap Tuhan. Saya juga bukan mereka yang tak percaya Tuhan sehingga tak peduli dengan adanya kehidupan setelah mati. Orang setengah-setengah seperti saya ini memang ngehe, ya.. hehe..
Pict from: sleepaholic-oye.blogspot.com
Saya pasti menyesal karena beberapa kali meninggalkan shalat fardu, tidak konsentrasi saat solat, selalu buru-buru melepaskan mukena dan mempercepat doa, tidak rajin mengaji, tidak rajin shalat malam.. Dan saya pastinya deg-degan, gimana menghadap malaikat di kuburan nanti. Ya Allah, siksa kubur kayak apa ya.. Saya kan enggak punya bekal yang cukup..
Saya juga pastinya merasa sedih karena meninggal di saat saya tinggal di kota yang berbeda dari orang tua. Saya pasti sedih karena nggak ada kesempatan untuk pamitan dan minta maaf ke orang tua, dan dua adik saya, Sofie dan Alya, dan mbah putri. Kalau saya mati karena sakit, mungkin saya ada kesempatan mengucap sayang ke mereka. Kalau mendadak?
Yang jelas, saya jadi merasa barang-barang yang saya beli itu jadi sia-sia dan nggak ada gunanya. Ya emang sih, semasa hidup saya bisa menggunakan barang-barang itu. Tapi kan ya setelah itu barang-barang tersebut nggak berguna di kuburan. Saya hanya seorang diri, berkalang tanah. Itu sangat mengerikan..
Intinya adalah, saya tidak dan belum siap mati. Saya nggak punya bekal apa-apa. Saya bukan orang alim yang mungkin punya bekal ibadah banyak untuk menghadap Tuhan. Saya juga bukan mereka yang tak percaya Tuhan sehingga tak peduli dengan adanya kehidupan setelah mati. Orang setengah-setengah seperti saya ini memang ngehe, ya.. hehe..
Pict from: sleepaholic-oye.blogspot.com
kalo tiba2 mati.. ingat-ingat "this is your captain Jeffrey Adrian speaking from the COCKpit.."
ReplyDeleteah Iboyy.. si kapten ganteng itu kalo ngangenin yaaah.. *geje
Delete