"Membuang" Dollar Lusuh di Russian Market

Tahu nggak, saya hanya menyiapkan USD 20 atau sekitar Rp 200 ribu untuk belanja di Phnom Penh, Kamboja. Alasannya karena saya sejak awal sudah niat belanjanya di Chatuchak Market Thailand aja. Apalagi dari beberapa cerita backpacker di seluruh dunia, Kamboja tidak terlalu menyenangkan untuk belanja.

Tapi rencana itu berubah saat Dian yang maniak shopping, heboh minta diantar ke Russian Market. Fyi, Russian Market adalah salah satu destinasi belanja populer di Phnom Penh selain Central Market. Bapak saya yang juga hobi belanja, jauh-jauh hari menyarankan saya mengunjunginya. "Kamu harus ke Russian Market! Di sana barang-barangnya murah banget!" said Daddy, a long weeks ago.

Saya sih sempat ngeyel enggak mau belanja ke sana. Menurut saya, mendingan nongkrong di kawasan backpacker Phnom Penh, Riverside, daripada belanja. Namun berhubung Dian-Novi kompak ingin ke Russian Market, saya pun mengalah. Yang penting destinasi pilihan saya, Killing Field, dikunjungi lebih dulu.

Russian Market buka sekitar pukul 08.00-17.00 waktu setempat. Lokasinya agak jauh dari Riverside, atau sekitar 20 menit perjalanan dengan tuktuk. Kondisi pasarnya mirip Pasar Johar Semarang, dan Pasar Mayestik Jakarta Selatan. Pasarnya nggak terlalu luas, namun cukup bersih.

Mungkin benar kata banyak orang, mencari orang Indonesia di luar negeri itu mudah. Cari aja di tempat belanja, pasti ketemu. Begitu pun di Russian Market, kami bertemu dengan cewek reporter Metro TV yang lagi jalan dengan teman cowoknya. Katanya, dia ke Kamboja ikut rombongan Kementerian Budaya dan Pendidikan, dan terpaksa curi-curi waktu demi bisa belanja.

Beautiful and colorful stuffs in Russian Market, Phnom Penh
Me in Russian Market

Russian Market memang lebih murah dibandingkan dengan pasar legendaris lainnya semacam Ben Tanh Market di Ho Chi Minh City, Vietnam. Penjualnya pun lebih ramah dan terbuka untuk tawar-menawar, dibanding Cho Ben Tanh yang pedagangnya galak dan pelit senyum.

Di Russian Market, kita bisa dapat kaos-kaos khas Kamboja, tas Kipling KW yang harganya bikin meleleh saking murahnya, lukisan dan hiasan dinding, pashmina, selendang, tas, dan suvenir khas negara setempat seperti gantungan kunci, tempelan kulkas, maupun gelang-gelangan.

Nggak heran, kalau saat di Russian Market, Dian sangat kalap belanja. Dia beli sekitar sepuluh kaos, dan sejumlah pernak-pernik. Membabi-buta banget deh doi belanjanya. Yang bikin geleng-geleng itu ada beberapa barang yang dia beli tanpa jelas peruntukannya. Kalau Novi dan saya sih, tergolong "normal" belanjanya. Hihihi.. Piss, Dian!

Intinya, saat keluar dari Russian Market, tentengan belanjaan Dian sampai 2,5x lipat tentengan saya dan Novi. "Kalau kita terakhir ke Russian Market, pasti belanjaanku bakal lebih banyak," kata Dian dengan mata berbinar. Dia enggak peduli dompetnya menipis. Yang penting hatinya bahagia bisa belanja!

Dian (grey hijab) in Russian Market, Phnom Penh

Oh ya, saat di Russian Market, kami bertransaksi dengan sangat ribet karena menggunakan dua mata uang sekaligus, yakni dollar Amerika dan riel Kamboja. Kurensinya, USD 1 sama dengan 4000 riel. Jadi kalau kita belanja senilai USD 4,5, dan membayar dengan selembar USD 5, maka kita akan mendapat kembalian 2000 riel.

Di Russian Market, saya membayar dengan dollar-dollar lusuh yang ada di dompet. Hal itu dilatarbelakangi pengalaman buruk saat bertransaksi di Tela Mart (sejenis 7-11 di Kamboja), dan mendapat kembalian USD 5 lusuh dan bolong di tengah.

Banyak pedagang emoh saya beri duit itu saat transaksi. Sampai akhirnya USD 5 bolong itu berpindah tangan ke seorang penjual post card yang malang. So, saat belanja di Russian Market, saya "buang" itu dollar-dollar jelek saya yang berpotensi ditolak sebagai alat pembayaran. Mumpung ada yang mau juga, kan.. Hehehe..

Tulisan Lainnya soal Phnom Penh:
Akhirnya... Road Trip 6 Kota dalam 7 Hari
Semalam di Phnom Penh, Kota Sejuta Bir
Menengok Kekejaman Pol Pot di Killing Field
Royal Palace, Istana Raja Kamboja yang Nyentrik

Before-after Dian dan Novi belanja di Russian Market.

Comments

Popular Posts