Ulah Mata

article-directoryy.blogspot.com

Beberapa hari lalu, saya dan Dian kompak bengong saat menonton tayangan infotainment yang memutar gosip Prabu Revolusi dan -ehm- calon istrinya, Zee Zee Shahab, yang sedang mempersiapkan pernikahan.

Iya sih, kami agak jeles karena ada satu lagi lajang oke akan menikah. Tapi sebenarnya alasan kami menunda mata untuk berkedip bukan itu. So? Kami sama-sama takjub dengan cara Prabu memandang Zee Zee yang bikin kami pengin teriak, "Huaaaaa.. Mau dong dipandang kayak gitu!"

Fyi, adegan itu memperlihatkan Zee Zee tengah fitting kebaya pernikahan. Sementara Prabu, yang duduk di ruangan itu, terus tersenyum penuh arti pada sang calon istri. Ia memandang dengan tatapan "sumpah-bidadari-cantik-ini-yang-bakal-saya-nikahi!"

Tanpa sadar saya pun ngikik melihat ulah mata si Prabu! Saya melirik Dian, dan sobat saya itu juga senyum-senyum sendiri. Geje banget emang kami. Tapi asli, memang cara Prabu memandang Zee Zee bikin salah tingkah. Hahahahahaa.. *kok gue sih yang salting*

Saya percaya ini bukan yang dirumuskan teori male gaze. Tatapan mata Prabu ke Zee Zee bukan tatapan menilai "kelayakan barang" seperti yang dilakukan sebagian laki-laki. Menurut saya, tatapan itu semata ujud kekaguman dan "perasaan beruntung bisa memiliki" dari seorang manusia.

Nggak perlu ngomong "kulo tresno ting sampeyan" sepertinya, kalau bisa memandang ala si Prabu. Karena tatapan mata itu jauh lebih bicara, dan pastinya jauh lebih mengena..

Btw, objek fetis bagi saya sebenarnya adalah tangan. Saya nggak ngerti, kenapa sejak dulu selalu suka lihat tangan cowok. Tapi tatapan mata Prabu yang dahsyat itu sungguh membuat saya tak melulu memuja tangan dan jemarinya. Mata pun ternyata punya cara sendiri menunjukkan makna dan cerita.

"You're just too good to be true.. Can't take my eyes off of you...."

Comments

Popular Posts