Ramadan, Mereka Berdamai dengan Keadaan
Jakarta - Ada yang berbeda dari penampilan Wa Ode Nurhayati dalam dua sidang terakhir di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Politikus Partai Amanat Nasional itu belakangan tampil modis dengan setelan gamis berwarna cerah, dipadu jilbab yang dimodifikasi sesuai gaya hijab yang sedang tren.
Selidik punya selidik, dalaman jilbab -biasa disebut "inner ninja"- yang dikenakan Nurhayati adalah hasil buah karyanya selama mendekam di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur. "Saya menjahit dalaman ninja sambil menunggu buka puasa," ujarnya. "Kalau di luar tahanan, belum tentu bisa begitu."
Selama Ramadan, sudah delapan inner ninja yang diproduksi Nurhayati. Ia mengaku perlu waktu sehari penuh untuk membuat inner ninja pertamanya. Namun setelah terbiasa, satu inner ninja bisa dihasilkannya hanya dalam waktu tiga jam. Bahan dan alat jahit dia dapat dari keluarganya ketika datang menjenguk.
Saking asyiknya menjahit, Nurhayati merasa puasa yang dia jalani dari balik jeruji, tak terlalu berat. "Kadang karena keasyikan jahit, saya sampai lupa buka puasa. Terima tamu pun bahkan sampai malas, kalau bukan suami, hehehe.." kata bekas anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat yang tengah dalam proses sidang kasus suap.
Nurhayati tak menampik, menjalani puasa di penjara sempat menyiksa batinnya. Apalagi, ia mengaku, selama ini terbiasa menghabiskan malam Ramadannya di masjid untuk beri'tikaf atau berdiam diri. Kebiasaan itu tak lagi bisa dia lakukan lantaran blok tahanannya digembok petugas. Ayat-ayat Al-Quran pun terpaksa ia lafalkan lirih di dalam selnya.
"Satu yang saya sesalkan adalah tidak bisa beribadah rutin di masjid dengan keluarga. Tapi hikmahnya, saya diminta untuk sabar, ikhlas dan tidak terluka, bijaksana, dan bahagia tanpa identitas apapun," ujar Nurhayati. "Saya berusaha meyakinkan diri, Allah ingin kebaikan ketika kita diuji."
Sama seperti Nurhayati, tersangka kasus korupsi anggaran di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Pemuda dan Olahraga Angelina Sondakh juga mengaku sempat tertekan menjalani Ramadan tanpa ketiga buah hatinya. Meskipun demikian, Putri Indonesia 2001 itu belakangan pasrah dan menerima keadaan.
Menurut informasi yang terkumpul, Angelina tak pernah absen menjalankan ibadah salat malam. Ia disebut-sebut rutin bangun tidur pukul 02.30 WIB untuk salat, mengaji, berzikir, hingga tiba waktu sahur. Setelah sahur, politikus Partai Demokrat itu juga selalu mendirikan salat Subuh dan menghabiskan waktu lama untuk berdoa.
Pengacara Angelina, Teuku Nasrullah, tak menepis kliennya sempat mengeluh berat menjalani puasa di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun kondisi itu tak bertahan lama. "Dia pada akhirnya memilih berdamai dengan keadaan," ujar Nasrullah.
ISMA SAVITRI | TRI SUHARMAN
*sudah dimuat di Koran Tempo*
Selidik punya selidik, dalaman jilbab -biasa disebut "inner ninja"- yang dikenakan Nurhayati adalah hasil buah karyanya selama mendekam di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur. "Saya menjahit dalaman ninja sambil menunggu buka puasa," ujarnya. "Kalau di luar tahanan, belum tentu bisa begitu."
Selama Ramadan, sudah delapan inner ninja yang diproduksi Nurhayati. Ia mengaku perlu waktu sehari penuh untuk membuat inner ninja pertamanya. Namun setelah terbiasa, satu inner ninja bisa dihasilkannya hanya dalam waktu tiga jam. Bahan dan alat jahit dia dapat dari keluarganya ketika datang menjenguk.
Saking asyiknya menjahit, Nurhayati merasa puasa yang dia jalani dari balik jeruji, tak terlalu berat. "Kadang karena keasyikan jahit, saya sampai lupa buka puasa. Terima tamu pun bahkan sampai malas, kalau bukan suami, hehehe.." kata bekas anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat yang tengah dalam proses sidang kasus suap.
Nurhayati tak menampik, menjalani puasa di penjara sempat menyiksa batinnya. Apalagi, ia mengaku, selama ini terbiasa menghabiskan malam Ramadannya di masjid untuk beri'tikaf atau berdiam diri. Kebiasaan itu tak lagi bisa dia lakukan lantaran blok tahanannya digembok petugas. Ayat-ayat Al-Quran pun terpaksa ia lafalkan lirih di dalam selnya.
"Satu yang saya sesalkan adalah tidak bisa beribadah rutin di masjid dengan keluarga. Tapi hikmahnya, saya diminta untuk sabar, ikhlas dan tidak terluka, bijaksana, dan bahagia tanpa identitas apapun," ujar Nurhayati. "Saya berusaha meyakinkan diri, Allah ingin kebaikan ketika kita diuji."
Sama seperti Nurhayati, tersangka kasus korupsi anggaran di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Pemuda dan Olahraga Angelina Sondakh juga mengaku sempat tertekan menjalani Ramadan tanpa ketiga buah hatinya. Meskipun demikian, Putri Indonesia 2001 itu belakangan pasrah dan menerima keadaan.
Menurut informasi yang terkumpul, Angelina tak pernah absen menjalankan ibadah salat malam. Ia disebut-sebut rutin bangun tidur pukul 02.30 WIB untuk salat, mengaji, berzikir, hingga tiba waktu sahur. Setelah sahur, politikus Partai Demokrat itu juga selalu mendirikan salat Subuh dan menghabiskan waktu lama untuk berdoa.
Pengacara Angelina, Teuku Nasrullah, tak menepis kliennya sempat mengeluh berat menjalani puasa di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun kondisi itu tak bertahan lama. "Dia pada akhirnya memilih berdamai dengan keadaan," ujar Nasrullah.
ISMA SAVITRI | TRI SUHARMAN
*sudah dimuat di Koran Tempo*
Comments
Post a Comment