Semalam di Phnom Penh, Kota Sejuta Bir

The famous Angkor Bir

Gerimis langsung menyambut kami begitu tiba di Phnom Penh, Selasa sore, 12 September 2012. Saya pun cuma senyum-senyum dan kemudian minta maaf ke Dian dan Novi, begitu tetesan gerimis menyentuh kulit punggung tangan. "Maap ye, kalau pergi sama gue entah gimana seringnya hujan.." ujar saya, begitu menginjakkan kaki di Bandara Internasional Phnom Penh.

Sore itu cukup sejuk karena hujan turun, dan bau tanah menguar saat kami berjalan keluar bandara hingga ke pangkalan tuk-tuk. Kami membayar tuktuk USD 7, lebih murah dibanding biaya taksi yang USD 9. Saat backpacking, satu sen sangatlah berarti. Apalagi buat backpacker low budget seperti kami, hehe..

Phnom Penh, Cambodia

Riverside Phnom Penh in the morning

Kami bilang pada sopir tuktuk untuk mengantarkan kami ke area backpacker yang terletak dekat Riverside, tepian Sungai Mekong. Si sopir dalam perjalanan menanyai kami, apakah sudah punya hotel untuk menginap. Kami bilang belum, dan tak menolak dicarikan hotel seharga USD 10-20 per malamnya.

Sopir taksi kemudian mengantarkan kami ke Hotel Modern City, yang mematok tarif USD 20 per malamnya. Fasilitasnya, satu kasur king size, satu kasur queen size, kamar mandi dengan pemanas, TV, AC, dan air mineral (mewah banget ye, untuk ukuran turis pas-pasan seperti kami).

Setelah menawar, kami mendapatkan kamar itu seharga USD 18, atau sekitar Rp 60 ribu per kepala. Saya tidak merekomendasikan penginapan itu untuk kalian. Harganya masih terlalu mahal, dan pelayanannya sama sekali tidak ramah. Kalau nggak dalam kondisi kepepet mah, kami bakal cari penginapan lain.

Dengan fasilitas sedikit di bawah Modern City Hotel, kalian mungkin akan mendapat harga lebih murah. Keuntungan lainnya adalah, di Riverside banyak sekali tempat makan dan tempat nongkrong lumayan. Sehingga kalian enggak perlu jalan terlalu jauh seandainya ingin kuliner atau kalau tengah malam kelaparan. Bule rata-rata tinggal di area ini.

Night in Phnom Penh
Cambodia's food

Ngomong-ngomong soal makanan, di Phnom Penh dan mungkin kota lain di Kamboja, banyak sekali iklan bir. Dari pengamatan saya, ada dua bir yang terkenal banget di sini, yakni "Angkor Beer" dan "Cambodia Beer". Kemasannya seperti bir pada umumnya, ada yang kaleng, ada pula yang botol.


Cafe in Riverside, Phnom Penh
Iklan dua merek bir itu bakal kalian temui di seluruh penjuru Kamboja. Baik di jalan raya, di rumah makan, di hotel, tempat nongkrong, ataupun di gang-gang sempit pemukiman kota itu. Angkor Beer dan Cambodia Beer sepertinya niat banget bersaing menasbihkan diri sebagai bir nomer satu di negara sejuta candi ini.

Sedikit review, rasa Angkor Beer dan Cambodia Beer tak terlalu jauh beda. Tapi menurut saya, Cambodia Beer sedikit lebih khas dengan aroma yang juga lebih keras, dibandingkan Angkor Beer. Mirip bir San Miguel gitu, lah.. Tapi mungkin karena marketingnya lebih bagus, lebih mudah menemukan Angkor Beer dibanding Cambodia Beer di Phnom Penh.

Di warung pinggir jalan pun, banyak tersedia Angkor Beer. Kalau di Indonesia kotak minuman di warung berisi Teh Botol, di Kamboja isinya Angkor Beer. Sepertinya bir di Kamboja mirip kopi di Vietnam, teh tarik di Malaysia, dan teh di Indonesia. Bir adalah bagian dari keseharian dan kultur mereka. Minum bir udah kayak minum air putih aja kali, ya. Hehehe.. Mari bersulang!

Tulisan lainnya soal Phnom Penh:
Akhirnya... Road Trip 6 Kota dalam 7 Hari
Membuang Dollar Lusuh di Russian Market
Menengok Kekejaman Pol Pot di Killing Field
Royal Palace, Istana Raja Kamboja yang Nyentrik


Me in Riverside, Phnom Penh

Comments

  1. Hi..mau tanya makanan halalnya kalau di Phnom Pen ada di daerah mana ya? Nida Husin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banyak makanan halal kok. Pesan saja no pork ke penjualnya. Atau kalau mau aman, cari tempat makan India atau Malaysia di sana :)

      Delete
  2. Disana adalah Warung Bali ^_^ yang punya orang Krawang (Jawa Barat), Namanya mas firdaus... (Salam kenal)

    Muhammad Syahid | Mahasiswa yang sedang menempuh double degree di kamboja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul ada warung bali deket royal palace, sebenernya msh banyak warung indo yg ada di phomphen

      Delete
  3. Hai Mas, salam kenal.. wah di mana tuh warungnya? Mas Syahid di Phnom Penh nya, ya?

    ReplyDelete
  4. Alllooow saya tgl 5 jan 2015 mau ke phnom penh, ada saran hotel mana yg lebih murah utk backpaker?tq

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts