Yes Or No: Film Thai Pertama yang Bikin Males :p


 Saya kayaknya agak labil soal selera film. Dulu pernah sukaaaaa banget film-film kolosal macam Indiana Jones dll. Lalu selera saya bergeser ke film drama comedy.. Lalu geser lagi ke Bollywood.. Lalu geser lagi ke drama Korea.. dan sekarang lagi seneng-senengnya nonton film produksi Thailand. Hohoho

Film Thailand bisa dibilang ciamik banget kemasannya. Cowoknya ganteng-ganteng (ihiy...) dan ceritanya bikin senyum-senyum.. Dari sederet film Thai yang sudah saya tonton selama ini, so far nggak ada yang mengecewakan. Mulai dari Bangkok Traffic Love Story (BTLS), Crazy Little Thing Called Love (CLTCL), Hello Stranger (HS), Suckseed, Little Commedian, sampai Best of Times (BOT), keren buanget endingnya.

Tapiiiiii.. Track record kekerenan film Thai putus (semoga untuk sementara) setelah saya nonton film Yes Or No (YON). Saya beli film itu nggak sengaja. Seperti biasa, tiap mampir Blok M, saya sempetin mampir lapak DVD bajakan dan tanya, “Mbak, film Thai baru dong?”. Dan kemarin2 film YON itulah yang saya dapat.

Well, film ini sebenernya cukup unik idenya. Which is cerita soal proses jatuh cintanya lesbian. Pai (cewek kuliahan) tinggal sekamar sama Kim (satu kampus tapi beda jurusan). Si Pai ini cewek banget mulai dari cara ngomong dan gaya fesyennya. Beda dengan Kim yang sangaaaaaat tomboi. Astaga, saya sendiri nggak percaya Kim ini perempuan. Buset dah ni cewek nggak punya dada!



Semula, Pai risih dengan Kim yang tomboi banget Tapi lama-lama, Pai malah naksir sama Kim. Mereka pun pacaran! Wkwkwk.. Alhasil, layaknya orang pacaran kebanyakan, mereka pun jalan bareng, saling cemburu, berciuman, foto-foto alay berdua, dsb.. sampai akhirnya ibunya Pai tahu kalau putrinya disorientasi seksual.

Bisa ditebak, ibunya Pai pun meminta Kim menjauhi putrinya. Tapi Pai nggak mau tahu. Dia pun lebih memilih untuk melawan sang ibu dan melanjutkan hubungannya dengan Kim. And the story ends.

Huaaaa... kesel sama endingnya! Padahal sebenernya Pai itu ditaksir banget sama temen masa kecilnya yang ganteng.. hihihi.. Yah tapi mungkin ending “bahagia” itu memang sengaja dipilih si sutradara untuk ngasih alternatif ke pemirsa yang selama ini terbiasa dengan ending seorang lelaki dan perempuan mengikat janji pernikahan di altar :p

Anyway, saya pengen berburu drama Thai yang lain, ah. Siapa tahu endingnya nggak bikin males lagi, hehehe. Syukur-syukur aktornya BTLS yang ganteng dan mature itu main lagi *nelen ludah*

Sawadee...

Comments

Popular Posts