Healing (I)
Siang ini saya melakukan satu hal yang dulu enggak saya banget. Saya sampai mute dua orang, baik dari Instagram dan whatsapp status. Bukan karena saya tidak suka padanya. Tapi sebatas untuk ketenangan jiwa. Kesehatan pikiran saya yang memang enggak bisa terelakkan, lagi agak sakit. Hahahaha..
Saya ketemu beberapa oarang baru belakangan. Hampir semua dari mereka selalu bilang saya gila. Entah kelakuan maupun ujaran. Katanya mereka jadi ngakak mulu kalau saya ngapain gitu. Padahal sayanya juga enggak paham saya ngapain -___-
Tapi orang yang sudah sangat kenal saya, tak merasa demikian. Saya enggak seseru itu hahaha. Ada hal yang entah membuat saya berubah. Beberapa tahun belakangan ini. Dia mungkin bisa membandingan saya yang dulu. Yang anywhere anytime anyhow hepi dan mudah menepikan masalah. Sementara sekarang, saya memang ada kalanya memilih kabur biar kemarahan saya nggak mengenai orang sekitar.
Kembali ke perkara mute media sosial tadi. Saya juga sampai mengunci akun saya hahaha.. Hanya karena memang saya sudah tidak menyediakan diri untuk gangguan yang bisa ngacaukan hidup. Sumpah rasanya saya sekarang jadi kayak batu kali. Item, gede, keras. Mau ditetesin air juga kalik lama terkikisnya. *ceileh
Tanpa sadar, mungkin saya belum segitunya berdamai dengan masa lalu. Ada hal-hal di masa lalu yang begitu traumatisnya sampai mungkin butuh waktu lebih lama buat saya untuk menyudahi ingatan akan rasa sakit itu. Tapi semua punya waktu, kan. Saya untung saja masih percaya, kalau akan ada masa saya bisa mensyukuri apapun, termasuk berbagai kejadian tidak baik di masa lalu.
Kalau saat ini sih... misal ada yang kesal karena saya begitu susah move on, kadang malah bikin saya ingin menangis frustrasi sendiri. Kendati itu di tengah detlen atau keramaian ya hahaha.. Saya kayak pengin teriak, usir orang itu. Heran sih, kadang orang memilih untuk cerewet ketimbang peduli dengan cara diam. Jika tak bisa memahami atau berempati.
Comments
Post a Comment