Kata Novi Soal Perjalanan Backpacking Kami :)

backpacking 2011
Tulisan ini dikirim Novi ke redakturnya sebagai bahan berita soal backpacking ke luar negeri, hehehe..

Sudah dua tahun ini, saya dan seorang teman saya bernama Isma Savitri Amir memiliki hobi baru, yaitu berkeliling ke luar negeri dengan bugdet murah atau bahasa kerennya backpacking.

Bagi yang belum mengerti triknya, mungkin baru mendengarnya saja sudah menganggap hobi tersebut mahal. Tetapi, bagi saya dan Isma justru sebaliknya. Sebab, kami memanfaatkan promosi tiket penerbangan murah untuk menyalurkan hobi baru tersebut. Sebab, bagi kami berdua mengunjungi negara lain rasanya tidak tergantikan.

Ditambah lagi, kami tidak menggunakan jasa paket tur wisata. Sehingga, mengirit biaya karena semua kami lakukan sendiri, mulai mencari tempat penginapan sampai ke tempat-tempat tujuan wisata.

Untuk diketahui, banyak negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang bekerja sama dengan maskapai penerbangan untuk mempromosikan wisatanya. Itu dilakukan dengan menjual tiket penerbangan dengan harga miring. Salah satunya, Thailand.

Dengar-dengar, tahun 2011 lalu, Pemerintah Thailand bekerjasama dengan beberapa maskapai penerbangan, termasuk Air Asia untuk mempromosikan Phuket sebagai tempat tujuan wisata di Asia menggantikan Bali. Sehingga, tiket penerbangan ke sana sempat dihargai tidak sampai Rp 400 ribu.

Tawaran murah tersebut cukup menggiurkan bagi kami berdua. "Kapan lagi ke luar negeri murah"

Tetapi, kami cukup menyayangkan kenapa bepergian ke objek-objek wisata menarik di negeri sendiri, seperti ke Pulau Komodo atau Raja Ampat justru harus mengeluarkan biaya lebih mahal.

Tahun depan, saya dan Isma bercita-cita kembali mengunjungi Bangkok atau ke Laos, Myanmar, India. Bahkan, cita-cita besar kami bisa mengujungi kota di Nepal yang dijuluki sebagai negeri di atas awan, Ladakh.

Sebagai perbandingan, tahun 2011 perjalanan saya, Isma dan satu orang teman bernama Wita ke Phuket-Bangkok- Ho Chi Minh selama enam hari totalnya hanya menelan biaya rata-rata Rp 3,3 juta perorang. Biaya itu, sudah termasuk tiket penerbangan, penginapan, akomodasi, makan selama enam hari tersebut.

Kemudian, tahun 2012 ini, perjalanan tujuh hari ke dua negara dan enam kota, yakni Kuala Lumpur-Phnom Penh-Siem Riep-Bangkok-Chiang Rai-Chiang Mai menelan biaya Rp 3,3 juta perorang.

Biaya tersebut, saya anggap lebih murah dibandingkan biaya berlibur ke Pulau Dewata atau Bali tahun 2012. Di mana, menelan biaya hampir Rp 2 juta perorang hanya untuk tiga hari empat malam.

Bagi yang ingin berwisata dengan bugdet murah ke luar negeri, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari tiket penerbangan pulang-pergi yang murah.

Tetapi, perlu diperhatikan, maskapai penerbangan kerap mempromosikan tiket penerbangan murah untuk periode terbang enam bulan sampai satu tahun setelahnya.

Kedua, tentukan tempat penginapan yang akan ditempati selama di luar negeri. Disesuaikan dengan kantong. Manfaatkan situs di internet yang menawarkan tempat penginapan, seperti Agoda sebagai referensi.

Ketiga, tentukan objek wisata mana saja yang akan dikunjungi di negara tersebut. Disertai dengan cara menuju ke tempat tersebut dan biaya perkiraan yang harus dikeluarkan.

Kemudian, selama menunggu waktu berwisata, bisa dimanfaatkan untuk membuat rencana perjalan seraya menabung. Sehingga, tidak terlalu membebani ketika waktu berwisata tiba.

Selain itu, waktu yang lama tersebut bisa dimanfaatkan untuk mempersiapkan persuratan, seperti Pasport atau Visa. Serta, mencari tahu mengenai negara tujuan dan mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa.

Kabar gembira, bagi yang ingin mengunjungi kompleks candi terluas Angkor Wat di Siem Riep, Kamboja. Tidak perlu lagi menggunakan Visa on Arrival, menunjukkan pasport sudah cukup.

backpacking 2012

Comments

Popular Posts