Seteguk Sajak


Malam ini seperti sebelumnya, kami ketak-ketik kerjaan. Lelah membaca yang serius-serius, saya lalu mencari sajak Joko Pinurbo. Saya belum baca banyak, tapi karena alasan yang susah dijelaskan, terpikat pada satu ini di tengah jalan.

Surat Kau

Kau tak ada di kakiku
ketika aku membutuhkan langkahmu
untuk merambah rantauku.

Kau tak ada di tanganku
ketika aku membutuhkan jarimu
untuk menggubah gundahku.

Kau tak ada di sarungku
ketika aku membutuhkan jingkrungmu
untuk meringkus dinginku.

Kau tak ada di bibirku
ketika aku membutuhkan aminmu
untuk meringkas inginku. 

Kau tak ada di mataku
ketika aku membutuhkan pejammu
untuk merengkuh tidurku.

Mungkin kau sudah menjadi aku
sehingga tak perlu lagi aku menanyakanmu.

(2013)

Comments

Post a Comment